Bola.com, Jakarta - Massilimilano Allegri mengakui Juventus tertidur pada awal pertandingan leg kedua semifinal Coppa Italia melawan Inter Milan di Stadion Giuseppe Meazza, Kamis (27/4/2023) dini hari WIB. Ia juga membela keputusannya memainkan Federico Chiesa sebagai False 9.
Baca Juga
Daftar Calon Bek Baru Juventus Pengganti Bremer dan Cabal Sejauh Ini, Siapa Hendak Dibeli pada Januari 2025?
Joshua Zirkzee Dikabarkan Siap Tinggalkan Manchester United, Napoli dan Juventus Jadi Tujuan Potensial
Dusan Vlahovic Cedera saat Serbia Ditahan Denmark di UEFA Nations League, Juventus Cemas: Siapa Jadi Ujung Tombak untuk Hadapi AC Milan?
Advertisement
Gol tunggal kemenangan Inter Milan dicetak Federico Dimarco menit 15' memanfaatkan umpan terukur Nicolo Barella. Juventus pun harus tersingkir karena kalah agregat 1-2.
Pada laga tersebut, Allegri menerapkan taktik konvensional. Hanya memang, kondisi Juventus memaksanya untuk tidak tampil menyerang.
Dusan Vlahovic dan Moise Kean mengalami cedera, sehingga Massimiliano Allegri mau tak mau memasang Chiesa sebagai False 9. Hanya saja, taktik tersebut terbukti gagal.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Coba Ubah Taktik pada Babak Kedua
Allegri bukannya tanpa usaha. Ia memainkan Arkadiusz Milik dari bangku cadangan tidak banyak memperbaiki keadaan, dan Juventus gagal menyarangkan gol.
"Sensasinya adalah babak pertama, terutama 15 menit pertama, kami tertidur. Setelahnya lebih baik, tetapi kami tidak memiliki cukup tembakan ke gawang dan Inter adalah tim yang sangat mengandalkan fisik," kata Allegri kepada Mediaset.
"Kami perlu mengisi ulang tenaga, karena kami kalah empat kali dari lima pertandingan Serie A terakhir, tersingkir dari Coppa Italia dan mulai besok harus menyingsingkan lengan baju. Kami berada di semifinal Liga Europa dan perlu mempertahankan posisi kami di Serie A," ujarnya lagi.
Advertisement
Rem Tangan
Eksperimen menggunakan Federico Chiesa sebagai False 9 dengan absennya Dusan Vlahovic dan Moise Kean yang cedera menjadi alasan utama Juventus bermain 'konvensional'. Bonucci paham betul betapa timnya harus bermain dengan rem tangan pada awal laga.
“Dalam pertandingan ini kami mulai dengan rem tangan, kemudian kebobolan gol yang semestinya dapat dihindari. Sayangnya, begitulah yang terjadi, kami perlu membuka lembaran baru dan memberikan lebih banyak dalam setiap aspek, dari teknik hingga karakter," kata Bonucci.
“Kami seharusnya melakukannya dengan lebih baik ketika menguasai bola, sementara Inter melakukan tekanan tinggi dan terkadang kami dipaksa untuk memainkan bola panjang. Dengan Chiesa sebagai titik tumpuan di depan, akan lebih sulit untuk mencari cara lain.”
Kurang Agresif
Juventus tampak kelelahan, secara mental dan fisik, gagal untuk benar-benar melawan Inter. Bonucci merasa timnya tidak seagresif seharusnya.
"Dalam pertandingan semacam ini, Anda membutuhkan kekuatan yang Anda rasakan di ruang ganti dan di lapangan. Kami kekurangan sesuatu dalam 25 menit pertama. Beberapa dari kami juga kelelahan, tetapi kami tidak boleh menggunakan itu sebagai alibi."
"Saat Juventus menghadapi Inter atau Milan, kami harus menunjukkan karakter dan agresif. Sayangnya, kami kekurangan itu."
Sumber: Football Italia
Advertisement