Sukses


8 Pemain Hebat yang Telat Bersinar: Awalnya Medioker, tetapi Bisa Moncer hingga Pengujung Karier

Bola.com, Jakarta - Lionel Messi, Cristiano Ronaldo, Kylian Mbappe hingga Erling Haaland, berhasil mencuri perhatian di kancah sepak bola sejak usia muda. Karier pesepak bola seperti Messi hingga Ronaldo bahkan terus bersinar hingga di pengujung karir.

Tidak hanya Messi dan Ronaldo, publik juga memprediksi karier Mbappe dan Haaland bisa langgeng hingga pensiun nanti, meskipun saat ini keduanya masih berusia 24 tahun dan 22 tahun.

Tetapi, banyak juga pemain yang terlambat bersinar. Para pemain ini baru populer atau moncer menjelang usia 30-an karena permainan bagusnya baru matang saat itu.

Meskipun terlambat tenar,  tetapi karier mereka awet meskipun sempat mengalami penurunan performa tetapi masih bersinar hingga pensiun. Mereka menjadi pemain penting bagi timnya masing-masing.

Berikut delapan pesepak bola yang terlambat bersinar tetapi tetap moncer hingga di pengujung karier.

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 9 halaman

1. Jamie Vardy

Vardy bukan satu-satunya pemain yang berhasil merangkak dari kompetisi non-liga (amatir) Inggris menuju ke Premier League. Setelah bermain untuk Fleetwood Town pada 2012, dia pindah ke klub kasta kedua Liga Inggris alias Championship League, Leicester City.

Vardy turut mengantar Leicester promosi ke Premier League dengan menyumbang 16 gol. Setelah beradaptasi dengan Premier League di musim pertama, Vardy membantu Leicester juara dan mencetak 24 gol bagi The Foxes.

 

3 dari 9 halaman

3. Oliver Bierhoff

Bierhoff mencetak 37 gol yang mengesankan dalam 70 pertandingan untuk Jerman. Tetapi, siapa yang menyangka Bierhoff sempat gagal membuat kesan di Bundesliga pada awal karier dan baru debut di tim nasional saat berusia 28 tahun.

Kesuksesannya datang saat memperkuat klub Italia, Udinese, hingga dipanggil ke Timnas Jerman dan mencetak kedua gol Der Panzer di final Euro 96.

Setelah itu, Bierhoff pindah ke AC Milan saat berusia 30 tahun. Pada 1998, ia menjadi pencetak gol terbanyak di Serie A.

 

4 dari 9 halaman

3. Marco Materazzi

Materazzi sangat dihormati berkat yang diraihnya di tingkat domestik dan internasional. Namun, Materrazzi baru melakukan debut internasionalnya saat berusia 28 tahun.

Materrazi hanya bermain di sejumlah tim kecil sebelum pindah ke Inter Milan selama 10 musim. Dia memenangi Serie A, Liga Champions, dan membantu Italia menjuarai Piala Dunia 2006.

 

5 dari 9 halaman

4. Luka Modric

Prestasi Luka Modric tentu saja tidak perlu dijelaskan lagi karena berlimpah gelar bersama Real Madrid hingga memenangi gelar individu yakni Ballon d'or. Sebelum ke Real Madrid, Modric bermain untuk klub asal negaranya Kroasia, Dinamo Zegreb, hingga klub Liga Inggris, Tottenham Hotspur.

Setelah itu, karier Modric makin melejit bersama Real Madrid saat menjuarai La Liga hingga Liga Champions. Dia juga mengantar Kroasia hingga final Piala Dunia 2018.

 

6 dari 9 halaman

5. Andrea Pirlo

Pirlo tampil luar biasa selama era 2000-an, menyabet dua trofi Liga Champions bersama AC Milan dan Piala Dunia 2006 untuk Italia. Tetapi, puncak karier Pirlo justru baru dirasakan saat memasuki usia 30-an tahun. 

Sang gelandang membawa Juventus meraih serangkaian gelar Serie A. Pirlo adalah salah satu pemain terbaik dunia hingga memutuskan untuk pensiun.

 

7 dari 9 halaman

6. Antonio Di Natale

Banyak orang kerap menngenal Di Natale sebagai pemain tim gurem dan belum pernah mencetak 20 gol dalam satu musim. Tetapi, saat usianya 32 tahun, ia mencetak 29 gol untuk Udinese pada musim 2009/2010.

Dia kemudian mencetak 28, 29, 26 dan 20 gol dalam empat musim berikutnya dan dua kali jadi top skor di Serie A dua kali serta merengkuh penghargaan Pemain Terbaik Italia 2010. Antara tahun 2009 dan 2011, hanya Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo yang mencetak lebih banyak gol daripada Di Natale di liga top Eropa.

 

8 dari 9 halaman

7. Zlatan Ibrahimovic

Zlatan akan berargumen sudah menjadi pesepak bola kelas dunia sejak lahir. Tetapi, striker Swedia itu sebenarnya baru mencetak lebih dari setengah dari seluruh golnya sejak berusia 30 tahun.

Dia pernah mengemas 50 gol dalam 51 pertandingan bagi PSG kala Ibrahimovic berusia 35 tahun pada musim 2016/2017.

Dia kemudian menuju ke Inggris untuk pertama kali dalam karirnya dan melesakkan 28 gol dalam satu musim untuk Manchester United sebelum melintasi Atlantik untuk menggoyang Liga Amerika Serikat alias MLS. Sekarang dia kembali ke AC Milan, dan belum ada tanda-tanda akan gantung sepatu.

 

9 dari 9 halaman

8. Luca Toni

Luca Toni yang memiliki tinggi 193 sentimeter ini tidak bermain di Serie A sampai berusia 23 tahun dan tidak benar-benar menjadi terkenal sampai empat tahun kemudian. Pada 2004, ketika dia membantu Palermo untuk promosi ke Serie A dan mendapat panggilan ke Timnas Italia, namanya juga masih asing di telinga.

Dia membuat langkah besar pertamanya setahun kemudian, bergabung dengan Fiorentina saat berusia 28 tahun. Toni kemudian lanjut ke Bayern Munchen ketika berumur 30 tahun dan mengoleksi 39 gol dalam 46 pertandingan.

Di saat usianya 38 tahun, Toni masih produktif dan menjadi pemain tertua yang menjadi pencetak gol terbanyak di Serie A kala memperkuat Hellas Verona pada 2015.

Sumber: Planet Football

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer