Bola.com, Jakarta - Carlo Ancelotti jengkel bukan main menyusul hasil imbang 1-1 Real Madrid kontra Mancehster City dalam laga leg 1 semifinal Liga Champions 2022/2023 di Santiago Bernabeu beberapa waktu lalu. Menurut Carletto, wasit seharusnya membatalkan gol balasan Man City yang dicetak Kevin de Bruyne pada menit ke-67.
"Sepertinya bola sudah lebih dulu ke luar lapangan. Wasit tak memperhatikannya," ketus juru taktik asal Italia. Sial bagi Ancelotti, protesnya bertepuk sebelah tangan.
Baca Juga
Advertisement
Wasit tetap mensahkan gol De Bruyne yang membuat Real Madrid, yang sempat unggul via Vinicius Junior pada menit ke-36, harus puas bermain imbang. Satu yang menyesakkan, wasit mengganjar Ancelotti dengan kartu kuning.
Di pentas sepak bola, keputusan berbau kontroversi kerap terjadi. Kejahatan dan pelanggaran yang berujung sanksi atawa hukuman menimbulkan banyak kontroversi.
Beberapa yang menjadi atensi publik adalah skandl pengaturan pertandingan, kematian penggemar, penalti tiga poin, pembatasan perjalanan, sampai penutupan stadion. Bentuk lain juga ada, terutama yang berupa sanksi yang menjadi warna sejarah sepak bola.
Berikut lima hukuman kontroversial teratas untuk klub dalam sejarah sepak bola :
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pengurangan Poin Middlesbrough (1997)
Boro secara tidak sah membatalkan pertandingan melawan Blackburn Rovers pada 21 Desember 1996, hanya dengan pemberitahuan 24 jam sebelumnya. Manajemen Boro memiliki alasan khusus terkait keputusan tersebut.
Mereka menyatakan tak bisa menyelenggarakan pertandingan karena 23 pemainnya tak bisa merumput. Latarnya beragam, seperti sakit, cedera, atau skorsing. FA tidak setuju dengan alasan itu. Upaya klub untuk bertahan di divisi tersebut semakin terhambat karena pengurangan tiga poin.
Â
Advertisement
Rangers Turun Kasta
Bermarkas di Ibrox Stadium, Rangers merupakan satu di antara tim raksasa Liga Skotlandia. Mereka mengemas 55 trofi liga, 34 Piala Skotlandia, dan 27 Piala Liga Skotlandia.
Akan tetapi, krisis keuangan yang parah pernah menerpa Rangers pada musim 2011/2012. Kondisi tersebut membuat Rangers harus terlempar dari kasta tertinggi Liga Primer Skotlandia.
Â
Calciopoli Juventus
Kontroversi sepak bola yang melibatkan pengaturan pertandingan bukanlah hal baru. Namun, regulator pertandingan atau federasi setempat jarang berhasil menangkap atlet top dalam permainan.
Namun, pada 2006, Juventus, terlibat dalam skandal terburuk, "Calciopoli," yang mengejutkan seluruh Italia bahkan dunia. Juventus mendapatkan hukuman yang membuat mereka rugi.
Yup, gara-gara kasus ini, Juventus harus meninggalka Liga Italia Serie A. Mereka terdegradasi ke Serie B, meskipun hanya bertahan semusim saja. Kala itu, selain hukuman degradasi, Juventus juga mengawali Serie B dengan minus 9 angka.
Â
Advertisement
Ditendang Keluar dari Eropa
Meskipun Liverpool dianggap sebagai klub yang bersalah, namun klub lain juga harus menerima dampak dari keputusan bersejarah terkait traged Heysel 1985. Margaret Thatcher, Perdana Menteri Inggris memberikan tekanan yang signifikan kepada Asosiasi Sepak Bola negara tersebut untuk segera melakukan tindakan tegas.
BBC merilis, insiden Heysel merenggut 39 orang saat fans Liverpool menyerang Juventus selama final Piala Champions. Sebagai reaksi, FA dan Thatcher melarang tim dari kompetisi selama total lima tahun, dengan Liverpool menerima satu tahun tambahan karena keterlibatan mereka dalam bencana tersebut.
Â
Polemik Degradasi Portuguesa
Penalti empat poin untuk Portuguesa di Serie A Brasil 2013 adalah satu di antara hukuman yang paling ringan. Namun, ada banyak kontroversi ketika tim itu diturunkan ke Serie B sebagai akibat dari kehilangan poin.
Setelah finis di posisi ke-12 yang relatif aman, Portuguesa mengantisipasi menghabiskan satu tahun lagi di antara tim-tim top Brasil. Pengadilan Olahraga Brasil menegur keras skuad karena secara tidak sengaja menggunakan Heverton, yang telah dilarang dalam pertandingan terakhir mereka.
Dalam keadaan seperti itu, hukuman yang ditentukan di Brasil jelas membutuhkan pengurangan tiga poin. Situasi tersebut membuat klub semakin rugi, karena pada akhirnya tambahan hukuman membuat mereka tetap turun kasta.
Sumber : Khelnow
Advertisement