Bola.com, Jakarta - Perjalanan panjang 2022/2023 telah berlalu. Manchester City, Napoli, Bayern Munchen, Barcelona, dan Paris Saint-Germain tampil sebagai jawara di liga teratas masing-masing negara.
Seperti periode sebelumnya, langkah musim ini memiliki beragam drama. Momen-momen menarik, bahkan cenderung gila, terjadi dan menjadi penanda di masa mendatang. Terlepas dari semua itu, setahun kemarin menghadirkan duel-duel menarik yang, tak sedikit di antaranya, di luar prediksi para pundit.
Baca Juga
Kejutan, Kode Keras Erick Thohir Tegaskan Rela Mundur dari Ketum PSSI, jika...
Panas Usai Dihajar Jepang, Ini 5 Hot News Timnas Indonesia yang Bikin Perasaan Fans Campur Aduk : Curhat Kevin Diks sampai Ancaman Evaluasi
Bikin Geger, Pengakuan Shin Tae-yong dan Sindiran Keras Malaysia Setelah Timnas Indonesia Disikat Jepang, Ini 5 Hot News Tim Garuda
Advertisement
Chelsea misalnya, begitu rapuh di pentas Liga Inggris. Mereka seolah tak berdaya, dan mengakhiri musim ini di posisi ke-12 klasemen akhir. Nah, sekarang kita lahap kembali lima momen tergila yang terjadi sepanjang musim ini. Sikat, Bro dan Sist!
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Thomas Tuchel vs Antonio Conte
Sebelum keduanya sama-sama dipecat, Tuchel dan Conte pernah berseteru. Dua pelatih ini nyaris adu jotos saat Chelsea menjamu Tottenham Hotspur di Stamford Bridge pada Agustus 2022.
Kondsi berawal dari selebrasi Conte usai gol ke gawang tuan rumah yang memancing gaduh di bangku cadangan Chelsea. Lalu, Tuchel membalasnya ketika Chelsea merobek jala anak asuh Conte.
Usai duel, kedua pelatih masih terlihat geram. Situasi itu terlihat dari genggaman keras Tuchel ke tangan Conte. Akibatnya, baik Tuchel maupun Conte dikenai denda.
Â
Advertisement
Curhat Ronaldo kepada Piers Morgan
Perjalanan setahun silam menjadi saksi bagaimana Cristiano Ronaldo harus mengakhiri lebih awal perjalanan keduanya bersama Manchester United. Puncak perseteruan Cristiano Ronaldo dan MU terjadi usai sang veteran melaukan wawancara dengan Piers Morgan.
Kepada Morgan, kapten Timnas Portugal ini mencurahkan semua isi hatinya. Tidak ada yang selamat dari kemarahan Ronaldo. Dia mengecam manajemen, pelatih Erik ten Hag, The Glazers, Wayne Rooney, dan Ralf Rangnick.
Tak lama setelah itu, MU mendepak Cristiano Ronaldo. Kini, sang megabintang yang sudah menua tersebut meneruskan karier di Arab Saudi.
Â
Tandukan Darwin Nunez
Darwin Nunez enggan setengah-setengah. Pada debutnya di Premier League, bintang baru Liverpool asal Uruguay itu sukses mencuri perhatian via gol dan asis saat bentrok kontra Fulham.
Minggu selanjutnya, dia lagi-lagi tampil mengilap melawan Crystal Palace. Hanya saja, dalam laga yang berakhir imbang 1-1 tersebut, Nunez diganjar kartu merah pada menit ke-57.
Hukuman itu terjadi setelah Nunez menanduk pemain Crystal Palace, Joachim Andersen. Tandukan itu mengingatkan orang-orang dengan apa yang dilakukan Zinedine Zidane terhadap Marco Materazzi saat Prancis bersua Italia di final Piala Dunia 2006.
Â
Advertisement
Sensasi Transfer Chelsea
Klub kaya raya bebas mau melakukan apa saja di jendela transfer. Chelsea menambah sembilan wajah baru ke dalam skuadnya.
Mereka mendatangkan Enzo Fernandez, Mykhailo Mudryk, Benoit Badiashile, Noni Madueke, Malo Gusto, Andrey Santos, David Datro Fofana, dan Joao Felix. Pemborosan yang gila-gilaan ini menghabiskan total lebih dari 300 juta pounds. Tapi apa yang terjadi selanjutnya? Zonk.
Â
Nasib Apes Juventus
Juventus tidak asing dengan skandal. Teranyar, raksasa Turin ini mendapat tamparan luar biasa, yakni pengurangan 15 poin pada bulan Januari 2023 karena bermain-main dengan keuangan.
Keputusan tersebut diambil hanya beberapa bulan setelah seluruh dewan direksi Juventus mengundurkan diri ketika tuduhan tersebut pertama kali terungkap. Kisah itu juga berlarut-larut selama satu musim.
Setelah poin ditambahkan kembali ke saat banding, penalti kedua terjadi lagi dan kali ini pengurangan 10 poin pada bulan Mei. Hal ini menyebabkan Juventus keluar dari empat besar, yang dapat menyebabkan eksodus massal pemain di musim panas.
Sumber : SportMole
Advertisement