Sukses


5 Final Liga Champions yang Terdahsyat: Tegang, Dramatis, dan Tak Terlupakan

Bola.com, Jakarta - Sejak Liga Champions berubah format pada 1992, telah tersaji beberapa final yang dahsyat. Lalu akankah laga final Liga Champions musim 2022/23 antara Manchester City vs Inter Milan juga akan menyajikan laga yang dahsyat?

Banyak pihak memprediksi Manchester City bakal mudah meraih kemenangan atas Inter Milan di final Liga Champions nanti. Prediksi itu muncul saat melihat statistik The Citizen yang tampil luar biasa saat menjuarai Premier League 2022/2023.

Di sisi lain, Inter Milan adalah tim kejutan yang lolos final. Petinggi Nerazzurri sebenarnya hanya menargetkan hingga perempat final, tetapi Inter justru cemerlang lolos dari grup maut hingga melaju ke laga pamungkas.

Meski Inter Milan tidak diunggulkan, tidak sedikit yang memprediksi Lautaro Martinez dkk bakal menyulitkan City. Pep Guardiola mengaku akan sulit untuk membongkar pertahanan klub-klub Italia.

Sebelum menyaksikan laga Manchester City vs Inter Milan, simak terlebih dahulu lima pertandingan final Liga Champions sepanjang sejarah. Lima laga ini berdasarkan analisis Give Me Sport.

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 6 halaman

5. Real Madrid 4-1 Atletico Madrid (2014)

Kembali ke 2014, persaingan antara Real Madrid dan Atletico Madrid sangat sengit. Atletico telah menjuarai La Liga hanya beberapa hari sebelum melaju ke final Liga Champions melawan tim sekotanya, Real Madrid.

Diego Godin membuat Atletico unggul terlebih dahulu pada menit ke-36 dan nampaknya akan menjadi juara sebelum Sergio Ramos mencetak gol penyeimbang di menit-menit akhir.

Laga berlanjut ke perpanjangan waktu. Dominasi Real Madrid terlihat dengan mencetak tiga gol melalui Gareth Bale, Marcelo dan Cristiano Ronaldo.

 

3 dari 6 halaman

4. Chelsea 1-1 (Penalti 4-3) Bayern Munchen (2012)

Hingga menit ke-80, laga Chelsea versus Munchen ini masih sama kuat tanpa gol. Thomas Muller kemudian mencetak gol pada menit ke-83 dan nampaknya Si Telinga Lebar bakal terbang ke Jerman.

Chelsea tidak menyerah hingga Didier Drogba mencetak gol penyeimbang lima menit kemudian.

Setelah itu tidak ada gol yang tercipta lagi di babak tambahan waktu. Laga berlanjut ke adu penalti.

Juan Mata membuat suporter Chelsea ketar-ketir karena gagal sebagai penendang pertama namun setelah itu giliran dua pemain Munchen yang gagal.  The Blues meraih trofi Liga Champions untuk kali pertama.

 

4 dari 6 halaman

3. AC Milan 4-0 Barcelona (1994)

Meski kehilangan tujuh pemain kunci, termasuk Marco van Basten, Franco Baresi dan Gianluigi Lentini, Milan tetap perkasa di final. Mereka bahkan mempermalukan Barcelona di final Liga Champions 1994.

Barcelona milik Johan Cruyff menjadi favorit untuk merengkuh gelar Eropa kedua dalam tiga tahun. Tetapi Daniele Massaro mencetak dua gol di babak pertama, disusul dua gol dari Dejan Savicevic dan Marcel Desailly yang membuat Milan menjadi juara.

 

5 dari 6 halaman

2. Manchester United 1-1 (6-5 Penalti) Chelsea (2008)

Empat tahun sebelum Chelsea merebut gelar Liga Champions pertamanya saat mengalahkan Bayern Munchen melalui adu penalti, The Blues pernah merasakan momen pahit. Frank Lampard dkk kalah adu penalti dari Manchester United.

Setan Merah unggul lebih dulu melalui Cristiano Ronaldo, sebelum Frank Lampard menyamakan kedudukan sebelum jeda. Laga berlanjut ke adu penalti karena tidak ada lagi gol yang tercipta. Setan Merah lebih beruntung saat itu, yang ditandai dengan John Terry terpeleset saat mengeksekusi penalti buat Chelsea. 

 

 

6 dari 6 halaman

1. Liverpool 3-3 (3-2 Penalti) AC Milan (2005)

Banyak yang mengira AC Milan yang keluar sebagai juara karena unggul tiga gol di babak pertama melalui Paolo Maldini dan brace Hernan Crespo. Namun Liverpool bangkit di babak kedua dan membuat skor menjadi 3-3 melalui Stevan Gerrard, Vladimír Smicer dan Xabi Alonso.

Laga kemudian berlanjut ke perpanjangan waktu hingga babak adu penalti. Kiper Liverpool menjadi pahlawan saat menggagalkan tendangan Andrea Pirlo dan Andriy Shevchenko dan membuat The Reds meraih gelar Liga Champions.

Laga itu terkenal dengan julukan Miracle of Instanbul.

Sumber: Give Me Sport

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer