Bola.com, Jakarta - Inter Milan masih terus mengejar bek muda andalan Atalanta, Giorgio Scalvini. Tembok yang masih berusia 19 tahun itu diharapkan bisa mendarat mulus ke Giuseppe Meazza pada bursa transfer musim panas mendatang.
Demi merealisasikan target, manajemen Inter Milan sudah menyiapkan dana sebesar Rp 521 miliar. Angka itu sangat layak bagi bek dengan masa depan cerah seperti Scalvini.
Baca Juga
Kejutan, Kode Keras Erick Thohir Tegaskan Rela Mundur dari Ketum PSSI, jika...
Panas Usai Dihajar Jepang, Ini 5 Hot News Timnas Indonesia yang Bikin Perasaan Fans Campur Aduk : Curhat Kevin Diks sampai Ancaman Evaluasi
Bikin Geger, Pengakuan Shin Tae-yong dan Sindiran Keras Malaysia Setelah Timnas Indonesia Disikat Jepang, Ini 5 Hot News Tim Garuda
Advertisement
Musim depan menjadi musim yang sangat berat bagi tim asuhan Simone Inzaghi, terlebih di pentas Liga Italia Serie A. Pada periode lalu, Inter Milan gagal menjadi yang terbaik di pentas tertinggi Negeri Spaghetti.
Mereka mengemas 72 poin, tapi hanya finis di posisi ketiga atau berada di bawah Lazio dan Napoli yang tampil sebagai kampiun. Lini belakang menjadi satu di antara sektor yang jadi perhatian. Scalvini bisa menjadi solusi praktis dari zona yang paling kedodoran itu.
Selain Scalvini, sejumlah pemain beken bakal mewarnai jendela transfer musim panas. Seperti musim-musim sebelumnya, jendela transfer musim panas juga heboh dengan perpindahan pemain top ke klub lain.
Berikut lima di antaranya yang sempat menyedot perhatian publik. Yuk simak masa lalu yang sangat mencengangkan ini :
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Simone Pepe (Udinese ke Juventus)
Sukses masuk skuad Timnas Italia di Piala Dunia 2010 membawa berkah sendiri bagi Simone Pepe. Gelandang petarung yang dipinjamkan Udinese ke Cagliari mencuri minat raksasa Turin, Juventus.
Pada tahun itu juga, Pepe merapat ke markas Si Nyonya Tua dan bertahan di sana hingga pensiun di usia 37 tahun. Bagi para pemain muda, kisah manis tersebut menjadi inspirasi agar bisa konsisten, apalagi berada di tim sebesar Juventus.
Â
Advertisement
Kevin-Prince Boateng (Portsmouth ke Genoa dan AC Milan)
AC Milan berhasil mendapatkan Kevin-Price Boateng dalam kesepakatan kepemilikan bersama dengan Genoa setelah dia datang dari Portsmouth. Pemain Ghana kelahiran Jerman itu tampil joss di Piala Dunia 2010 bersama timnas.
Selama tiga tahun hingga 2013, Prince Boateng cukup mengesankan. Gelandang 36 tahun yang kini berkostum Hertha BSC itu ikut memenangkan satu gelar Liga Italia Serie A serta Piala Super Italia.
Â
Adriano (Parma ke Roma)
AS Roma mendatangkan striker Brasil ini pada 2010 untuk mempertajam lini depan I Lupi. Sebenarny, kubu ibu kota punya tombak abadi, Francesco Totti. Namun, Roma butuh duet ganas pendamping bagi Totti.
Saat itu, Adriano cukup disegani. Pengalamannya bersama Inter Milan dan Fiorentina dipandang sebagai modal yang krusial bagi Roma. Tapi, kenyataannya, Adriano gagal bersinar. Dia hanya bertahan setahun, lalu kembali ke negaranya memperkuat Corinthians.
Â
Advertisement
Robinho (Manchester City ke AC Milan)
AC Milan pernah beberapa kali mengalami kesialan saat membeli pemain bintang. Satu di antaranya adalah Robinho.
Bersinar bareng Real Madrid dan Manchester City, walau sempat dipinjamkan ke klub lamanya, Santos, Robinho sukses memikat hati petinggi AC Milan. Pada 2010 penyerang lincah itu resmi berkostum I Rossoneri.
Kendati sempat dipulangkan ke Santos sebagai pemain pinjaman pada musim 2014/15, performa Robinho di AC Milan tak bisa dikatan jelek. Pada 2015 pemain yang disebut-sebut sebagai "titisan Pele" itu pamit dari San Siro dan dikenang sebagai legenda.
Â
Marco Motta (Roma ke Juventus)
Digadang-gadang bakal cemerlang, karier Marco Motta di Juventus justru terjun bebas. Bek jangkung ini diboyong dari AS Roma pada 2010.
Sebagai defender, Motta dianggap sudah memiliki semua syarat. Apalagi, pemain yang juga pernah memperkuat Persija Jakarta itu sosok yang menonjol di tim muda Italia saat itu.
Sayangnya, Motta tak mampu memenuhi ekspektasi tinggi Juventus. Hingga 2015, si malang itu lebih banyak dipinjamkan ke sejumlah klub.
Sumber : Bleacherreport
Advertisement