Bola.com, Jakarta - Inter Milan harus mengubur impian menjuarai Liga Champions 2022/2023. Mereka baru saja kalah dari Manchester City di parti final di Stadion Olympic, Ataturk, Istanbul, Minggu (11/6/2023).
Inter Milan kalah tipis 0-1 dari Man City pada partai puncak. Satu-satunya gol terlahir dari sontekan Rodri pada menit ke-68.
Baca Juga
Advertisement
Menurut pelatih Brighton, Roberto De Zerbi, hasil di Istanbul kemarin tidak sepantasnya didapat Inter Milan. Sebab menurutnya, tim berjulukan Nerazzurri diakuinya bermain lebih baik ketimbang sang pemenang.
Tim besutan Simone Inzaghi punya beberapa peluang untuk mencetak gol. Di antaranya aksi individul Lautaro Martinez yang tinggal berhadapan dengan kiper Man City, Ederson.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Andai Bisa Cetak Gol
Peluang lain didapat Federico Dimarco, Romelu Lukaku, dan Robin Gosens yang akan beda ceritanya jika menjadi gol.
“Saya pikir Inter memainkan permainan yang sempurna dalam bertahan dan juga menyerang,” kata De Zerbi kepada Bobo TV, podcast yang dipandu Christian Vieri.
“Sulit bagi semua orang ketika hanya ada sedikit ruang. Manchester City sudah terlihat lelah di Final Piala FA melawan Manchester United dan tentunya tidak bermain bagus,” lanjut dia.
Advertisement
Man City Melempem
Banyak yang mengira pertandingan final kemarin akan menjadi bukti besarnya dominasi dari pasukan Guardiola, tetapi tim besutan Simone Inzaghi berhasil membungkam ancaman mereka, terutama Erling Haaland.
“John Stones biasanya melebar dari Rodri, tapi dia tidak melakukannya kali ini, dia melangkah lebih jauh dan menempatkan Gundogan di belakang Brozovic. Menempatkan Stones di sana adalah untuk menciptakan ruang bagi Haaland,” tutur De Zerbi.
“De Bruyne bermain di kiri untuk menarik Darmian keluar dari posisinya. Itu masalahnya, menurut saya, karena tidak banyak ruang untuk mendapatkan layanan, ”jelasnya.
Nerazzurri Lebih Efektif
Statistik dari Final Liga Champions pada akhirnya cukup berimbang, dengan 57 persen penguasaan bola untuk City, tetapi 14 percobaan ke gawang berbanding tujuh untuk Inter.
Ederson juga membuat lima penyelamatan dan Andre Onana hanya tiga. Inter Milan sebenarnya bermain lebih efektif dalam laga kemarin.
“Bermain melawan tim yang secara efektif memiliki lima bek selalu menjadi masalah, tapi bukan berarti Anda tidak bisa menang. Darmian menghadapi De Bruyne, Bastoni keluar untuk menemui Stones, jadi satu-satunya pemain City yang benar-benar bebas di babak pertama adalah Gundogan,” jelas De Zerbi.
Sumber: Football Italia
Advertisement