Sukses


Aneka Peristiwa tak Mengenakkan pada Laga Italia Vs Korea Selatan, 2 Dekade Silam : Ini Hasil Penelitiannya

Bola.com, Jakarta - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) terus berbenah. Terkini, di bawah kepemimpinan Erick Thohir sebagai ketua umum, PSSI berencana menggunakan teknologi Video Assistant Referee (VAR) di Liga 1 2023/2024.

Terkait rencana tersebut, PSSI sudah kulo nuwun ke FIFA dan berharap otoritas sepak bola dunia yang bermarkas di Zurizh, Swiss, itu memberikan lampu hijau. "Kami sudah mengirimkan surat terkait rencana itu," kata Erick Thohir beberapa waktu lalu.

Langkah genius ini merupakan kerja nyata PSSI setelah sukses membawa Timnas Argentina ke Indonesia dan menyabet medali emas sepak bola SEA Games 2023. Bicara soal VAR, ini jelas sangat krusial dalam sepak bola karena menyangkut semangat 'fair play' yang diusung FIFA.

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 5 halaman

Jangan Terulang

Jangan sampai kejadian di Piala Dunia 2022 kembali terulang. Masih ingat kan dengan momen kelam yang sangat merugikan Timnas Italia itu? Saat itu, di babak 16 besar, Gli Azzurri tersingkir secara tragis usai kalah 1-2 dari tuan rumah Korea Selatan.

Banyak yang menuding, Italia justru bukan kalah dari Korsel. tapi karena memang sengaja "dikalahkan" oleh wasit. Byron Moreno, sang pengadil, kerap mengeluarkan keputusan kontroversial yang sangat menguntungkan Korsel.

Walhasil, wasit asal Ekuador itu menjadi sosok yang paling dibenci rakyat Italia serta pemuja Gli Azzurri di seluruh dunia. Belajar dari kenakalan wasitnya, FIFA menerapkan pemakaian VAR di Piala Dunia 2018.

Bisa dibilang, Piala Dunia yang berlangsung di Rusia merupakan turnamen terbesar yang menggunakan VAR. Oke. Kembali ke duel Italia vs Korsel, berikut tiga analisis kinerja wasit Moreno ;

 

3 dari 5 halaman

Sikutan Francesco Totti

Kira-kira 21 menit pertandingan berlangsung, Franceso Totti melakukan sesuatu yang menarik perhatian. Ia menyikut hidung Kim Nam-il saat berduel.

Inilah satu-satunya kebenaran yang dilakukan oleh Moreno dalam pertandingan tersebut. Atas perbuatannya tersebut, Totti diganjar kartu kuning.

 

4 dari 5 halaman

Kartu Merah Francesco Totti

Setelah Korea menyamakan kedudukan pada menit ke-88, momen menentukan pertandingan terjadi pada 12 menit memasuki perpanjangan waktu. Saat itu, Totti dikeluarkan dari lapangan.

Moreno yakin Totti melakukan diving di dalam kotak penalti. Apakah itu benar-benar diving? Dalam tayangan ulang terlihat jelas Totti terjatuh lebih dulu sebelum bola direbut Song Chong-gug.

Jika dilihat dari sudut yang berbeda, akan sangat jelas Chong-gug menjegal kaki Totti hingga superstar bernomor punggung 10 tersebut tersungkur di dalam kotak penalti. Seharusnya, itu adalah penalti. Hukuman yang berpotensi memberikan kemenangan kepada Italia, sekaligus membawa mereka ke babak perempat final.

 

5 dari 5 halaman

Gol Damiano Tommasi Dianulir

Damiano Tommasi dari AS Roma tampil luar biasa malam itu. Sebuah performa brilian yang tidak akan mungkin dilupakan. Dia menjadi pemain Italia yang paling tampil impresif pada pertandingan itu dengan umpan lambung yang sangat indah.

Dia hampir mendapatkan hadiah atas usahanya dengan gol emas di menit ke-20 perpanjangan waktu. Tapi, dia dianggap off-side dengan jarak selebar rambut, dan untuk kelima kalinya di turnamen itu, gol Italia digagalkan.

Wasit oh wasit...

Sumber : Planetfootball

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer