Bola.com, Jakarta - Dunia sepak bola terus berkembang dan aspek transfer pemain tidak berbeda. Satu transfer bisa membuat karier seorang pesepak bola bisa mengilap atau malah hancur. Itu bisa menjadi langkah besar yang mungkin datang terlalu dini dalam karier mereka.
Sebagai contoh ada Alen Halilovic, Gabriel Barbosa, Malcom muncul dalam benak. Pernah disebut-sebut sebagai hal besar berikutnya sekarang merana dalam anonimitas.
Baca Juga
Erick Thohir soal Kemungkinan Emil Audero Dinaturalisasi untuk Timnas Indonesia: Jika Dia Percaya Proyek Ini, Kita Bisa Bicara Lebih Lanjut
Maarten Paes Bawa Level Berbeda di Bawah Mistar Timnas Indonesia: Perlu Pesaing yang Lebih Kuat?
Mengulas Sosok Pemain yang Paling Layak Jadi Kapten Timnas Indonesia: Jay Idzes Ada Tandingan?
Advertisement
Itu juga bisa menjadi langkah yang sepertinya bukan pilihan karier yang tepat. Transfer seperti Alex Song ke Barcelona, Kaka ke Real Madrid, dan Timo Werner ke Chelsea adalah contoh utama dari hal ini.
Secara umum yang dimiliki kedua pesepak bola ini adalah pilihan transfer yang mereka buat secara permanen telah menghambat karier mereka. Hal itu mencegah mereka mencapai baatas yang ditakdirkan.
Mungkin sudah terlambat bagi para pemain itu untuk membangkitkan kembali karier mereka. Namun, daftar lima pesepak bola di bawah ini, yang melakukan kesalahan serupa, masih memiliki kesempatan untuk menebus dan mengembalikan karier mereka ke jalur yang tepat.
Tak perlu basa-basi lagi, seperti dilansir dari Sportskeeda, berikut lima pesepak bola yang bisa menyelamatkan karier mereka dengan meninggalkan klub yang mengikat mereka saat ini.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
1. Ryan Gravenberch
Gelandang kurus berkaki panjang ini terkenal ketika membela klub masa kecilnya, Ajax.
Dengan postur tubuh yang dimilikinya, gelandang asal Belanda ini disebut-sebut sebagai the next Paul Pogba. Gravenberch telah membuat lebih dari 100 penampilan untuk Ajax sebelum berusia 20 tahun.
Pemain asal Belanda itu pindah ke Bayern Munchen pada musim panas lalu. Namun, keadaan tidak berjalan sesuai harapannya.
Dia hanya berhasil mendapatkan lebih dari 550 menit dalam 24 pertandingan di Bundesliga musim lalu, dengan 21 penampilan berasal dari bangku cadangan.
Pindah klub akan membuatnya mendapatkan menit bermain yang lebih reguler dan itu bisa menjadi kunci untuk mengembalikan kariernya ke jalur yang benar. Liverpool tertarik dengan jasa gelandang asal Belanda itu.
Jarak umpan dan kemampuan membawa bola mungkin saja yang dibutuhkan Liverpool untuk memperbaiki kesengsaraan lini tengah mereka.
Dengan langkah yang tepat musim panas ini, Gravenberch memiliki potensi untuk merevitalisasi kariernya dan berada di jalur yang tepat untuk memenuhi potensinya yang luar biasa.
Advertisement
2. Donny van de Beek
Â
Mantan gelandang Ajax lain yang memutuskan pindah ke Manchester United (MU) pada 2020. Donny van de Beek sejak saat itu kesulitan beradaptasi dengan Premier League.
Masa pinjaman singkat ke Everton dimulai dengan baik, tetapi tidak membuahkan hasil seperti yang diharapkan oleh gelandang berusia 26 tahun itu.
Donny van de Beek adalah bagian dari The Toffees yang kalah lima kali dalam enam pertandingan di Premier League dan mengalami cedera selama delapan pertandingan setelah itu.
Donny van de Beek hanya tampil tujuh kali di Premier League untuk The Red Devils pada musim 2022/2023. Waktu bermain reguler adalah kunci kebangkitannya, baik di MU atau di tempat lain.
Ada harapan untuk kebangkitannya ketika Erik ten Hag, manajernya selama tahun-tahun terbaiknya di Ajax, ditunjuk sebagai bos baru Manchester United. Namun, hal itu tidak terwujud.
Cedera dan penampilan tingkat tinggi dari Bruno Fernandes berkontribusi pada kurangnya waktu bermain. Donny van de Beek perlu melakukan langkah transfer yang cerdas ke klub yang melengkapi profil dan gaya bermainya untuk kembali.
3. Christian Pulisic
Â
Kapten Amerika, begitulah sebutannya di antara para penggemarnya. Christian Pulisic tampil memesona di Bundesliga bersama Borussia Dortmund.
Ia kemudian pantas mendapatkan uang yang besar untuk pindah ke Chelsea pada musim panas 2019. Biaya transfer senilai 64 juta euro membuatnya menjadi pemain Amerika Serikat termahal dalam sejarah.
Karier Pulisic di Chelsea pasang dan surut. Meski tidak bsia disebut sebagai kegagalan total, kurangnya konsistensi dan persaingan memperebutkan tempat menghalangi Pulisic mencapai level yang dijanjikan penampilannya di Jerman.
Dengan kontraknya yang berakhir pada musim panas 2024, meninggalkan Stamford Bridge mungkin akan terjadi.
Baru berusia 24 tahun, pemain asal Amerika Serikat itu masih memiliki banyak waktu di timnya untuk mengatasi cederanya dan menemukan kembali performa yang pernah diperlihatkannya saat masih berseragam Borussia Dortmund.
Advertisement
4. Pablo Torre
Â
Spanyol tetap menghasilkan gelandang berbakat secara teknis satu demi satu, dan Pablo Torre adalah yang berikutnya.
Gelandang asal Spanyol ini adalah salah satu pemain teraik di kasta bawah Spanyol pada usia 18 tahun, di mana ia bermain bersama Racing Santander. Ia bermain dalam 59 penampilan di semua kompetisi, mencetak 14 gol dan mencetak 16 assist.
Barcelona memperhatikan dan mengontrak gelandang muda itu seharga 5 juta euro pada musim panas 2022. Dengan pemain seperti Pedri dan Gavi, yang sedikit unggul darinya, Torre akan selalu kesulitan menembus tim utama.
Pemain Timnas Spanyol U-21 itu hampir tidak dimainkan sama sekali dan hanya sekali menjadi starter dalam pertandingan liga pada Mei 2023, ketika gelar juara sudah dipastikan.
Masih berusia 20 tahun dan mampu membuat keajaiban, masa depannya mungkin di Camp Nou, tetapi peminjaman bisa membuat pemain asal spanyol itu menjadi lebih baik.
5. Kalvin Phillips
Â
Akan terasa meremehkan jika mengatakan bahwa ini bukanlah musim debut impian bagi Kalvin Phillips di Manchester City. Gelandang tersebut direkrut dari Leeds United dengan nilai 49 juta euro.
Phillips hanya dua kali bermain sebagai starter di Premier League, yang didapatkannya setelah Man City dipastikan menjadi juara.
Meski menikmati musim dengan kemenangan luar biasa, di mana Man City meraih treble, sulit membayangkan dia akan puas hanya dengan 21 penampilan di semua kompetisi pada musim ini.
Keputusan Man City merekrut Mateo Kovacic dan pengejaran Declan Rice bisa jelas terlihat sebagai indikasi jelas bahwa Kalvin Phillips bukanlah kunci untuk rencana masa depan mereka.
Masih dalam usia prima, yaitu 27 tahun, Phillips seharusnya tidak kesulitan mencari peminat. Profilnya untuk bisa bermain sebagai poros tunggal adalah kelangkaan di bursa transfer pada saat ini.
Sumber: Sportskeeda
Advertisement