Bola.com, Jakarta - Bursa transfer musim panas di kompetisi Eropa sudah masuk setengah jalan. Sampai pertengahan Juli, begitu banyak transfer top terjadi.
Namun terkadang bursa transfer tidak menguntungkan buat kedua belah pihak, pertama penjual, kedua pembeli.
Baca Juga
Sydney Menyala! 3.250 Suporter Akan Dukung Timnas Indonesia Vs Australia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada 20 Maret 2025
3 Fakta Seretnya Gol Timnas Indonesia di Piala AFF 2024: Lini Depan Tumpul, STY Nggak Punya Solusi!
Pelatih Persija Sedih Timnas Indonesia Tersingkir dari Piala AFF 2024, Berharap Dony Tri dan Muhammad Ferarri Ikut Away ke Malut United
Advertisement
Bola.com pun mengumpulkan lima transfer dengan skenario sebaliknya. Ya, tim yang menjual diuntungkan lantaran mendapat uang sangat banyak.
Sementara tim yang membeli dianggap telah tepat memilih pemain karena bisa meningkatkan kekuatan tim.
Siapa saja transfer pemain yang dinilai telah menguntungkan tim penjual dan pembeli? Yuk scroll ke bawah untuk mengetahuinya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Declan Rice (Dari West Ham ke Arsenal)
Awalnya Arsenal menawarkan £75 juta ditambah £15 juta tambahan. West Ham mengatakan mereka menginginkan £100 juta.
Man City juga sempat menawar £80 juta ditambah £10 juta tambahan. West Ham bersikukuh di angka £100 juta.
Pada akhirnya West Ham mendapat 100 juta dari penjualan Rice ke Arsenal. Kocek £100 juta akan sangat membantu untuk menambah kedalaman skuad mereka dan mereka menepati janji mereka untuk melepasnya.
Sebaliknya buat Arsenal, 100 juta merupakan harga yang worth it untuk seorang Rice. Rice berusia 24 tahun, merupakan pemain yang dapat melakukan segalanya di lini tengah.
Sang pemain masih bisa berkembang, Ini adalah sebuah kesepakatan yang luar biasa.
Advertisement
Jurrien Timber (Dari Ajax ke Arsenal)
Seperti biasa, Ajax mengorbitkan seorang pemain muda dan menjadikannya seorang superstar. Ini adalah keuntungan lantaran Ajax mendapat 40 juta euro.
Meskipun klub kehilangan salah satu pemain terbaiknya, Namun Ajax sudah terbiasa menghadapi hal ini.
Buat Arsenal, Timber bukanlah pemain bertahan dengan postur tinggi. Namun ia cukup cepat dan serbaguna untuk bermain di berbagai posisi.
Kedalaman skuad adalah kunci bagi The Gunners musim 2023/2024 dan perekrutan Timber akan sangat membantu mereka.
Manuel Ugarte (Dari Sporting ke PSG)
Ugarte gabung Sporting pada tahun 2021 dengan kocek hanya €6,5 juta dan saat dibeli PSG, harganya naik sepuluh kali lipat.
Sporting telah melakukan strategi tepat: merekrut seorang pemain muda dan menjualnya beberapa tahun kemudian untuk mendapatkan keuntungan besar.
Ugarte merupakan seorang gelandang bertahan tangguh yang tampil mengesankan untuk Uruguay di Piala Dunia, ia adalah pemain yang dibutuhkan PSG.
Seorang perebut bola yang mampu mempertahankan penguasaan bola dan memberikan umpan, ia memiliki banyak potensi untuk berkembang.
PSG mungkin telah membayar mahal, namun dia adalah seorang pemain yang menarik.
Advertisement
Mason Mount (Dari Chelsea ke MU)
Chelsea menginginkan setidaknya £70 juta untuk penjualan Mason Mount. namun £55 juta masih merupakan jumlah yang besar untuk pemain yang kontraknya akan berakhir dalam setahun ke depan.
Sebaliknya, sebuah langkah yang baik bagi MU karena keserbagunaan Mason Mount akan sangat membantu lini serang mereka.
Di usianya yang masih 24 tahun, Mount memiliki kualitas untuk menambah kedalaman dan dapat memberikan pilihan rotasi bersama Christian Eriksen dan Bruno Fernandes di lini tengah.
Dominik Szoboszlai
Leipzig mendatangkan Szoboszlai dengan nilai transfer €20 juta di tahun 2020 dan telah menghasilkan keuntungan besar saat menjualnya ke Liverpool: 70 juta euro.
Leipzig akan merindukan sosok Szoboszlai. Namun mereka memiliki pemain muda lain yang siap untuk menggantikannya.
Liverpool pun harus membayar klausul pelepasan sang kapten Timnas Hungaria dan 70 juta euro adalah uang yang sangat banyak.
Namun dia mampu bermain di beberapa posisi di lini depan, berusia 22 tahun, dan merupakan seorang spesialis yang andal dalam situasi bola mati.
Jika dia dapat terhindar dari cedera maka dia akan sangat membantu tim.
Sumber: ESPN
Advertisement