Bola.com, Jakarta Fenomena pemain ramai-ramai eksodus dari liga-liga Eropa ke Liga Arab Saudi karena iming-iming uang berlimpah sudah pernah terjadi. Saat itu, pelakunya adalah Liga Super China.
Jauh sebelum Arab Saudi mengguncang integritas sepak bola Eropa, Liga Super China melakukan hal yang sama, memburu beberapa pemain terbesar di Benua Biru.
Baca Juga
Stadion Nasional Dipakai Konser, Timnas Singapura Terpaksa Geser ke Jalan Besar di Semifinal Piala AFF 2024: Kapasitas Hanya 6 Ribu Penonton
Gelandang Newcastle United Bantah Punya Darah Negeri Jiran, Minta Jangan Dihubungkan Lagi dengan Timnas Malaysia
Sydney Menyala! 3.250 Suporter Akan Dukung Timnas Indonesia Vs Australia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada 20 Maret 2025
Advertisement
Meski muncul kekhawatiran proyek sepak bola Arab Saudi akan bertahan lebih lama dan terbukti lebih sukses, hal yang sama tidak berlaku untuk keberuntungan eksperimen di China.
China bertujuan ingin menjadi negara adidaya sepak bola, kemudian negara adidaya ekonomi. Presiden China, Xi Jinping, menyimpan harapan agar mereka menjadi tuan rumah dan menjuarai Piala Dunia melalui investasi sebesar itu. Namun, ambisi itu tidak terealisasi.
Sebaliknya, banyak dari nama-nama besar yang berangkat ke China kembali ke Eropa. Mereka kembali setelah kecewa, atau sudah meraup banyak uang, dan terakhir karena proyek Liga Super Eropa yang ambisius itu gagal total.
Berikut sembilan pemain yang kembali ke Eropa setelah sempat bertualang ke Liga Super China.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
1. Marko Arnautovic
Salah satu tentara bayaran sepak bola yang hebat belakangan ini, Arnautovic adalah pembenci profesionalisme. Dia tidak peduli siapa ketika keputusannya mengecewakan banyak orang.
Itu terbukti ketika dia memaksa hengkang dari West Ham untuk bergabung dengan Shanghai SiPG (sekarang Pelabuhan Shanghai) pada 2019.
Dia bertahan hanya dua tahun sebelum mengemas tasnya sekali lagi, kembali ke Eropa bersama Bologna di Serie A dan hampir pindah ke Manchester United pada 2022.
Advertisement
2. Axel Witsel
Gelandang berkebangsaan Belgia itu menikmati jalur karier yang menarik. Setelah awal karier yang kuat di Standard Liege, ia hanya bertahan satu musim di Benfica sebelum menuju ke Zenit pada 2012. Saat itu, dia memantapkan dirinya sebagai salah satu talenta terpanas di Eropa.
Tetapi, saat nilai pasarnya meningkat, Witsel memilih pindah ke China pada 2017, padahal punya kans berkibar bersama tim-tim besar Eropa.
Dia hanya bertahan sekitar 18 bulan di Tianjin Quanjian, sebelum dibawa kembali ke Eropa saat dipinang Borussia Dortmund.
Dia pindah ke Atletico Madrid pada 2022. Benar-benar jalur karier yang terbalik.
3. Demba Ba
Karier Ba di level atas terurai dengan sangat luar biasa setelah meninggalkan Chelsea pada 2014. Satu musim yang produktif di Besiktas membuatnya pindah ke Shanghai Shenhua pada 2015.
Dia menghabiskan tiga tahun di sana, kembali ke Besiktas dengan status pinjaman pada Januari 2017. Dia kemudian kembali ke Turki sekali lagi bersama Goztepe pada Januari 2018 dengan status bebas transfer.
Pada Juni 2018, dia kembali ke Shanghai Shenhua untuk periode kedua. Anda tidak akan pernah menebak ke liga mana dia kembali pada 2019. Turki? Ya, benar.
Dia kemudian mengakhiri kariernya dengan musim tunggal yang acak di Swiss.
Advertisement
4. Graziano Pelle
Kepindahan Pelle yang tiba-tiba ke Shandong Luneng pada 2016 merupakan momen menyedihkan bagi para penggemar Liga Inggris, terutama Southampton.
Dia menghabiskan empat tahun di China, sebelum balik ke negaranya Italia pada 2021 untuk bergabung dengan Parma sebelum pensiun.
5. Paulinho
Ada kesepakatan yang sangat aneh yang masih mengejutkan hingga hari ini. Bayangkan, Barcelona membayar 40 juta euro untuk mengontrak Paulinho dari Guangzhou Evergrande pada tahun 2017.
Padahal Guangzhou Evergrande hanya membayar 14 juta euro untuk gelandang tersebut pada 2015.
Namun, situasi semakin aneh. Setelah satu musim di Barcelona, Paulinho kembali ke Guangzhou Evergrande dengan status pinjaman selama satu musim, yang dipermanenkan pada Januari 2019 seharga 42 juta euro.
Advertisement
6. Didier Drogba
Didier Drogba tersingkir dari Chelsea pada 2012 setelah membawa klub itu juara Liga Champions untuk kali pertama. Dia pindah ke China.
Dia menandatangani kontrak dengan Shanghai Shenhua, tetapi hanya bertahan satu musim sebelum pindah ke Galatasaray pada musim 2013/2014.
Dia kemudian secara sensasional kembali ke Chelsea pada 2014/2015, bersatu kembali dengan Jose Mourinho. Drogba membantu mereka meraih gelar Liga Inggris. Benar-benar warisan sepak bola.
7. Yannick Carrasco
Carrasco diam-diam membangun reputasi sebagai pemain sayap yang mekar di level atas sepak bola Eropa bersama Atletico Madrid. Alhasil, banyak yang kaget melihatnya pindah ke China pada 2018.
Dia hanya bertahan dua tahun di Dalian Professiona. Carasso kembali ke Atletico awalnya dengan status pinjaman pada 2020, sebelum membuat kesepakatan menjadi permanen.
Advertisement
8. Odion Ighalo
Penyerang Nigeria itu meninggalkan Liga Inggris dengan reputasi yang cukup kuat pada 2017 setelah tiga tahun cemerlang di Watford. Klub China, Changchun Yatai, membayar 20 juta pounds untuk memboyongnya pada pertengahan musim 2016/2017.
Ighalo terus mencetak gol dengan kecepatan yang mengesankan di Liga Super China dan bergabung dengan Shanghai Shenhua pada 2019. Namun, ia tiba-tiba kehilangan segalanya pada awal 2020 ketika Manchester United mengajukan tawaran pinjaman untuk pemain Nigeria itu.
Manajer MU saat itu, Ole Gunnar Solskjaer, sangat membutuhkan striker dan anggaran tidak cukup untuk menghabiskan banyak uang pada jendela transfer Januari. Ighalo datang dengan status pinjaman dan menikmati setengah musim yang mengesankan.
Peminjaman Ighalo diperpanjang hingga awal 2021, ketika MU akhirnya mengucapkan selamat tinggal kepada pemain Nigeria pertama yang bermain untuk klub tersebut.
9. Marek Hamsik
Marek Hamsik menggila bersama Napoli dan dikenal karena potongan rambutnya yang konyol. Hamsik melambaikan tangan ke Serie A setelah 12 tahun di Naples pada 2019 untuk pindah ke klub China, Dalian Professional.
Namun, pada 2021, ia kembali ke sepak bola Eropa bersama IFK Goteburg dalam upaya untuk masuk skuad Slovakia ke Euro 2020. Ia melakukannya, dan menghabiskan dua tahun lagi bermain di Trabzonspor sebelum pensiun pada 2023.
Sumber: Planet Football
Advertisement