Bola.com, Jakarta Bintang PSG, Kylian Mbappe dikabarkan telah memberi tahu Al Hilal bahwa dia tidak akan bergabung dengan klub.
Pemain Prancis itu akan habis kontrak 12 bulan lagi. PSG ingin menjualnya pada musim panas ini.
Baca Juga
Advertisement
Kabar terbaru, Al Hilal mengajukan tawaran untuk Mbappe pekan ini dengan kontrak satu tahun. Raksasa Arab Saudi itu menyanggupi biaya transfer 300 juta euro. Al Hilal juga menawarkan Mbappe gaji yang luar biasa, 700 juta euro semuaim.
Namun, Mbappe dikabarkan sudah menyatakan tidak berniat bermain di Arab Saudi.
Menurut laporan Relevo, Selasa (25/7/2023), Mbappe akan berada di PSG musim ini dan tidak berpikir untuk hengkang.
Bahkan jika klub menolak memainkannya, Kylian Mbappe akan menyelesaikan kesepakatannya dan kemudian bergabung dengan Real Madrid dengan status bebas transfer.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Bukan Uang Tujuannya
Jika benar menolak tawaran itu, tujuan Mbappe jelas, bukan uang. Media Amerika Serikat, CBS, mengabarkan bahwa klub Arab Saudi, Al Hilal menggoda Kylian Mbappe dengan gaji fantastis sebesar 700 juta euro atau setara dengan Rp11,6 triliun per tahun.
Al Hilal juga disebutkan telah melempar penawaran senilai 300 juta euro (Rp4,9 triliun) kepada PSG untuk membeli Kylian Mbappe.
Kontrak Mbappe bersama PSG akan berakhir pada tahun depan. Striker berusia 24 tahun itu dapat pergi dengan gratis dari Paris setelah 30 Juni 2023.
Jika proposal untuk Kylian Mbappe itu diterima, Al Hilal bakal memecahkan rekor transfer dunia yang dipegang Neymar ketika PSG memboyongnya dari Barcelona dengan mahar 222 juta euro (Rp3,6 triliun) pada 2017.
Advertisement
Dikucilkan PSG
Kylian Mbappe terkucil dari PSG karena tak kunjung menentukan masa depannya. Mbappe disebut enggan memperpanjang kontrak bersama Les Parisiens yang berakhir pada 30 Juni 2024.
Akibatnya, striker Timnas Prancis itu dicoret dari daftar pemain yang mengikuti pramusim PSG di Jepang. Kylian Mbappe akhirnya harus bertahan di pusat latihan Paris Saint-Germain yang berada di Poissy.
Mbappe bergabung dengan pemain lain yang masuk kategori tidak diingkan oleh klub. Pemerintah Prancis tentu tak bahagia dengan situasi yang dialami Kylian Mbappe mengingat sang pemain adalah aset Les Bleus.
Pemerintah Prancis Cemas
Kekhawatiran Pemerintah Prancis terhadap situasi Kylian Mbappe bukan tanpa alasan. Seperti diketahui, Mbappe sedang dipersiapkan untuk membela Timnas Prancis di Olimpiade 2024 dan Piala Eropa.
Sebagai tuan rumah Olimpiade 2024, kehadiran Mbappe diharapkan bisa memberikan Timnas Prancis medali emas. Selain itu, pemerintah Prancis juga ingin Tim Ayam Jantan meraih prestasi pada Piala Eropa 2024.
Pemerintah ingin masalah yang dialami Kylian Mbappe segera dicarikan jalan keluar. PSG dan Mbappe diharapkan bisa mencari jalan keluar.
Advertisement