Sukses


Deretan Kisah Pengkhianatan di Bursa Transfer Eropa: Dari Luis Figo sampai Michael Owen

Bola.com, Jakarta - Ramai saga transfer Romelu Lukaku pada bursa transfer musim panas 2023. Singkat cerita, striker asal Belgia itu kembali ke Chelsea usai menjalani periode peminjaman di Inter Milan musim lalu. 

Romelu Lukaku memperlihatkan chemistry bagus bersama Lautaro Martinez sehingga jadi salah satu kunci Inter Milan ke final Liga Champions. 

Oleh karena itulah, manajemen I Nerazzurri berminat mempermanenkan status Lukaku pada musim panas 2023. 

Namun manajemen rival sekota AC Milan dibuat kecewa oleh eks pemain Manchester United itu. Pasalnya ternyata ia juga membuka negosiasi dengan Juventus. 

Sampai berita ini ditulis, belum jelas, tim mana yang akan dipilih Lukaku. Namun jika melihat ke belakang, begitu banyak kisah pengkhianatan di bursa transfer Eropa. 

Yuk scroll ke bawah untuk mengetahui kisahnya. 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 6 halaman

Michael Owen

Berbeda dengan Torres, Michael Owen dianggap melanggar batas karena pindah ke Manchester United, yang merupakan rival tersengit Liverpool.

Pada akhir 1990-an hingga 2004, Owen menjadi pujaan fans The Reds, bahkan telah dilabeli legenda klub.

Dia sebenarnya tidak pindah langsung dari Liverpool ke MU, tapi tetap saja dianggap dosa besar. Owen sempat bertualang ke Real Madrid dan Newcastle United, sebelum mengiyakan pinangan Setan Merah pada 2009. Fans Liverpool benar-benar tidak bisa menerima dan mencapnya sebagai pengkhianat.

Di Manchester United, Owen lebih banyak melakoni peran sebagai pemain cadangan. Namun, tetap saja dia mencatatkan momen gemilang, satu di antaranya mencetak gol pada Derbi Manchester di musim 2009-2010. Di Old Trafford Owen juga berhasil mencicipi gelar yang tak didapatnya saat di Liverpool, yaitu trofi Premier League.

3 dari 6 halaman

Ashley Cole

Pada 1999, pelatih Arsenal saat itu, Arsene Wenger, memberikan kepercayaan penuh kepada seorang pemain muda yang beroperasi di bek kiri, Ashley Cole.

Sang pemain kemudian menjelma menjadi satu di antara tulang punggung tim saat menjuarai Premier League 2003-2004 dengan rekor tak terkalahkan.

Dua tahun berselang, Arsenal menyodorkan kontrak baru senilai 55 ribu pounds per pekan. Cole tak tertarik dan dengan cepat menyambar tawaran gaji senilai 90 juta pounds dari Chelsea.

Cole menikmati karier gemilang di Chelsea, termasuk menjuarai Liga Champions 2012. Di saat bersamaan, Arsenal mengalami puasa gelar. Fakta itu membuat fans Arsenal kesal terhadap Cole.

4 dari 6 halaman

Robin van Persie

Robin van Persie membela Arsenal selama dua musim dan telah memberikan segalanya, termasuk 30 gol di liga pada musim terakhirnya bersama The Gunners. Pemain Belanda itu juga dipercaya sebagai kapten tim.

Pada musim panas 2012, Van Persie memicu kemarahan fans Arsenal karena menerima tawaran membelot ke Manchester United. Saat itu, rivalitas Arsenal dan Manchester United masih sengit.

Van Persie langsung dicap sebagai pengkhianat. Fans Arsenal makin dongkol karena pada musim 2012-2013 Van Persie berhasil merengkuh gelar Premier League bersama Setan Merah. Itu merupakan gelar Premier League yang pertama bagi Van Persie.

5 dari 6 halaman

Ronaldo

Ronaldo Nazario akan selalu dikenang sebagai legenda sepak bola dunia yang mewariskan kenangan permainan indah. Namun, untuk urusan loyalitas kepada klub, dia bukan sosok anutan.

Meskipun tak pernah pindah langsung antarklub yang punya rivalitas sengit, pemain Brasil itu pernah bermain untuk Real Madrid dan Barcelona sekaligus. Dia juga pernah merumput di AC Milan dan Inter Milan.

Untuk melengkapi label pengkhianat yang melekat pada dirinya, Ronaldo pernah pindah ke Corinthians setelah berlatih beberapa bulan bersama Flamengo.

6 dari 6 halaman

Luis Figo

Agak disayangkan satu di antara pemain terbaik dunia dunia itu dilabeli pengkhianat. Tapi, ketika Anda meninggalkan tim Anda menuju rival terbesar, julukan itu tak terhindarkan.

Kepindahan Luis Figo ke Real Madrid pada 2000 benar-benar tak termaafkan karena saat itu dirinya sangat dicintai fans Barcelona.

Tak heran, Figo berbalik jadi musuh utama suporter El Barca. Bahkan dia pernah dilempari kepala babi saat laga el clasico.

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer