Bola.com, Jakarta - Juventus dikeluarkan dari Europa Conference League oleh UEFA. Si Nyonya Tua kehilangan kesempatan bermain di kompetisi kasta ketiga Eropa itu karena pelanggaran finansial.
Juve melanggar peraturan UEFA dan menentang perjanjian penyelesaian yang ditandatangani pada Agustus 2022. Fiorentina, yang finis kedelapan di Serie A, satu tingkat di bawah tim asuhan Max Allegri, kini mendapat kesempatan bermain di Europa Conference League.
Baca Juga
Daftar Calon Bek Baru Juventus Pengganti Bremer dan Cabal Sejauh Ini, Siapa Hendak Dibeli pada Januari 2025?
Joshua Zirkzee Dikabarkan Siap Tinggalkan Manchester United, Napoli dan Juventus Jadi Tujuan Potensial
Dusan Vlahovic Cedera saat Serbia Ditahan Denmark di UEFA Nations League, Juventus Cemas: Siapa Jadi Ujung Tombak untuk Hadapi AC Milan?
Advertisement
UEFA juga menjatuhkan denda sebesar £17,14 juta. Juve bisa membayar setengah dari denda mereka jika catatan keuangan mereka selama tiga tahun ke depan sesuai dengan peraturan.
Petinggi Juventus mengumumkan bahwa mereka tidak akan menentang keputusan dari UEFA, meskipun tidak setuju dengan keputusan tersebut.
Presiden Gianluca Ferrero memastikan Juventus tidak akan melakukan banding.
"Kami tidak berbagi interpretasi yang telah diberikan tentang pembelaan kami, dan kami tetap yakin akan keabsahan tindakan kami dan validitas argumen kami. Namun, kami telah memutuskan untuk tidak mengajukan banding atas keputusan ini," katanya.
Juve telah mengalami 12 bulan yang sulit. Presiden sebelumnya Andrea Agnelli, serta anggota dewan lainnya, mengundurkan diri karena melanggar aturan. Itu membuat Juve mendapat pengurangan poin.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Persiapan Tim
Ferrero mengakui, melakukan banding akan sia-sia dan dia khawatir berpengaruh buruk pada persiapan tim.
"Kami lebih suka mengakhiri periode ketidakpastian dan memastikan kepastian kepada pemangku kepentingan internal dan eksternal tentang partisipasi klub dalam kompetisi internasional di masa depan," katanya.
"Mengajukan banding dengan hasil dan waktu yang tidak pasti, akan meningkatkan ketidakpastian sehubungan dengan partisipasi kami di Liga Champions 2024/25. Terlepas dari keputusan yang menyakitkan ini, kami sekarang dapat menghadapi musim baru dengan fokus."
Sumber: Mirror
Advertisement