Bola.com, Jakarta - Inter Milan kini memiliki seorang striker baru untuk menghadapi musim 2023/2024. Ia adalah Marcus Thuram, yang merupakan anak dari legenda Juventus dan Timnas Prancis, Lilian Thuram.
Marcus Thuram didatangkan Inter Milan dari Borussia Monchengladbach secara gratis. Ia menandatangani kontrak selama lima tahun bersama Nerazzurri.
Baca Juga
Advertisement
Thuram secara terbuka berkomentar panjang lebar mengenai petualangan barunya di Inter Milan. Termasuk alasannya bergabung dengan Inter, meski sempat digadang-gadang akan ke tim tetangga yakni AC Milan.
Keputusan Marcus Thuram join dengan Inter Milan cukup mengejutkan. Secara ia merupakan anak dari legenda klub Juventus, Lilian Thuram.
Di sisi lain, Thuram kini memiliki kesempatan untuk memainkan peran utama di Stadion Giuseppe Meazza menyusul keputusan mereka untuk move on dari Romelu Lukaku, yang juga diam-diam melakukan pembicaraan dengan Juventus.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kesan Gabung Inter
View this post on Instagram
Marcus Thuram berbicara banyak dalam tulisan di Gazzetta dello Sport Edisi Senin (31/7/2023), Pertama-tama adalah kesannya tentang Inter.
“Saya menemukan apa yang saya bayangkan sebelum menginjakkan kaki di sini, tim yang hebat, klub yang terorganisir, sesi latihan berkualitas tinggi. Saya suka berada di sini,” ungkap Thuram mengawali.
Dia menyinggung percakapan pertamanya dengan Simone Inzaghi dan Lautaro Martinez. Thuram juga berujar soal perbedaan antara sepak bola Italia dan Jerman.
“Tidak banyak kata, tetapi mereka memberi saya kepercayaan diri. Intinya kami saling membutuhkan dan semoga banyak membantu Inter, kata mereka kepada saya,” lanjut dia.
“Sepak bola adalah sepak bola di mana saja, terutama di level tinggi. Tapi di sini lebih memperhatikan aspek taktis, saya sudah tahu itu, sekarang saya sudah merasakannya sendiri.”
Advertisement
Bukan Lukaku
Kemudian Marcus Thuram berbicara tentang anggapan bahwa dia bukanlah striker yang rajin mencetak gol atau bukan mesin gol sejati.
“Musim lalu itu adalah musim pertama karir saya di mana saya menjadi penyerang tengah, sebelumnya saya selalu bermain sebagai pemain sayap,” ujar dia.
“Itu peran yang saya sukai, untuk permainan saya lebih baik. Saya bisa tetap dekat dengan gawang, menyerang ruang, mencetak gol, singkatnya itulah pekerjaan saya,” katanya.
Thuram juga merespons soal nomor punggung 9 yang dipakainya saat ini bersama Inter Milan. Menurutnya jauh lebih penting adalah soal tanggung jawab yang besar dengan peran yang diambil.
Thuram juga menegaskan bahwa dirinya tidak berada di bawah bayang-bayang Romelu Lukaku. Ia bertekad akan jauh lebih baik.
“Sejak saya berbicara seperti itu, saya tumbuh, sebagai pemain dan sebagai pribadi. Saya hanya mengatakan Lukaku dan saya berbeda. Saya menghormatinya, tapi saya berbeda, kami sangat berbeda.”
Pengalaman Nonton di Giuseppe Meazza
Marcus Thuram pernah punya pengalaman di Stadion bersejarah Guiseppe Meazza yang merupakan markas Inter.
Bukan laga Inter, tapi ia menyaksikan duel antara AC Milan kontra Juventus pada tahun 2005 yang dimenangkan Juve melalui tunggal David Trezeguet.
Lantas Lukaku mendapat wejangan dari ayahnya, Lilian soal keputusan memilih Inter Milan saat ini.
“Itu telah banyak berubah dibandingkan saat dia bermain di Italia. Tapi dia mendorong saya untuk memilih liga ini. Kami memiliki beberapa opsi, mengevaluasi semuanya. Dia merekomendasikan Inter kepada saya,” ungkap Thuram.
“Saya sudah membayangkan mengenakan seragam ini dua tahun lalu. Inter dan direktur mereka sangat dekat dengan saya bahkan setelah cedera, mereka menghibur saya. Saya tidak melupakan ini.”
“Jadi sekarang wajar untuk memilih mereka. Memiliki kesempatan untuk memulai kembali apa yang telah diambil takdir dari saya dua tahun lalu: luar biasa.”
Advertisement
Soal Reaksi Fans Milan
Marcus Thuram kemudian membicarakan soal reaksi fans AC Milan yang kecewa dan marah karena keputusannya memilih Inter.
“Eh, fans Milan akan marah padaku. Tapi sudahlah! Setiap orang membuat pilihan mereka, saya tahu mengapa saya melakukannya,” jelas pemain Timnas Prancis itu.
“Saya tidak khawatir tentang ejekan yang akan ditujukan kepada saya. Lagipula ini adalah derby, bagaimanapun juga mereka akan datang,” tegasnya.
Idolakan Adriano
Marcus Thuram kini menatap babak baru bersama Inter dan memiliki besar yang harus ia wujudkan. Target terdekatnya jelas adalah membawa Il Biscione menjadi jawara Serie A.
“Scudetto adalah milik saya dan tujuan kami. Kami memiliki pemikiran itu, dengan bekerja setiap hari untuk mencapainya, kami ingin bahagia di akhir musim,” beber Thuram.
Selain itu, sosok Adriano Leite menjadi inspirasi dan idolanya sebagai bagian dari sejarah Inter Milan.
“Adriano, yang paling lengkap dari semuanya. Dia tahu bagaimana melakukan apa saja, dialah yang selalu saya kagumi.”
Tak lupa Thuram membahas keinginannya untuk mencetak lebih dari 13 gol musim depan. “Saya bekerja untuk ini. Ketika memulai musim, artinya harus selalu lebih baik daripada di masa lalu, bukan begitu?” katanya mengakhiri pembicaraan.
Sumber: Football Italia
Advertisement