Bola.com, Canas - Kabar duka datang dari sepak bola Kosta Rika. Pemain Deportivo Rio Canas, Jesus Alberto Lopez Ortiz, tewas diterkam buaya (29/7/2023).
Menurut laporan Marca, Jesus Alberto diterkam buaya saat sedang berenang di Sungai Canas, Kosta Rika. Berdasarkan keterangan polisi setempat, saksi menyebut korban tidak sadar akan keberadaan buaya saat berenang di sungai.
Baca Juga
Semangat Membara Bang Jay Idzes Menyambut Lanjutan R3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Maret 2025!
BRI Liga 1: Permohonan Persib Dikabulkan PT LIB, Duel Lawan Bali United Resmi Diundur
Gary Neville Ngamuk-Ngamuk ke Casemiro dan Rashford : MU Peringkat 13, Mainmu Jelek, Pelatih Baru Datang, Kalian Malah Liburan ke AS?
Advertisement
Pemain yang akrab disapa Chucho itu pun tak bisa melawan saat buaya dengan ganas menyerangnya. Dalam video yang viral di dunia maya, jenazah Jesus Alberto Lopez Ortiz masih digigit buaya tak lama setelah insiden terjadi.
Polisi harus melumpuhkan buaya untuk mengevakuasi jenazah Jesus Alberto Lopez Ortiz dengan senjata api. Kemudian dengan bantuan dari warga sekitar jenazah sang pemain berhasil dievakuasi dan langsung diserahkan ke keluarga.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kesedihan Mendalam
Klub Deportivo Rio Canas ikut berduka cita atas meninggalnya Jesus Alberto Lopez Ortiz. Klub tersebut merasakan kehilangan yang mendalam akan kepergian sang pemain.
"Dengan kesedihan yang mendalam, kami mengumumkan meninggalnya pemain kami Jesus Lopez Ortiz. Semoga Tuhan mengistirahatkan jiwanya," bunyi keterangan resmi klub.
"Istirahatlah dalam damai, Chucho. Kami ikut merasakan kehilangan seluruh keluarganya. Kami akan merindukanmu. Kamu mengambil bagian dari kami semua bersamamu, sahabat," tutup pernyataan klub itu.
Advertisement
Dapat Kritikan
Sementara itu, Kepolisian mendapatkan kritikan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Energi Kosta Rika yang melakukan tembakan ke buaya. Pasalnya, ada aturan yang melarang perburuan atau pembunuhan hewan yang dilindungi seperti buaya.
Namun, Polisi menyatakan langkah pelumpuhan buaya dengan senjata api menjadi yang paling realistis. Itu dilakukan untuk mengevakuasi jenazah korban dengan segera.
"Harus diklarifikasi semua upaya yang dilakukukan adalah untuk menyelamatkan tubuh orang yang meninggal. Tanpa menyebabkan kerusakan pada reptil, tidak mungkin dilakukan," tulis pernyataan kepolisian.