Bola.com, Jakarta - Lionel Messi kini menikmati petualangan yang baru di Amerika Serikat. Di negara Super Power itu Messi menjadi bintang baru di pentas MLS (Major League Soccer) dalam balutan jersey pink Inter Miami.
Meski tak lagi beraksi di liga Eropa, sihir Lionel Messi ternyata masih ampuh. Terbukti, kehadirannya di MLS membuat ratusan juta pasang mata pencinta sepak bola dunia kini tertuju ke sana.
Baca Juga
Advertisement
Dengan kata lain, MLS kini menjadi buah bibir berkat kehadiran La Pulga seperti halnya kehadiran rival beratnya, Cristiano Ronaldo, di Liga Pro Arab Saudi bareng Al-Nassr.
Messi boleh-boleh saja bangga karena masih laris manis meski usianya sudah tak muda lagi. Aksi serta kemahirannya menjebol gawang lawan sama sekali tak tergerus oleh waktu.
Tapi, soal ramal meramal, Lionel Messi ternyata tak selihai menggocek si kulit bundar. Pada 2015, Kapten Timnas Argentina berusia 36 tahun itu pernah meramal masa depan sejumlah pemain muda berbakat.
Eks Paris Saint-Germain dan Barcelona itu bahkan memberi nasihat dan saran bagaimana caranya agar mereka bisa menjadi pemain beken seperti dirinya.
Lalu, apa yang terjadi selanjutnya? Jangan kaget, beginilah kisahnya:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
1. Kenedy
Setelah Kenedy membintangi Fluminense di Brasil, Chelsea memenangi perlombaan untuk mendapatkan tanda tangannya dengan kesepakatan senilai 6,3 juta pounds pada musim panas 2015.
Pemain sayap itu memamerkan bakatnya dan mencatat 20 penampilan di semua kompetisi selama musim debut yang menjanjikan di Stamford Bridge.
Tapi sejak itu dia menjadi salah satu pemain terus dipinjamkan, menghabiskan kariernya di Watford, Newcastle United, Getafe, dan Granada.
Pemain Brasil itu menandatangani kontrak baru dengan Chelsea pada 2021 sebelum kembali ke Tanah Air untuk mewakili Flamengo dengan kesepakatan pinjaman selama satu musim. Namun, dia dipanggil kembali oleh Chelsea pada Januari 2022 karena kesulitan mencari pelapis di bek sayap.
Enam bulan kemudian dia meninggalkan Stamford Bridge, menandatangani kontrak dengan Real Valladolid secara permanen.
Dia hanya membukukan 12 penampilan musim lalu dan tato terbarunya lebih menonjol dari apa pun yang dia lakukan di lapangan.
Advertisement
2. Maxwel Cornet
Cornet menolak untuk menandatangani kontrak baru di klub masa kecilnya Metz dan bergabung dengan Lyon pada Januari 2015, sesaat sebelum dipilih oleh Lionel Messi.
Dia membuat lebih dari 250 penampilan untuk klub dan merupakan bagian penting dari tim yang mencapai semifinal Liga Champions pada 2020.
Setelah lima setengah tahun di Stadion Groupama, pemain internasional Pantai Gading itu memilih tantangan baru dan menyelesaikan kepindahan senilai 12,9 juta pounds ke Burnley pada 2021.
Sementara Burnley mengalami musim 2021/2022 yang sulit, Cornet adalah pemain menonjol mereka dengan mencetak sembilan gol Liga Inggris.
West Ham memenangi perlombaan untuk mendapatkan tanda tangannya. Tetapi, ia hampir tidak memberikan pengaruh untuk Hammers asuhan David Moyes, meskipun mereka memenangi UEFA Conference League musim lalu.
3. Jeremie Boga
Produk akademi Chelsea, Boga, digadang-gadang akan memiliki masa depan cerah di Stamford Bridge, namun hanya tampil satu kali selama 18 menit untuk tim utama.
Dia disebutkan dalam starting Xl untuk pertandingan Liga Inggris melawan Burnley pada Agustus 2017.
Setelah menghabiskan sisa musim itu dengan status pinjaman di Birmingham City, pemain internasional Pantai Gading itu kemudian dijual ke Sassuolo dalam kesepakatan 3,5 juta pounds.
Boga semakin kuat, menjadikan dirinya sebagai salah satu dribbler terbaik dan bek sayap paling menarik di Serie A.
Dan, pada Januari 2022, dia pindah ke Atalanta sebagai pemain pinjaman.
Advertisement
4. James Wilson
Wilson merupakan alumnus Akademi di Manchester United dan menikmati debut yang cukup baik berkat dua gol kala melawan Hull City pada Mei 2014.
Namun, dia gagal membangun awal yang menjanjikan itu dan hanya mencetak dua gol lagi sebelum dilepas pada akhir musim 2018/2019.
Pemain berusia 27 tahun itu pernah bermain di Aberdeen, Salford City, dan Port Vale, tetapi saat ini tidak terikat dengan klub mana pun.
5. Timo Werner
Werner mencetak 95 gol untuk RB Leipzig dalam empat musim, masuk ke dalam skuad Timnas Jerman sebelum mendapatkan transfer 47,5 juta pounds ke Chelsea pada 2020.
Dia menemukan segalanya lebih sulit di Inggris, hanya mencetak 23 gol dalam 87 penampilan untuk Chelsea. Tapi Werner bernasib sedikit lebih baik sejak kembali ke RB Leipzig, mencetak 16 gol di semua kompetisi tahun lalu.
Sumber: Planet Footbal
Advertisement