Sukses


Termasuk Eks MU dan Juventus, Ini 5 Nama Tenar yang Terus Berusaha Menjadi Pelatih Hebat : Mas, Yoh Iso Yoh

Bola.com, Jakarta - Manchester City membuka peluang untuk kembali menjadi yang terbaik Liga Inggris 2023/2024. Dalam dua laga yang sudah dilakoni, The Citizens meraup hasil maksimal yang membuat mereka bercokol di posisi kedua klasemen sementara, di bawah Brighton.

Manchester City bisa meneruskan tren bagus akhir pekan ini meski harus bertamu ke markas Sheffield United, Bramall Lane. Sukses mengawali musim baru tentunya tak lepas dari sosok penting di ruang ganti, yakni Pep Guardiola.

Sejak jadi juru taktik pada 2016, Guardiola terus membawa Man City terbang tinggi. Musim lalu misalnya, pria Spanyol berusia 52 tahun itu menorehkan sejarah setelah meraih tiga trofi.

Jika bisa mempertahankan gelar, Guardiola membuat Manchester City menjadi yang terbaik di kompetisi tertinggi Inggris, empat kali secara beruntun. Ngeri!

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 7 halaman

Menepi Sejenak

Sayang beribu sayang, Guardiola harus menepi cukup lama hingga September. Artinya, dia tak bisa mendampingi Erling Haaland dkk di pinggir lapangan karena harus menjalani operasi di bagian punggung.

Guardiola memang oke. Dia tak hanya sukses sebagai pelatih, termasuk ketika menukangi Barcelona dan Bayern Munchen. Ia juga sosok yang cemerlang saat masih menjadi pemain.

Meski pernah memperkuat AS Roma dan tim lainnya seperti Brescia, Al-Ahli, serta Dorados, Guardiola lebih dikenal sebagai legenda Barcelona. Selama memperkuat klub Spanyol itu, dari 1990 hingga 2001, Guardiola ikut berjibaku dalam kesuksesan memenangkan La Liga, Copa del Rey, dan kompetisi antarklub Eropa.

Di pentas sepak bola, tak banyak yang seperti Guardiola. Beberapa mantan pemain yang dulunya jago, justru melempem kala banting setir jadi pelatih.

Mau tahu siapa saja?

 

3 dari 7 halaman

Carlos Tevez

Saat masih aktif sebagai pemain, legenda Argentina ini dikenal lewat gol-gol luar biasa. Ia berhasil menjadi musuh fans lawan di hampir setiap klub yang ia bela selama berada di lapangan.

Carlitos terkenal sebagai pemain luar biasa namun hidup dengan peraturannya sendiri. Tevez, tiba-tiba harus membalikkan semua yang ia ketahui setelah memasuki dunia manajemen sepak bola.

Eks MU, Manchester City dan Juventus ini sempat menjadi pelatih Rosario Central pada 2022. Sayang, ia hanya bertahan lima bulan karena terlibat konflik dengan manajemen.

Kini, ia adalah bos baru Independiente. Tugasnya teramat berat, yakni membawa klub menjauh dari degradasi.

 

4 dari 7 halaman

Kenwyne Jones

Siapa dia?. Mungkin tak banyak yang langsung ingat, tapi begitu ada penjelasan sedikit, sebagian besar akan mengangguk paham. Ia tampil menawan bersama Sunderland dan Stoke, lalu berakhir pada 2014.

Namun, sejak saat itu, penyerang ini mengalami banyak kemunduran dan akhirnya memilih pensiun pada 2017. Tiga tahun kemudian, secara mengejutkan kembali ke lapangan hijau pada 2021 sebagai pelatih Timnas wanita Trinidad & Tobago.

Mereka saat ini berada di peringkat 75 dunia FIFA. Belum ada prestasi fenomenal yang berhasil diraih pasukan Jones.

 

5 dari 7 halaman

Henning Berg

Orang pertama yang memenangkan Liga Inggris dengan dua klub berbeda adalah Henning Berg. Ia masuk ke jajaran manajemen setahun setelah pensiun, tepatnya pada 2004.

Dia melakoni tugas pertamanya senbagai pelatih di negaranya, Norwegia. Ia menerima tantangan Lyn.

Lalu, Berg kembali ke Blackburn sebagai manajer pada 2012. Namun, ia hanya bertahan dalam 10 pertandingan, karena hanya menorehkan catatan buruk ; sekali menang.

Saat ini, Berg jauh lebih berpengalaman dan mengambil posisi di tim raksasa Swedia AIK. Sebelumnya, ia sempat tiga tahun berada di Siprus.

 

6 dari 7 halaman

Tony Popovic

Popovic terkenal karena masa tinggalnya selama lima tahun di London bersama Crystal Palace dari 2001 hingga 2006. Tak pelak, ia adalah sosok legenda hidup The Eagles.

Karier bermainnya tak terlalu menonjol, tapi penting. Ia menorehkan 58 caps yang mengesankan bersama Australia. Sejak itu ia telah menyusun CV manajerial yang cukup mengesankan, dan itu terjadi di A-League.

Dia adalah pemenang penghargaan Pelatih Terbaik A-League, tiga periode secara beruntun. Dia juga dua kali menjuarai kompetisi papan atas Australia tersebut.

Mengingat kesuksesan Ange Postecoglu sejak menuju Eropa, jangan heran jika Popovic segera mengikutinya. Tapi kapan, Coach?

 

7 dari 7 halaman

Arda Turan

Siapa yang ingat Arda Turan? Pasti Anda yakin dia telah menghilang dan menyelinap ke dalam kehampaan. Tidak begitu.

Sebaliknya, setelah pindah ke Barcelona pada 2015, yang terbukti sangat buruk, diam-diam ke negara asalnya, Turki. Ia seperti sudah sadar kalau kariernya tak akan lama di Spanyol, dan terbukti ketika bergabung dengan Istanbul Basaksehir dan Galatasaray.

Sejak pensiun pada 2022, Turan telah masuk ke dunia manajemen. Sekarang, dia sedang merintis karier bersama klub divisi dua Liga Turki, Eyupspor.

Sumber : Planetfootball

 

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer