Bola.com, Jakarta - Paulo Dybala menjelaskan secara rinci bagaimana Jose Mourinho menangani cederanya dan pemulihannya di AS Roma pada bulan November.
Kala itu eks pemain Juventus tersebut dibebat cedera hanya beberapa pekan sebelum dimulainya Piala Dunia 2022 Qatar di mana Argentina akhirnya juara.
Baca Juga
Advertisement
La Joya baru-baru ini terlibat wawancara dengan Llave a la Eternidad, sebuah serial YouTube yang sedang melakukan interview bersama skuad Timnas Argentina yang juara di Piala Dunia 2022.
Pada kesempatan ini, Paulo Dybala menyinggung sejumlah topik, termasuk hubungannya dengan The Special One.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Cedera Aneh
Paulo Dybala mengalami cedera aneh pada hamstring saat mengeksekusi tendangan penalti melawan Lecce pada bulan Oktober tahun lalu.
Cedera itu membuatnya harus absen selama beberapa pekan, sementara Piala Dunia 2022 Qatar sudah di depan mata.
"Pada awalnya tingkat keparahannya tidak jelas. Ketika saya melakukan tes dan para dokter memberi tahu saya tingkat cederanya, itu menjadi lebih jelas bagi saya dan kemudian dunia saya runtuh," ungkap Dybala.
"Itu adalah momen yang sulit. Namun dokter mengatakan kepada saya bahwa cedera itu hanya bersifat sentuhan, dan saat itulah saya menyadari bahwa saya masih memiliki kesempatan."
"Saya berkata pada diri saya sendiri bahwa saya harus bekerja dengan tenang, baik secara fisik maupun mental. Para dokter banyak membantu saya dan hasilnya perlahan-lahan mulai terlihat," tambahnya.
Advertisement
Faktor Jose Mourinho
Syukurlah, Paulo Dybala akhirnya pulih tepat waktu jelang Piala Dunia 2022 Qatar. Dia bermain dengan turun dari bangku cadangan melawan Torino pada laga terakhir sebelum jeda pertandingan domestik untuk Piala Dunia.
Paulo Dybala pun menceritakan betapa pentingnya peran seorang Jose Mourinho dalam proses kesembuhannya.
"Kemudian, tibalah pekan pertandingan melawan Torino. Saya merasa baik, saya sudah berlatih dengan tim dan saya berkata kepada Mourinho: 'Anda harus memainkan saya'. 'Ya, saya mengerti bahwa Anda ingin bermain,' demikian jawabannya," kisah Paulo Dybala.
"Bagi saya, semuanya tergantung pada pertandingan itu. Staf kepelatihan Argentina harus melihat bahwa saya baik-baik saja. Daftar pemain yang dipanggil dirilis beberapa hari sebelum laga Roma-Torino."
"Mourinho bertanya kepada saya berapa lama saya ingin bermain dan saya menjawab '20-30 menit'. Kami kalah dan dia masih membiarkan saya bermain selama 30 menit. Saya bermain dan saya merasa baik," tambahnya.
Pahlawan Adu Penalti Argentina
Meskipun tertinggal satu gol saat Dybala digantikan, pemain asal Argentina ini memberikan dampak besar pada permainan.
Dia melepaskan tendangan keras yang membentur mistar gawang, sebelum Nemanja Matic menyarangkan bola muntah untuk menyelamatkan satu poin bagi Giallorossi.
Meskipun ia tidak dimainkan pada laga final di Qatar, Dybala dimasukkan pada menit terakhir saat melawan Prancis, sebelum melangkah maju dan mengonversi penalti kedua Argentina dalam drama adu penalti.
Advertisement