Bola.com, Jakarta - Klub-klub Liga Arab Saudi membuat kehebohan pada bursa transfer musim panas tahun ini. Banyak pemain bintang yang diboyong tim-tim di negeri Raja Salman tersebut.
Neymar menjadi pembelian termahal di Liga Arab Saudi. Striker Timnas Brasil tersebut ditebus Al Hilal dari Paris Saint-Germain dengan nilai transfer yang kabarnya mencapai 90 juta euro.
Baca Juga
Advertisement
Tak hanya dibeli dengan harga selangit, Neymar juga mendapatkan fasilitas mewah dari Al Hilal. Mulai dari mansion mewah dengan 25 kamar, 5 asisten rumah tangga, serta sopir pribadi selama 24 jam.
Selain itu, dia juga mendapatkan mobil sport mewah seperti Bentley Continental, hingga diizinkan tinggal serumah dengan sang pacar, Bruna Biancardi.
Bukan hanya Neymar, kabar heboh lainnya juga dilakukan klub-klub Liga Arab Saudi lainnya dalam dua pekan terakhir. Berikut ini adalah beberapa di antaranya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Karim Benzema Cekcok dengan Pelatih
Satu di antara pemain top yang diboyong klub Liga Arab Saudi pada musim panas tahun ini adalah Karim Benzema. Striker asal Prancis itu digaet Al Ittihad secara gratis, setelah kontraknya di Paris Saint-Germain berakhir pada 30 Juni 2023.
Meski mendapatkan bayaran 200 juta euro per tahun, awal karier Benzema di Al Ittihad tidak berjalan mulus. Dilansir media Arab Saudi, Al-Sharq Al-Awsat, pemain berusia 35 tahun tersebut cekcok dengan pelatih Al Ittihad, Nuno Espirito Santo.
Sang striker dikabarkan ingin langsung menjadi sosok penting di Al-Ittihad, dan meminta jabatan kapten tim. Namun, Nuno menolak permintaan Karim Benzema, hingga akhirnya terjadi perselisihan.
Kabar tersebut langsung dibantah Nuno Espirito. Pelatih asal Portugal itu menyebut jika rumor perselisihannya dengan Benzema adalah hal konyol.
"Saya sudah baca di media tentang hubungan saya dengan Benzema sedang tidak baik. Semua orang tahu, saya juga tahu, bahwa informasi itu konyol," kata Nuno dikutip dari RMC Sport.
Advertisement
Mohamed Salah Digoda Rp 4,1 Triliun
Kabar heboh lainnya adalah ketertarikan Al Ittihad kepada Mohamed Salah. Klub yang dijuluki Blue Waves tersebut disebut siap menggelontorkan dana hingga 255 juta euro (Rp 4,1 triliun) demi bisa menebus Salah dari Liverpool.
Al Hilal juga menggoda winger Timnas Mesir tersebut dengan gaji fantastis. Menurut laporan pakar transfer Eropa, Fabrizio Romano, Al Hilal menawarkan gaji 2,45 juta poundsterling per pekan kepada Salah.
Tidak cukup sampai di situ, eks pemain Chelsea dan AS Roma tersebut juga telah ditawari persentase penjualan jersey, bonus kemenangan sebesar 55.000 pounds serta peran duta besar untuk tiga perusahaan besar Saudi.
Namun, tawaran menggiurkan tersebut tak membuat Liverpool bergeming. The Reds enggan melepas Mohamed Salah, sedangkan sang winger masih menikmati kariernya di Inggris.
"Mo Salah tidak akan bergabung dengan Al Ittihad karena jendela transfer Saudi akan ditutup (7/9/2023)," bunyi pengumuman dari Fabrizo Romano, Jumat (8/9/2023) dini hari WIB.
Toni Kroos dan Sergio Ramos Beri Sindiran Menohok
Keputusan pemain-pemain bintang untuk hengkang ke Arab Saudi mendapat banyak cibiran. Sebab, para pemain itu dianggap bergabung ke klub negara kaya minyak tersebut karena faktor gaji selangit plus fasilitas mewah.
Satu di antara nama bintang lapangan hijau Eropa yang melontarkan sindiran menohok adalah Toni Kroos. Gelandang Real Madrid itu menganggap nama-nama tenar pindah ke Liga Arab Saudi karena faktor fulus, bukan mengincar prestasi.
"Dikatakan jika mereka memainkan sepak bola yang ambisius di sana, namun ini semua tentang uang. Pada akhirnya, keputusannya adalah demi uang dan menentang sepak bola," sindir Kroos.
"Saat itulah segalanya mulai menjadi sulit bagi sepak bola yang kita semua kenal dan cintai," lanjutnya.
Hal senada juga dilontarkan Sergio Ramos. Saat ini, pesepak bola lebih terguir karena uang bukan mengikuti kata hati.
"Saya memiliki kesempatan untuk melanjutkan karier di Paris selama dua tahun, tetapi saya tidak melihat itu demikian. Saya selalu tergerak oleh dorongan dan kata hati. Bukan karena faktor uang," ucap Ramos di situs resmi Sevilla.
"Itu sebabnya saya tidak pergi ke Arab Saudi atau MLS Amerika Serikat. Saya mempertaruhkan panggilan hingga menit 93 untuk bergabung dengan Sevilla," ujar eks kapten Real Madrid tersebut.
Sumber: RMC Sport, Fabrizio Romano, Sevilla
Advertisement