Bola.com, Jakarta - Manchester City akan memulai kiprah di Liga Champions 2023/2024 dengan status juara bertahan. Manajer Man City, Pep Guardiola, tak ingin para pemainnya bersantai atau terlena dengan status juara bertahan, tetapi mempersiapkan mental untuk bisa kembali meraih trofi juara.
Man City kini boleh mengalihkan fokus dari mencoba menjadi juara Liga Champions untuk kali pertama, menjadi bagaimana berada di deretan elite para juara Eropa.
Baca Juga
Advertisement
Maklum, keberhasilan tim asuhan Pep Guardiola itu meraih trofi Liga Champions untuk kali pertama pada musim lalu memang luar biasa.
Namun, Pep Guardiola yang pernah meraih dua trofi juara Liga Champions bersama Barcelona tak ingin pemain Man City bersantai menghadpi kompetisi Eropa itu pada musim ini.
Mulai dari pertandingan menghadapi Crvena Zvezda pada Rabu (20/9/2023) dini hari WIB, Man City harus membuat mentalitas mereka kembali seperti awal.
"Penting bagi para pemain untuk tidak merasa santai. Direksi dan pimpinan santai, itu bagus karena mereka tidak bermain," ujar Pep Guardiola seperti dilansir dari Manchester Evening News.
"Saya ingin katakan klub kami menjuarai Liga Champions itu luar biasa, tetapi dalam perspektif lain, berapa banyak tim yang sudah menang? Banyak! Banyak yang sudah menang dua, tiga, empat, atau lima kali. Kami belum apa-apa, baru sekali," lanjut pelatih Man City itu.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Mencoba untuk Juara Lagi
Pep Guardiola menegaskan bahwa sesuatu yang paling sulit, yaitu menjuarai untuk kali pertama, sudah berhasil didapatkan oleh Man City.
Namun, pelatih asal Spanyol itu tidak ingin anak asuhnya hidup dalam kenangan sukses yang sudah mereka raih, melainkan untuk kembali mencoba menjadi juara untuk kali kedua dan seterusnya.
"Musim pertama kami di sini, AS Monaco ada di 16 besar dan kami tersingkir. Kami mencoba menjuarai Liga Champions, dan itu tidak berubah. Banyak yang mengatakan kami sudah memenangkannya, artinya sudah. Tidak seperti itu," tegas Guardiola.
"Jika saya ingin hidup dalam kenangan, saya tidak akan ada di sini. Saya akan ada di rumah atau di bangku cadangan. Kami akan memainkan kompetisi ini dengan berpikir betapa menyenangkan bisa memenanginya dan kompetisi ini akan memberikan kami tantangan yang baru," lanjutnya.
Â
Advertisement
Sulit untuk Juara Beruntun
Pep Guardiola menegaskan pentingnya untuk terus berpikir dan berusaha bisa menjuarai kembali Liga Champions. Mantan pelatih Bayern Munchen itu tahu bahwa hal seperti itu tidak akan mudah, termasuk untuknya di Man City.
Sejauh ini hanya Real Madrid dan AC Milan yang pernah menjadi juara Liga Champions beberapa kali secara berturut-turut. Namun, itu sudah sulit terjadi pada saat ini.
"Saya tidak meragukannya, kami akan tetap mencoba. Hanya Real Madrid dan periode Sacchi bersama AC Milan, mereka bisa melakukannya secara beruntun," ujar Pep Guardiola.
Pernah 2 Kali Juara, tetapi Tidak Beruntun
Pep Guardiol adalah pelatih yang sebelumnya sudah pernah merasakan gelar juara Liga Champions bersama Barcelona. Bahkan ia melakukannya dua kali, pada musim 2008/2009 dan 2010/2011.
Guardiola mengakui bahwa memang tidak mudah untuk menjadi juara Liga Champions secara beruntun. Namun, terpenting baginya adalah Man City mau mencoba untuk melakukannya dan terus berusaha setiap kali gagal.
"Saya benar-benar bangga bisa dua kali juara dalam empat tahun di Barcelona, tetapi kami tidak memenanginya secara beruntun. Mari mencoba melakukannya lagi untuk diri sendiri," ujar Guardiola.
"Jika kami tidak bisa memenanginya, maka kami ahrus lolos lagi untuk tahun depan dan mencobanya lagi," tegasnya.
Sumber: Manchester Evening News
Advertisement