Bola.com, Jakarta - Gerombolan para pemain bintang eks Eropa yang menyerbu Liga Arab Saudi memilii efek seperti dua mata pedang. Satu sisi semakin semarak, namun kondisi itu menimbulkan persaingan individu yang luar biasa, bahkan sesama pemain yang pernah berkompetisi di Benua Biru.
Perseteruan mereka tak sekadar gaji per bulan, melainkan menit bermain. Situasi ini terjadi di klub-klub raksasa Liga Arab Saudi, terutama yang jor-joran mendatangkan pemain eks Eropa.
Baca Juga
Kejutan, Kode Keras Erick Thohir Tegaskan Rela Mundur dari Ketum PSSI, jika...
Panas Usai Dihajar Jepang, Ini 5 Hot News Timnas Indonesia yang Bikin Perasaan Fans Campur Aduk : Curhat Kevin Diks sampai Ancaman Evaluasi
Bikin Geger, Pengakuan Shin Tae-yong dan Sindiran Keras Malaysia Setelah Timnas Indonesia Disikat Jepang, Ini 5 Hot News Tim Garuda
Advertisement
Satu di antara yang kini mencuat adalah persaingan keras di Al Ittihad. Korban sudah semakin kentara, dan seolah tinggal menunggu waktu. Kali ini berkaitan dengan Harry Kane.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pengaruh Lapangan
Meski tak secara langsung, namun mantan klub Kane, Tottenham Hotspur tengah mengincar pemain Al-Ittihad, Jota. Nama terakhir ingin hengkang dari klub yang baru merekrutnya via jendela transfer musim panas lalu.
Al-Ittihad memboyong pemain Portugal berusia 24 tahun itu dari Celtic dengan banderol 25 juta pounds. Baru seumur jagung, Jota sudah tak betah dan ingin segera angkat kaki.
Padahal, berdasarkan kesepakatan kontrak, ia harus bertahan di sana hingga 2026. Perwakilam Jota di Arab Saudi juga sudak mendesak raksasa Arab Saudi itu untuk segera melepas Jota, setidaknya pada transfer Januari 2024.
Â
Advertisement
Tak Sepakat
Pelatih Al-Ittihad, Nuno Espirito Santo, bertekad ingin mempertahankan Jota sesuai kontrak jangka panjang. Eks pembesut Wolves dan Spurs itu menegaskan, kasus Jota merupakan "masalah internal".
Momen ini rupanya diam-diam dimanfaatkan pelatih Spurs, Ange Postecoglou. Sang bos punya hubungan baik dengan Jota. Mereka pernah bersama di Celtic sebagai pelatih dan pemain.
Postecoglou ingin menjadikan Jota sebagai pengganti Ivan Perisic, dan jika perlu sesekali berperan sebagai si nomor 9 layaknya Harry Kane. Jota mengaku sangat mengagumi sosok Postecoglou.
Â
Relasi Bagus
Tatkala pria 58 tahun itu dipercaya menukangi Spurs jelang bergulirnya musim 2023/2024, Jota ikut melayangkan pujian. "Kepada pria yang memberi saya kesempatan hidup, tidak pernah kehilangan kepercayaan pada filosofinya dan menandai sebuah era. Saya akan selamanya bersyukur untuk setiap momen. Semoga sukses, Pelatoh!," katanya.
Seperti diketahui, Perisic berpotensi absen musim ini. Oleh karena itulah, reuni antara Jota dan Postecoglou di London Utara kemungkinan besar akan terwujud dengan tujuan memperbaiki situasi.
Perisic tampil sebagai pemain pengganti dalam lima pertandingan Liga Inggris musim ini sebelum pertandingan melawan Arsenal. So, Jota wajib membuktikan dirinya punya nyali menanggalkan segala kemewahan yang menjadi bagian hidup para eks bintang Eropa di tanah Arab Saudi.
Sumber : The Sun
Advertisement