Bola.com, Jakarta - Bagi penggila sepak bola pada era tahun 80-an sampai 90-an, pasti kenal dengan Marco van Basten. Pesepak bola legendaris Belanda yang punya bakat luar biasa.
Marco van Basten salah satu striker terbaik dunia, dengan mencetak hampir satu gol dalam satu pertandingan untuk Ajax sebelum memenangkan tiga trofi Liga Champions bersama AC Milan.
Baca Juga
Liputan Eksklusif Bola.com dari Portugal, Tunggu Saja Cerita Istimewa Berada di Klub Masa Remaja Cristiano Ronaldo
10 Pemain yang Pernah Memenangkan Liga Champions tapi Terlupakan: Tenggelam karena Kalah Tenar
Angel Di Maria tentang Debat GOAT: Ronaldo Mewakili Kerja Keras, Messi Bakat Murni, Bedanya Sangat Besar
Advertisement
Basten juga punya punya gol ikonik pada final Euro 1988 ke gawang Uni Soviet. Sayangnya, cedera membuatnya harus pensiun dini.
Van Basten gantung sepatu karena cedera pergelangan kaki dalam laga terakhirnya bersama AC Milan di final Liga Champions 1993 saat kalah dari Marseille. Ia pensiun pada usia 28 tahun.
Sejak pensiun, Marco van Basten menangani Belanda, Ajax dan Heerenveen, sebelum mengambil posisi di FIFA sebagai direktur teknik.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
3 Pemain Terbaik
Bagi Marco van Basten, ada tiga sosok yang dianggapnya pesepak bola terbaik di dunia. Ketiga nama yang disebutnya tidak akan bisa digeser oleh pemain zaman sekarang, bahkan Lionel Messi atau Cristiano Ronaldo sekalipun.
Tahun lalu, dalam sebuah wawancara dengan France Football, legenda Belanda tersebut menyebutkan tiga pemain terhebat sepanjang masa
“Pele, Diego Maradona, dan Johan Cruyff. Bagi saya mereka adalah tiga pemain terhebat dalam sejara,” terang Marco van Basten.
Advertisement
Alasan Khusus
Marco van Basten punya alasan khusus mengapa dirinya memilih Pele, Diego Maradona, dan Johan Cruyff. Ia mengaku Lionel Messi sebagai pemain hebat, tapi masih ada yang lebih hebat.
“Sebagai seorang anak, saya ingin menjadi seperti Cruyff. Dia adalah teman saya. Saya merindukannya. Pele dan Maradona juga luar biasa,” tutur Basten.
"Messi juga pemain yang luar biasa, namun Maradona selalu memiliki kepribadian lebih dalam sebuah tim. Messi bukanlah orang yang berada di depan untuk berperang,” lanjut dia.
Ronaldo Juga Hebat
Peran utama Messi dalam kemenangan Argentina di Piala Dunia tahun lalu mungkin bertentangan dengan pandangan Van Basten. Namun mantan striker tersebut menyebutkan tiga pemain yang disebutnya tadi juga ikut dalam perbincangan siapa yang layak menjadi GOAT sejati.
“Saya juga tidak melupakan Cristiano Ronaldo, Michel Platini atau Zinedine Zidane,” beber pemain yang pernah dijuluki Si Angsa.
Advertisement
Super Ballon d'Or
Pada tahun 1989, France Football pernah meluncurkan 'Super Ballon d'Or', yang menobatkan pemain terbaik dalam sejarah. Kompetisi ini hanya terbuka untuk pemain Eropa, dan dimenangkan oleh Alfredo Di Stefano, yang memegang kewarganegaraan Spanyol saat berjaya di Real Madrid.
Pada tahun 2022, seorang penggemar menghitung siapa yang akan memenangkan 'Super Ballon d'Or' terkini, dan Messi menjadi pemenangnya, mengalahkan Cristiano Ronaldo dan Ronaldo Nazario.
Sumber: Planet Football