Sukses


Liga Champions: Siap Balas Dendam Bersama Galatasaray! Wilfried Zaha Menceritakan Masa Kelamnya di MU

Bola.com, Jakarta - Wilfried Zaha memiliki motivasi berlebih saat timnya, Galatasaray, bersua Manchester United (MU) dalam lanjutan Liga Champions 2023/2024, Rabu (4/10/2023) dini hari WIB.

Wilfried Zaha menandatangani kontrak dengan juara Turki itu musim panas ini, meninggalkan klub masa kecilnya Crystal Palace dan mengakhiri 11 tahunnya di klub yang terbagi dalam dua periode.

Di antara dua periode kariernya bersama Crystal Palace, Wilfried Zaha sempat membela MU. Namun pemain kelahiran Pantai Gading itu tidak begitu menikmati masa-masanya di Old Trafford.

Setelah dibeli MU dengan dana 10 juta pounds, Zaha dipinjamkan lebih dulu selama semusim di Crystal Palace dan sukses membawa tim London itu promosi ke Premier League. Mantan manajer Palace, Neil Warnock, menceritakan hubungannya dengan Zaha.

--

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 6 halaman

Tidak Diinginkan

Warnock bercerita betapa Palace mendorong Zaha untuk pindah ke klub besar, dan kebetulan Sir Alex Ferguson yang kala itu melatih MU sangat tertarik memilikinya. Namun ternyata, pindah ke MU tidak banyak membantu Zaha.

"Saya mengontraknya kembali ketika saya pergi ke Crystal Palace. Dia selalu dicintai di sana. Saya ingin melihatnya pergi ke klub top lainnya. Saya berkata kepadanya, 'Apakah hubungan Anda baik-baik saja dengan Sir Alex?' Dia menjawab, 'Dia tidak pernah berbicara dengan saya sekali pun'."

"Wilfried Zaha masih muda saat itu dan tidak mendapat banyak bantuan."

Ada apa ya kira-kira?

 

3 dari 6 halaman

Kedatangan David Moyes Jadi Masalah bagi Zaha

Ketika Sir Alex Ferguson memutuskan pensiun dan kursi kepelatihan MU diambil alih David Moyes, menit bermain Wilfried Zaha jadi sangat terbatas. Rumor miring lebih sering mewarnai karier eks pemain muda Timnas Inggris tersebut.

"Jelas, bergabung dengan MU tidaklah mudah, tidak mudah mendapatkan kesempatan. Saya tidak menyesali apa pun karena itu membuat saya lebih kuat. Saya merasa seolah-olah saya bisa menghadapi apa pun sekarang," kata Zaha.

"Saya melalui banyak hal bersama MU, bersama Timnas Inggris. Ada rumor bahwa alasan saya tidak banyak bertanding untuk MU adalah karena saya tidur dengan putri David Moyes, dan tidak ada seorang pun di klub yang berusaha menjelaskannya."

"Saya melawan semuanya sendirian, rumor yang tidak benar. Saya menghadapi hal ini pada usia 19 tahun, tinggal di Manchester sendirian, tidak dekat dengan orang lain, karena klub yang mengatur di mana saya tinggal."

 

4 dari 6 halaman

Tertekan di MU

"Mereka tidak memberi saya mobil, seperti yang dimiliki pemain lainnya. Tidak ada apa-apa. Saya tinggal di neraka ini sendirian, jauh dari keluarga saya, dan saya berpikir, 'Jika ini tidak membuat saya lebih kuat, apa lagi?'"

"Saya selalu menjelaskan hal ini kepada teman-teman saya. Saat saya di MU, saya punya uang, tapi saya masih sangat terpuruk dan tertekan. Orang-orang mengira hidup Anda berbeda karena Anda punya uang, Anda punya ketenaran, jadi mereka tidak memperlakukan Anda sama."

"Saya sangat lega,” kata Zaha kepada podcast OnTheJudy pada tahun 2020. “Saya berpikir, 'Terima kasih telah memberi tahu saya secara langsung dan mengizinkan saya memulai kembali karier saya'.”

 

5 dari 6 halaman

Siap Hadapi MU

Sepuluh tahun berikutnya, Zaha bermain di Galatasaray, tim yang dianggapnya sebagai klub besar dan memiliki kekuatan besar pula. Ia tidak takut menghadapi MU dan siap memberikan yang terbaik.

"Jelas Manchester United adalah tim tempat saya berada sebelumnya, saya pernah bermain untuk mereka sejak lama sekali,” kata Zaha. "Saya merasa sudah dewasa dalam permainan saya, saya berada di klub besar, Galatasaray.

"Saya pikir dengan bantuan manajer atau tim yang kami miliki, kami memiliki banyak bakat, banyak pengalaman, jadi, ya, saya pikir kami siap untuk pertandingan besok. Jelas mereka punya tim yang bagus tapi di saat yang sama kami punya pemain yang bisa menyakiti mereka juga, jadi saya pribadi menantikan pertandingan ini."

 

6 dari 6 halaman

Sudah Melupakan

Ditanya apakah apa yang terjadi padanya di MU mengganggunya, Zaha berkata, "Jujur saja, ketika Anda melihat wajah saya, apakah menurut Anda saya merasa terganggu sama sekali? Tidak."

"Secara realistis, saya pikir saya telah melalui fase di mana Anda membangun darinya atau Anda mati karenanya. Dan saya pribadi, saya tidak akan pernah mati karenanya."

"Itu membangun karakter saya untuk terus melanjutkan karier karena saya bertekad untuk tidak membiarkan karier saya mati karena saya pergi ke suatu tempat dan tidak berhasil. Saya hanya bertekad untuk mencapai apa yang ingin saya capai dan saya berada di sini hari ini."

Sumber: TalkSPORT

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer