Bola.com, Manchester - Manchester United menyerah dari Galatasaray pada laga kedua Grup A Liga Champions musim ini. Sejumlah faktor menjadi biang kerok penyebab Tim Setan Merah keok dari Galatasaray.
Bermain di Old Trafford, Rabu (4/10/2023) dini hari WIB, MU tampil percaya diri. Mereka mencatatkan 54,8 persen penguasaan bola, melepaskan 16 tembakan yang lima di antaranya mengarah ke gawang.
Baca Juga
Advertisement
Meski begitu, Manchester United dibuat tak berkutik oleh Galatasaray. Tim Setan Merah akhirnya menyerah 2-3 dari I Partenopei.
Dua gol MU dalam duel tersebut diborong Rasmus Hojlund pada menit ke-17 dan 67'. Sementara itu, tiga gol Galatasaray disarangkan Wilfried Zaha (23'), Kerem Akturkoglu (71'), serta Mauro Icardi (81').
Torehan minor itu membuat Manchester United menelan dua kekalahan beruntun di Grup A Liga Champions musim ini. Sebelumnya, MU takluk 3-4 dari Bayern Munchen pada partai perdana fase grup.
Dua kekalahan tersebut membuat Tim Setan Merah kini berada di dasar Grup A dengan nilai nol. Mereka tertinggal enam poin dari Bayern Munchen di posisi teratas, dan empat angka dari Galatasaray di urutan kedua.
Beberapa faktor menjadi penyebab kekalahan Manchester United dari Galatasaray dalam pertandingan tersebut. Apa sajakah itu? Berikut ini tiga di antaranya.
---
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Lini Belakang Rapuh
Manajer Manchester United, Erik ten Hag, menerapkan taktik 4-3-3 dalam pertandingan tersebut. Empat bek sejajar yang diturunkan Ten Hag dalam duel tersebut adalah Diogo Dalot, Raphael Varane, Victor Lindelof, dan Sofyan Amrabat.
Sayangnya, performa keempat bek tersebut tak sesuai harapan. Beberapa kali duet bek tengah, Varane dan Lindelof, meninggalkan posnya.
Alhasil, para pemain Galatasaray memiliki keleluasaan dalam melepaskan tembakan. Hal tersebut terlihat dari 14 tembakan yang diperoleh Galatasaray.
Dari 14 sepakan tersebut, tiga di antaranya berhasil berbuah menjadi gol yang disarangkan Wilfried Zaha, Kerem Akturkoglu, dan Mauro Icardi.
Â
Advertisement
Kerap Bikin Blunder
Tak hanya rapuh, sektor pertahanan Manchester United juga beberapa kali melakukan blunder. Satu di antara kesalahan paling fatal dilakukan Andre Onana pada menit ke-77.
Onana coba memberikan umpan kepada Casemiro. Namun, bola berhasil direbut Dries Mertens dan masuk ke dalam kotak penalti. Mertens pun akhirnya ditekel Casemiro, dan membuat Galatasaray mendapat hadiah penalti.
Manchester United juga harus bermain dengan 10 orang, setelah Casemiro diganjar dua kartu kuning. Beruntung, bola hasil tendangan 12 pas Mauro Icardi melenceng dari sasaran.
Selain itu, Andre Onana juga kerap salah dalam melakukan pemosisian sehingga memudahkan pemain depan Galatasaray mencetak gol. Seperti gol lob yang dicetak Wilfried Zaha dan Mauro Icardi.
Â
Penyelesaian Akhir Tak Efektif
Menerapkan formasi 4-3-3, lini depan Manchester United dihuni Marcus Rashford, Rasmus Hojlund, dan Bruno Fernandes. Dari ketiga nama tersebut, Hojlund yang memperlihatkan performa yang paling oke.
Striker berusia 20 tahun tersebut berhasil mengonversikan dua tembakan yang dilepaskannya menjadi gol. Adapun Fernandes hanya memperoleh satu peluang bagus dari lima kesempatan.
Sementara itu, Rashford yang tampil penuh tak mampu melepaskan satu pun tembakan. Secara keseluruhan, Manchester United melepaskan 16 tembakan dan lima di antaranya yang mengarah ke gawang.
Dari lima peluang bagus tersebut, cuma dua yang mampu berbuah menjadi gol. Catatan itu pun memperlihatkan jika penyelesaian akhir MU masih belum efektif, dan wajib untuk segera dibenahi.
Advertisement