Bola.com, Jakarta - Sejarah baru tercipta. FIFA memutuskan akan menggelar Piala Dunia 2030 di enam negara berbeda dan tiga benua sekaligus.
Spanyol, Portugal, dan Maroko ditetapkan sebagai tuan rumah bersama Piala Dunia 2030. Adapun tiga laga pembuka akan dihelat di Uruguay, Argentina, dan Paraguay. Benua yang terlibat adalah Eropa, Afrika, dan Amerika Selatan.
Baca Juga
Advertisement
Seperti dikutip BBC, Rabu (4/10/2023), pertandingan pembukaan di Amerika Selatan akan menandai ulang tahun ke-100 Piala Dunia. Ini akan menjadi 100 tahun sejak turnamen perdana di Montevideo.
Keputusan tersebut akan diratifikasi pada kongres FIFA tahun depan.
FIFA juga mengonfirmasi hanya tawaran dari negara-negara Konfederasi Sepak Bola Asia dan Konfederasi Sepak Bola Oseania yang akan dipertimbangkan untuk putaran final 2034. Menyusul keputusan tersebut, Arab Saudi mengumumkan akan ikut bidding sebagai tuan rumah Piala Dunia 2034.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
FIFA Dikritik, Sang Presiden Punya Alasan
Keputusan FIFA menggelar Piala Dunia 2030 di tiga benua berbeda menuai kritik. Salah satu suporter menuduh badan sepak bola dunia tersebut terlibat dalam siklus kehancuran terhadap turnamen terbesar di muka bumi.
“Ini menghebohkan bagi suporter, mengabaikan lingkungan dan menggelar karpet merah menjadi tuan rumah tahun 2034 dengan catatan hak asasi manusia yang mengerikan," kata Football Supporters Europe.
"Ini adalah akhir dari Piala Dunia seperti yang kita tahu."
Presiden FIFA Gianni Infantino mengatakan bahwa di dunia yang terpecah, FIFA dan sepak bola bersatu
“Dewan FIFA, yang mewakili seluruh dunia sepak bola, dengan suara bulat sepakat untuk merayakan seratus tahun Piala Dunia FIFA, yang edisi pertamanya dimainkan di Uruguay pada 1930, dengan cara yang paling tepat," kata Infantino.
“Pada 2030, kita akan memiliki jejak global yang unik, tiga benua, yaitu Afrika, Eropa dan Amerika Selatan, dan enam negara, yaitu Argentina, Maroko, Paraguay, Portugal, Spanyol dan Uruguay, untuk menyambut dan menyatukan dunia sambil merayakan bersama-sama permainan yang indah, seratus tahun dan Piala Dunia FIFA," sambung dia.
Advertisement
Pembukaan di Uruguay
Montevideo di Uruguay, kota yang menjadi tuan rumah pertandingan Piala Dunia edisi pertama pada 1930, siap menggelar pertandingan pembuka pada 2030. Setelah itu, diikuti dengan pertandingan di Argentina dan Paraguay.
Sisa turnamen yang diikuti 48 tim kemudian akan dipindahkan ke Afrika utara dan Eropa.
Jika proposal 2030 disetujui, Maroko akan menjadi negara kedua dari Afrika yang menjadi tuan rumah Piala Dunia, setelah Afrika Selatan pada 2010.
Spanyol ditunjuk sebagai tuan rumah bersama beberapa pekan setelah mantan ketua federasi sepak bola Luis Rubiales mengundurkan diri menyusul kritik karena mencium Jenni Hermoso di Piala Dunia Wanita.
Muncul di pengadilan, Rubiales membantah melakukan pelecehan seksual terhadap Hermoso.
6 Negara Langsung Lolos
Spanyol kali terakhir menjadi tuan rumah Piala Dunia pada 1982. Saat itu, turnamen bergengsi tersebut dijuarai oleh Italia.
Portugal belum pernah menjadi tuan rumah Piala Dunia. Namun, mereka pernah menggelar Piala Eropa 2004.
Seperti pada edisi-edisi sebelumnya maka Uruguay, Argentina, Paraguay, Spayol, Portugal, dan Moroko otomatis lolos ke Piala Dunia sebagai tuan rumah bersama.
Advertisement