Bola.com, Jakarta - Pelatih legendaris asal Italia, Arrigo Sacchi, mengatakan setidaknya ada dua alasan mengapa AC Milan tak bisa dicoret dari perburuan Scudetto musim 2023/2024 ini.
AC Milan mengawali perjalanan musim 2023/2024 ini dengan positif. Mereka merih kemenangan demi kemenangan.
Baca Juga
Advertisement
Mereka sempat dipermak Inter Milan, tapi bisa bangkit kembali. Namun setelah itu Rossoneri menelan dua kekalahan beruntun saat jumpa Juventus dan PSG.
Milan tak bisa langsung bangkit. Melawan Napoli, mereka gagal menang dan ditahan imbang 2-2.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Selisih Poin
Tiga hasil negatif tentu saja membuat banyak fans AC Milan berang dan kecewa. Milan pun juga diragukan akan bisa bersaing melawan Inter Milan dalam perburuan Scudetto.
Namun Arrigo Sacchi mengatakan Milan masih belum waktunya dicoret dalam perburuan Scudetto. Ia mengatakan ada setidaknya dua alasan mengapa Rossoneri masih bisa bersaing meraih gelar juara Serie A musim ini.
Yang pertama adalah karena jarak poin Milan dengan Inter Milan masih sangat dekat. Masih ada peluang besar bagi Rossoneri untuk menyalip Nerrazurri.
“Banyak yang memprediksi duel Inter-Juve untuk memperebutkan scudetto, dan mungkin akan berakhir seperti ini, tapi saya yakin Milan, setidaknya Milan yang terlihat pada Minggu malam di Naples, sedang dalam pertarungan penuh. Lihat klasemennya: mereka tertinggal tiga poin dari Nerazzurri, jaraknya tidak terlalu jauh,” tulisnya dalam kolom untuk Gazzetta dello Sport.
Advertisement
Alasan Kedua
Arrigo Sacchi kemudian membeberkan apa alasan kedua AC Milan masih bisa bersaing meraih Scudetto pada musim ini. Ia mengatakan skuad Rossoneri punya reaksi yang bagus saat mendapat hasil negatif.
“Lebih jauh lagi, dan ini yang menurut saya harus digarisbawahi, setelah dua kekalahan beruntun melawan Juve dan melawan PSG, dengan segala kontroversi dan ketegangan yang menyertainya, Rossoneri punya kekuatan dan keberanian untuk bereaksi. Melawan Napoli mereka memainkan babak pertama yang luar biasa, di mana mereka seharusnya bisa mencetak setidaknya tiga atau empat gol," cetusnya.
"Tim asuhan Garcia jelas berada dalam kesulitan, para penyerang Pioli sangat lincah dan bersemangat bahkan dalam mengejar ketinggalan. Dan akhirnya saya melihat tim yang kompak, penuh perhatian, dan dinamis. Ini adalah sinyal penting yang harus dipahami oleh pelatih, dan Pioli pasti akan melakukannya, dan oleh seluruh lingkungan untuk menciptakan situasi antusiasme, kepositifan, dan optimisme yang menjadi dasar dari setiap upaya," tuturnya.
“Saya akan keberatan bahwa Milan menurun di babak kedua, dan ini tidak bisa disangkal. Namun, meski ia melakukan kesalahan dengan membiarkan lawannya kembali bermain, mereka tidak terpecah belah dan berusaha dengan kualitas teknis dan kekuatan moralnya untuk tidak menyerah. Tidak jelas apakah mereka akan bereaksi seperti ini setelah apa yang terjadi terutama di Liga Champions di Paris. Artinya, meski belum pulih sepenuhnya, tim besutan Pioli sudah berada di jalur perbaikan," serunya.
Sumber asli: Gazzetta dello Sport
Disadur dari: Bola.net (Dimas Ardi Prasetya, Published 04/11/2023)