Bola.com, Roma - Roberto Mancini membuat keputusan mengejutkan pada Agustus lalu. Ia tiba-tiba mundur dari posisi pelatih kepala Timnas Italia saat itu.
Padahal ketika itu, kontrak Roberto Mancini masih tersisa cukup panjang. Mancini kemudian menerima tawaran dari Timnas Arab Saudi.
Baca Juga
Advertisement
Banyak tudingan negatif yang mengarah kepada eks manajer Manchester City tersebut terkaut keputusan itu. Mancini dinilai tergiur dengan tawaran uang melimpah dari Arab Saudi.
Rupanya, keputusan Roberto Mancini itu masih menimbulkan kekecewaan di Italia. Hal itu diungkapkan presiden Federasi Sepak Bola Italia (FIGC), Gabriele Gravina.
“Bukan dalam level olahraga, tapi dalam level kemanusiaan, pilihan Roberto Mancini adalah sebuah kekecewaan," ujar Gabriele Gravina dikutip dari Football Italia.
---
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Dikhianati
Gabriele Gravina bahkan memiliki pilihan kata yang menarik untuk menggambarkan perasaannya setelah ditinggal Roberto Mancini ke Arab Saudi. Gravina merasa dikhianati oleh Roberto Mancini.
Apalagi selama ini ia menganggap Mancini sebagai teman dekatnya. "Saya merasa dikhianati dalam perasaan yang murni terhadap Roberto Mancini, yang selalu saya anggap sebagai teman," kata Gravina.
Advertisement
Sulit Disembuhkan
Gabriele Gravina merasakan sakit yang teramat sangat setelah ditinggal Roberto Mancini ke Arab Sudi. Bahkan, ia menyebut sakitnya sulit untuk disembuhkan.
"Di luar kepentingan pilihan teknisnya, bagi saya itu adalah luka yang sulit saya sembuhkan,” tandasnya.
Tak lama setelah ditinggal Roberto Mancini, Timnas Italia segera menunjuk Luciano Spalletti sebagai pengganti. Sejauh ini, Gianluigi Donnarumma dan kawan-kawan tampil cukup apik di bawah asuhan Spalletti, yakni tiga kemenangan, dua hasil imbang, dan hanya sekali kalah dari enam laga terakhir
Satu Trofi
Roberto Mancini ditunjuk sebagai pelatih Timnas Italia pada 2018. Pekerjaan itu ia jalani hingga Agustus tahun ini.
Selama menukangi Timnas Italia, Roberto Mancini sudah memberikan satu gelar juara untuk Gli Azzurri, yakni Euro 2020. Meski demikian, Roberto Mancini juga punya catatan buruk.
Pelatih berusia 58 tahun itu gagal membawa Timnas Italia lolos ke putaran final Piala Dunia 2022.
Sumber: Football Italia
Advertisement