Bola.com, Jakarta - Awal 2000-an merupakan masa di mana sepak bola Eropa dipenuhi sederet penyerang-penyerang cemerlang. Pada periode itu, ada sederet monster seperti Luca Toni, David Villa, Miroslav Klose, Michael Owen, Ruud van Nistelrooy, dan Raul.
Toni, Villa, Klose, Owen, Nistelrooy, juga Raul tak ubahnya bintang-bintang saat ini yang panen pujian. Mereka layakniya Kylian Mbappé, Harry Kane, Neymar, Victor Osimhen, serta Erling Haaland.
Baca Juga
Kejutan, Kode Keras Erick Thohir Tegaskan Rela Mundur dari Ketum PSSI, jika...
Panas Usai Dihajar Jepang, Ini 5 Hot News Timnas Indonesia yang Bikin Perasaan Fans Campur Aduk : Curhat Kevin Diks sampai Ancaman Evaluasi
Bikin Geger, Pengakuan Shin Tae-yong dan Sindiran Keras Malaysia Setelah Timnas Indonesia Disikat Jepang, Ini 5 Hot News Tim Garuda
Advertisement
Guna mendapatkan striker atau penyerang lapar gol memang tak gampang mengingat di bursa transfer uang merupakan panglima tertinggi. Artinya, masing-masing klub harus siap menggelontorkan uang yang tak sedikit mengangkut pemain yang mereka inginkan.
Memang, tak semua pemain yang dibeli moncer seperti yang diharapkan. Tak sedikit yang memble atau loyo lalu hilang begitu saja bak ditelan bumi. Yuk, kita bernostalgia mengenang kembali para bomber-bomber terbaik awal 2000-an yang berstatus kapten tim :
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Henrik Larsson
Henrik Larsson mengumpulkan 69 gol dalam tiga musim pertamanya setelah bergabung dengan Celtic dari Feyenoord pada 1997. Namun pemain hebat Swedia ini mencatatkan pencapaian yang jauh lebih produktif setelah pergantian abad.
Pada periode 2000/2001, ia mencetak 53 gol dalam 50 penampilan di semua kompetisi. Setelah itu, ia mengoleksi 35, 44, dan 41 gol. Berkat pencapaian itu, ia sempat berangkat ke Barcelona, meski di Camp Nou berada dalam waktu singkat.
Â
Advertisement
Fernando Torres
Rafael Benitez, Pelatih Liverpool, memenangkan perlombaan mengontrak si gondrong, Fernando Torres dari Atletico Madrid pada 2007. El Nino hadir sebagai satu di antara talenta menyerang paling luar biasa di Eropa.
Modalnya, ia mencetak rata-rata 15 gol dalam satu musim selama lima tahun terakhirnya di La Liga. Torres langsung bermain di Liga Inggris, mencetak 24 gol dalam musim pertamanya di Anfield, dan 33 kali di semua kompetisi.
Ia juga moncer bersama timnas Spanyol. Buktinya, Torres mencetak gol penentuan yang membuat negaranya memenangkan Euro 2008.
Â
Christian Vieri
Legenda Italia Christian Vieri, sang playboy karena selalu tak bertahan lama di sebuah klub. Ia termasuk di antara penembak jitu paling mematikan di Serie A dan Eropa pada awal tahun 2000-an.
Bobo mencetak 52 gol sepanjang musim 2001/2002 dan 2002/2003 bersama Inter Milan. Di tengah semua itu, Vieri mencetak empat gol dalam empat penampilan sebagai striker tunggal Italia di Piala Dunia 2002.
Â
Advertisement
Pedro Pauleta
Striker top Portugal di awal abad ke-20. Pauleta mencapai puncak di dengan mencetak 35 dan 30 gol untuk Bordeaux pada 2001/2002 dan 2002/2003. Tak heran jika publik menyebutnya sebagai satu di antara striker mengerikan di Eropa.
Pauleta mencatatkan lebih dari 100 gol untuk PSG. Ia juga masuk kelompok pemain elit yang telah mencetak hat-trick Piala Dunia. Pauleta melakukannya saat Portugal mengalahkan Polandia, 4-0, di babak penyisihan grup Piala Dunia 2002.
Â
Alan Shearer
Alan Shearer mencetak 260 gol di Liga Inggris dalam 14 musim. Sebagian besar golnya terjadi antara tahun 2000 - 2006, semuanya untuk Newcastle.
Ia tiga kali berturut-turut pemenang Sepatu Emas pada pertengahan tahun '90-an. Shearer mengantongi 23 gol Liga Inggris untuk membantu Newcastle asuhan Sir Bobby Robson finis keempat pada 2001/2002. Lalu, dia juga pernah mengoleksi 22 gol saat mereka berada di posisi kelima dua musim kemudian.
Â
Advertisement
Francesco Totti
Mahir berperan sebagai striker utama, striker kedua, atau sebagai gelandang serang atau pemain sayap. Publik tidak pernah meragukan Francesco Totti sebagai satu di antara pemain terhebat Italia sepanjang masa.
Sebagai pemain satu klub, Totti menghabiskan 24 tahun karie bersama klub kampung halamannya, AS Roma. Ia menjadi kapten saat AS Roma meraih Scudetto 2000/2001.
Catatan koleksi gol terbanyak Totti, terjadi pada 2006/2007. Kala itu, ia mencetak 26 gol di Liga Italia Serie A, dan 32 gol di semua kompetisi.
Sumber : Fourfourtwo