Bola.com, Jakarta - Dokter Timnas Brasil, Rodrigo Lasmar, mengonfirmasi Neymar akan absen pada Copa America 2024. Bintang klub Al Hilal tersebut terpaksa absen karena mengalami cedera lutut yang serius.
Pemain berusia 31 tahun ini menjadi berita utama selama musim panas 2023 ketika memilih bergabung ke raksasa Liga Pro Saudi, Al-Hilal dengan biaya transfer yang dilaporkan sebesar 90 juta euro (Rp1,52 triliun).
Baca Juga
Advertisement
Namun, eks bintang PSG itu baru mampu mencatatkan lima penampilan untuk klub barunya dengan mencetak satu gol.
Neymar mengalami robekan ACL dan meniskus di lutut kiri saat Brasil kalah 0-2 dari Uruguay pada laga kualifikasi Piala Dunia 2026, 17 Oktober 2023. Ia menjalani operasi yang sukses dua pekan kemudian, namun dipastikan belum pulih saat Copa America bergulir pada Juni 2024.
---
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tak Mau Ambil Risiko
"Ini masih terlalu dini. Tidak ada gunanya melewatkan langkah-langkah pemulihan terlalu cepat dan mengambil risiko yang tidak perlu," ujar Lasmar, seperti dikutip ESPN, Rabu (20/12/2023).
"Harapan kami adalah dia akan bersiap untuk kembali pada awal musim 2024 di Eropa, yaitu Agustus."
"Kami harus bersabar. Berbicara mengenai pemulihan sebelum sembilan bulan adalah hal yang prematur, ini adalah konsep global untuk pemulihan operasi ligamen lutut. Sangat penting untuk menghormati waktu biologis, waktu yang dibutuhkan tubuh untuk merekonstruksi ligamen tersebut. Jika kami ikuti langkah-langkah itu dan setelah pemulihan yang lama, harapannya adalah dia bisa tampil lagi di level tinggi," imbuh Lasmar tentang kondisi Neymar.
Advertisement
Pernah Disindir Presiden Brasil
Neymar masih menjadi bintang andalan Timnas Brasil, meskipun kiprahnya di level klub tak sesukses yang diharapkan. Bahkan, Presiden Brasil, Lula, diduga melontarkan sindiran terselubung terhadap Neymar setelah Lionel Messi merebut penghargaan Ballon d'Or 2023.
Lionel Messi memenangi Ballon d’Or untuk kali kedelapan pada seremoni penghargaan di Paris, Prancis, Selasa (31/10/2023) dini hari WIB. La Pulga, julukan Messi, menyabet trofi bergengsi tersebut 10 bulan setelah mengantar Argentina meraih gelar Piala Dunia 2022.
Pemain Argentina itu mengungguli penyerang Manchester City Erling Haaland dan Kylian Mbappe yang masing-masing finis di urutan kedua dan ketiga pada ajang Ballon d'Or 2023.
"Senang sekali berada di sini sekali lagi untuk menikmati momen ini. Mampu memenangkan Piala Dunia dan mencapai impian saya," kata Lionel Messi, saat menerima trofi Ballon d'Or 2023.
Tak lama berselang, Presiden Brasil melontarkan pujian setinggi langit untuk Messi, yang notabene kapten Argentina yang merupakan rival klasik Brasil di sepak bola. Pujian itu diduga juga bentuk sindiran untuk bintang Timnas Brasil, Neymar.
---
Tak Pernah Capai Level Luar Biasa
Bahkan, para kepala negara, seperti Lula dari Brasil, memuji Messi. “Seorang pria berusia 36 tahun.Dia adalah Juara Dunia dan tahun ini memenangi Ballon d'Or," kata Lula, seperti dikutip dari Sportbible.
"Ia selayaknya menjadi sebuah inspirasi untuk para pemuda yang sempat ada di TV lalu menghilang begitu saja."
“Sudah berapa tahun sejak Brasil memiliki idola sejati seperti dia?” imbuhnya.
Komentar Lula dianggap sebagai kritik terselubung terhadap Neymar, yang merupakan pemain Brasil terhebat di generasinya.
Pemain berusia 31 tahun itu adalah pencetak gol terbanyak pria sepanjang masa Brasil setelah melampaui rekor Pele bulan lalu dengan golnya yang ke-78 untuk negaranya. Dia menambahkan golnya yang ke-79 dalam pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Bolivia.
Selain itu, setelah digembar-gemborkan sebagai bintang sejak usia dini, Neymar telah memenangkan Liga Champions, dua gelar La Liga, lima mahkota Ligue 1 dan satu Copa Libertadores, sambil memukau penonton dengan trik dan kejenakaannya.
Namun, perpindahan karier yang tidak tepat dan serangkaian cedera membuat pemain Brasil ini tidak pernah mencapai level yang diharapkan oleh sebagian orang.
Sumber: ESPN, Sportbible
Advertisement