Bola.com, Jakarta - Mantan presiden Inter Milan, Massimo Moratti mengaku masih menyesal gagal mendatangkan Eric Cantona.
Moratti hampir mendapatkan Cantona dari Manchester United ketika dia sedang dalam masa keemasannya.
Baca Juga
Advertisement
"Sebagai presiden Anda selalu berharap menemukan seseorang yang akan membuat Anda menang dan menang besar," kenang Moratti di Radio TV Serie A.
“Saya terutama mencari kelas dalam diri para pemain, kemudian ketika saya mendapatkan Samuel Eto'o saya memahami bahwa kelas itu penting tetapi ketika dia tiba, kami membenahi tim," lanjutnya.
"Penyesalan? Banyak sekali. Sering kali hal ini dikaitkan dengan ketidakmampuan melakukan sesuatu, jadi Cantona akan menjadi perubahan arah. Kemudian Andrea Pirlo ke Milan daripada menjadi pelatih yang bisa saya perlakukan lebih baik atau lebih buruk tergantung pada berbagai hal," lanjutnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kejayaan
Waktu sudah berlalu. Meski menyesal, Moratti tak terlalu kecewa. Apalagi, Inter Milan meraih kejayaan pada eranya.
"Tapi semua yang Anda lakukan adalah demi kebaikan klub," katanya
"Saya tidak mengira ini akan dianggap begitu penting, namun ternyata begitu. Kami memenangkan segalanya dalam sebulan. Biasanya saya bisa memenangkan satu dari tiga, mungkin kejuaraan, terlebih dahulu. Anda menderita sampai akhirnya, tapi itu fantastis. Kami dipersiapkan dengan baik oleh Roberto Mancini dan kemudian Jose Mourinho."
Advertisement
Buruk di Luar Lapangan
Sayangnya, karier Cantona yang gemilang dinodai oleh kelakuan buruk. King Cantona ini pernah melakukan tindakan tidak terpuji pada 1995, yaitu melepaskan tendangan kungfu ke arah suporter Crystal Palace.
Insiden itu terjadi berawal dari tekel keras Cantona terhadap pemain Crystal Palace, Richard Shaw, karena diprovokasi. Cantona mendapatkan kartu merah karena insiden tersebut.
Namun, ketika berjalan menuju ruang ganti, salah satu supoter tim lawan mengejeknya. Tendangan kungfu pun mendarat di tubuh suporter tersebut.
Akibat kejadian tersebut, Eric Cantona kemudian harus dijatuhi hukuman penjara selama dua minggu. Pada akhirnya legenda MU itu hanya menghabiskan tiga jam di penjara karena dibebaskan dengan jaminan dan harus menggantinya dengan kerja sosial.