Bola.com, Jakarta - Real Madrid dan Barcelona masih kesulitan menemukan 'sekutu' untuk memantapkan proyek European Super League. Presiden UEFA, Aleksander Ceferin, sampai mengeluarkan pernyataan sarkasme.
Real Madrid dan Barcelona sama-sama merayakan kemenangan A22 Sports saat gugatannya ke Pengadilan Uni Eropa dimenangkan. UEFA diklaim tidak bisa memonopoli kegiatan sepak bola di Eropa.
Advertisement
"Izinkan saya untuk mengatakan kepada klub-klub Eropa bahwa kita berada di awal era baru yang memungkinkan kita bekerja secara bebas, berdasarkan dialog konstruktif, tanpa ancaman, tanpa bertindak melawan apa pun atau siapa pun, dan dengan tujuan berinovasi dan memodernisasi sepak bola untuk terus mempertahankan gairah para penggemar," kata presiden Real Madrid Florentino Pérez dalam sebuah pernyataan.
Real Madrid dan Barcelona adalah dua dari 12 tim elite Eropa yang mendukung European Super League, dengan Florentino Perez sebagai Presiden. Namun sikap 10 klub lainnya berubah dan menyatakan menolak ambil bagian, serta menunjukkan komitmennya bersama UEFA.
--
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kompetisi Masa Depan
Barcelona, di tempat terpisah, menyebut bahwa European Super League merupakan sebuah kompetisi masa depan yang harus dijalankan. Mereka secara tersirat mengklaim bahwa UEFA memonopoli sepak bola di Eropa.
"Sebagai salah satu klub penggerak proyek Liga Super, FC Barcelona merasa bahwa hukuman tersebut membuka jalan bagi kompetisi sepak bola tingkat elit baru di Eropa dengan menentang monopoli dunia sepak bola, dan ingin memulai diskusi baru mengenai jalan menuju hal tersebut."
"Kompetisi Eropa harus berlangsung di masa depan,” kata klub Catalan itu.
Advertisement
Sepi Peminat
Kendati demikian, European Super League ternyata tidak direspons positif oleh banyak klub top Eropa. Manchester United (MU), Man City, sampai Bayern Munchen menolak tegas gagasan tersebut.
Bahkan Ligue 1 dan Premier League selaku operator liga domestik Prancis dan Italia secara terang-terangan menganggap kalau European Super League adalah ancaman nyata bagi keberlangsungan sepak bola Eropa.
Sementara di Liga Spanyol, Real Sociedad dan Atletico Madrid juga telah menyuarakan penolakannya terhadap kompetisi 'tandingan' Liga Champions tersebut.
Semoga Lancar Ya!
Melihat situasi terkini, Aleksander Ceferin selaku Presiden UEFA tidak banyak berkomentar seperti biasanya. Dengan dukungan banyak klub top Eropa, ia justru mengeluarkan kalimat sarkasme.
"Semoga lancar, mudah-mudahan mereka (Barcelona dan Real Madrid) bisa memulai kompetisi fantastis secepatnya kalian berdua," kata Aleksander Ceferin.
Hingga berita ini turun, belum dapat diketahui secara pasti langkah hukum UEFA berikutnya. Ada kemungkinan sanksi yang menanti Real Madrid dan Barcelona adalah penarikkan keanggotaan.
Sumber: Daily Mail
Advertisement