Bola.com, Jakarta - FIFA memperingatkan federasi sepak bola Brasil (CBF) dan mengancam bakal membekukan Timnas Brasil dan klub dari kompetisi internasional. Ancaman itu muncul setelah terjadi intervensi dalam tubuh CBF terkait pemilihan presiden baru federasi pada Januari 2024.
Dalam suratnya kepada seorang Exco CBF, seperti dilansir dari The Globe and Mail, FIFA menuliskan CBF bepotensi terkena skorsing jika mengabaikan instruksi FIFA untuk menunggu pemilihan presiden federasi yang baru.
Baca Juga
Erick Thohir Bertemu Presiden FIFA, Berikan PSSI Update Report dan Bahas Sepak Bola Indonesia
Bos JDT Temui Presiden FIFA, Jelaskan Proyek Timnas Malaysia: Gianni Infantino Berikan Dukungan Penelitian, Infrastruktur, dan Pengembangan
Gara-Gara Piala Dunia Antarklub 2025, FIFA Putuskan Periode Transfer Windows Jadi Tiga Kali
Advertisement
CBF malah mengadakan pemilihan lebih cepat untuk menggantikan Ednaldo Rodrigues.
Pengadilan di Rio de Janeiro memberhentikan Ednaldo Rodrigues dan semua orang yang ditunjuknya di CBF dari jabatannya pada 7 Desember 2023 karena ada masalah dalam pemilihannya tahun lalu. Dua pengadilan tertinggi Brasil menguatkan keputusan tersebut.
Seperti halnya yang dilakukan terhadap Indonesia pada 2015, FIFA memang selalu menolak adanya campur tangan pemerintah dan pihak ketiga untuk urusan asosiasi sepak bola yang menjadi anggotanya.
Pada akhirnya hal itu dapat membuat Timnas Brasil absen dari kompetisi internasional hingga permasalahan ini bisa diselesaikan.
====
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Dilarang Ada Intervensi
Keputusan pengadilan di Rio de Janeiro juga menunjuk Jose Perdiz, kepala pengadilan olahraga tertinggi Brasil, sebagai langkah intervensi untuk menggelar pemilihan presiden CBF yang baru dalam waktu 30 hari kerja.
Dalam surat sebelumnya kepada CBF, FIFA menegaskan bahwa intervensi itu tidak pantas.
Surat yang ditandatangani Ketua Asosiasi FIFA, Kenny Jean-Marie, dan Wakil Sekjen CONMEBOL, Monserrat Jimenez Garcia, menegaskan bahwa mereka akan membentuk komisi khusus untuk membahas masalah ini di Brasil pada 8 Januari 2024.
"FIFA dan CONMEBOL ingin menekankan hingga misi tersebut terlaksana, tidak ada keputusan yang memengaruhi CBF, termasuk pemilihan yang akan dilakukan," bunyi surat itu.
"Jika hal ini tidak dipatuhi, FIFA tak punya pilihan selain menyerahkan masalah ini ke badan pengambil keputusan terkait untuk dipertimbangkan dan diambil keputusannya yang mungkin juga mencakup skorsing."
"Demi ketertiban, kami juga ingin menggarisbawahi jika pada akhirnya CBF dibekukan oleh badan FIFA tersebut, CBF akan kehilangan semua hak sebagai anggota dan dengan segera mendapatkan skorsing sampai itu semua dicabut lagi oleh FIFA."
"Artinya perwakilan Brasil dan klub tidak lagi berhak mengambil bagian dalam kompetisi internasional apa pun selama dibekukan," lanjut surat tersebut.
Advertisement
Sanksi Pembekuan
Surat itu juga mengatakan setiap campur tangan yang tidak wajar dalam asosiasi keanggotaan FIFA, bisa mengakibatkan sanksi sebagaimana diatur dalam Statuta FIFA, termasuk pembekuan, dan termasuk jika bukan kesalahan anggota asosiasi yang bersangkutan.
Perdiz mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dia melihat surat FIFA sebagai petanda positif. Ia juga menambahkan dia akan menyerukan pemilihan dalam batas waktu yang ditentukan, dengan transparansi dan integritas yang diminta.
Rodrigues menjabat sebagai Presiden interim CBF pada 2021 setelah presiden sebelumnya, Rogerio Caboclo, diberhentikan.
Media lokal Brasil mengabarkan saat ini dia sedang bernegosiasi dengan Exco CBF lain untuk mencalonkan diri lagi sebagai presiden dalam pemilihan baru atau mendukung kandidat lain.
Masa jabatan Rodrigues berlangsung hingga 2026. Ia merupakan salah satu Presiden CBF yang menghadapi masalah hukum dalam beberapa tahun terakhir, meski tidak terlibat dalam kasus korupsi seperti pendahulunya, seperti Ricardo Teixeira, Jose Maria Marin, dan Marco Polo del Nero.
Coboclo diberhentikan dari kursi kepresiden CBF pada September 2021 karena kasus pelecehan seksual yang membuka jalan bagi wakil presiden untuk memilih Rodrigues.
Keputusan terhadap Rodrigues yang berusia 69 tahun dapat merugikan upaya Brasil untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia Wanita 2027 dan upaya untuk mempekerjakan pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti, untuk menjadi arsitek Timnas Brasil mulai tahun depan.
Sumber: The Globe and Mail