Bola.com, Jakarta - Kenyamanan di pinggir lapangan adalah bagian yang seringkali diremehkan dalam manajemen sepak bola. Memadukan kenyamanan dengan gaya di sisi lapangan adalah sebuah keterampilan tersendiri.
Sederhananya, ada manajer yang bisa, ada yang tidak bisa, dan ada pula yang tidak bisa diganggu. Sepak bola telah beralih dari stereotip manajer olahraga vs manajer jas dan dasi di masa lalu, dengan para pelatih top saat ini menerapkan tingkat kreativitas dan pemikiran kritis yang lain pada pakaian yang mereka kenakan di bangku cadangan pemain.
Baca Juga
Erick Thohir ke Reuters: Kami Akan Lanjutkan Program untuk Mengangkat Raksasa yang Tertidur Ini ke Peta Sepak Bola Dunia
Termasuk Sadio Mane, Ini 7 Pesepak Bola yang Banderolnya Makin Melorot Sejak Gabung Klub Arab Saudi
5 Pemain Lokal Terbaik di BRI Liga 1 sepanjang Tahun 2024: Punya Kontribusi Tinggi, Konsistensinya Teruji!
Advertisement
Â
Secara umum, setidaknya ada tiga gaya yang ditampilkan para manajer sepak bola. Biasanya, tampilan mereka tergantung pada cuaca.
Di Eropa, mengingat biasanya ada empat musim, manajer biasanya menyesuaikan kondisi cuaca dalam pemilihan setelan. Selain itu, momen-momen tertentu seperti peringatan Hari Veteran juga mengharuskan manajer untuk berpakaian formal.
Adapun gaya yang umumnya diterapkan adalah layaknya manajer kantoran, yakni setelan jas plus dasi, namun kadang diimprovisasi dengan tanpa jas dan dasi. Kemudian ada gaya sporty, di mana manajer bisa mengenakan setelan training layaknya seorang pelatih olahraga.
Gaya casual juga kerap diterapkan oleh manajer seperti Pep Guardiola dan Joachim Low. Saat musim dingin tiba, biasanya dikombinasikan dengan jas anti air.
Kali ini Bola.com mengulas lima manajer yang paling stylish dan nyentrik di pinggir lapangan. Ini pelatih apa model ya?
--
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pep Guardiola
Kami hampir mencoret Pep dari daftar di sini, karena ia beberapa kali menemani Man City dengan gaya yang 'tidak umum'Â yang dia lakukan menjelang musim 2022/2023.
Jeans dan jumper di final Piala FA?
Namun, dia bisa tampil sangat elegan dengan balutan mahal, begitu juga dengan Pep. Baik itu yang formal atau yang berpakaian rapi, dia salah satu yang terbaik saat memakainya.
Tidak jarang Pep juga memakai jaket Stone Island, merek yang biasa dipakai oleh suporter sepak bola.
Advertisement
Scott Parker
Dikenal sebagai gelandang elegan saat masih aktif sebagai pemain, Scott Parker ternyata punya selera yang bagus ketika menjabat sebagai manajer. Mantan pemain West Ham, Chelsea, dan Tottenham ini identik dengan dengan setelan jas plus dasi, tetapi ia sering memadupadankannya dengan jaket wol.
Dia sedang menganggur saat ini dan gayanya tidak sesuai dengan selera semua orang, tetapi Anda tidak dapat menyangkal bahwa Parker mencuri perhatian di pinggir lapangan ketika dia berada di sana.
Baik itu pakaian yang apik, formal, atau sesuatu yang lebih kalem, dia sering kali melengkapinya dengan jaket yang menarik perhatian. Beberapa terlihat pintar, yang lain terlihat agak konyol. Beberapa orang menyebutnya sebagai James Bond berkat kepekaannya dengan gaya berpakaian ditopang juga dengan paras rupawan.
Emma Hayes
Tidak cuma didominasi kaum adam saja, Emma Hayes, manajer tim wanita Chelsea, juga dikenal sangat apik dalam konteks gaya berpakaian.
Namun, satu hal yang konstan adalah permainan sepatunya. Hayes menyukai Nike Dunk dan mengenakan pakaian apa pun yang layak dengan sepasang sepatu olahraga yang apik.
Simpel, tapi berkelas. Kira-kira itulah yang menggambarkan manajer cantik ini.
Advertisement
Julian Nagelsmann
Nagelsmann adalah pelopor sejati dalam hal gaya berpakaian meski usia kariernya di manajerial belum lama.
Berdandan dengan gaya apapun, dia punya semuanya. Trainer, jeans, jas, blazer, coat, baju olahraga, bahkan aksesoris seperti syal bila diperlukan. Diharapkan tidak kurang dari seorang pria yang menyetir sendiri ke pelatihan dengan skuter.
Marc Skinner
Inzaghi membuat segalanya tetap sederhana. Mungkin terlalu sederhana, kadang-kadang, yang menghentikannya untuk mencapai status garmen touchline tingkat elit.
Mengetahui apa yang berhasil merupakan sebuah kekuatan super tersendiri, dan pria Italia ini sangat menyadari betapa bagusnya penampilannya dalam kombinasi jas hitam dan dasi.
Gaya dan tampilan Simone Inzaghi selalu mengingatkan bahwa sesuatu yang membosankan bisa kok terlihat elegan.
Advertisement