Bola.com, Jakarta - Pemain Timnas Indonesia, Justin Hubner, belum lama ini membuat kejutan dengan meninggalkan klub Premier League, Wolverhampton Wanderers, untuk dipinjamkan ke klub J1 League, Cerezo Osaka. Bagaimana Justin Hubner menilai liga Inggris dan Jepang itu? Apa perbedaan yang dirasakannya?
Justin Hubner merupakan pemain yang sudah bergabung bersama tim junior Wolverhampton Wanderers sejak 2020. Namun, pada musim ini, namanya sempat masuk dalam daftar susunan pemain Wolves ketika menghadapi Arsenal di Premier League.
Baca Juga
Gary Neville Ngamuk-Ngamuk ke Casemiro dan Rashford : MU Peringkat 13, Mainmu Jelek, Pelatih Baru Datang, Kalian Malah Liburan ke AS?
Pernah Hampir Gabung MU, Robert Lewandowski Ceritakan Penyebab Gagal Gabung Skuad Sir Alex Ferguson
Lautaro Martinez Kian Gemilang, Legenda Inter Milan: Bisa Main di Premier League, tapi Semoga Tidak
Advertisement
Namun, Justin Hubner memang belum mendapatkan kesempatan bermain bersama tim utama Wolves. Ia lebih sering mendapatkan kepercayaan untuk bermain bersama Wolves U-21 yang tampil di Premier League 2. Bahkan sempat menjadi nominasi pemain terbaik Premier League 2 untuk Desember 2023.
Kini Justin Hubner menerima pinangan klub J1 League, Cerezo Osaka, sebagai pemain pinjaman. Bek Timnas Indonesia itu menginginkan menit bermain yang lebih banyak agar siap menembus tim utama Wolves ketika kembali ke Premier League.
Lalu bagaimana pengalaman Justin Hubner bermain di Jepang? Seperti apa perbedaan J.League dengan Premier League dari sudut pandang pengalamannya?
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Perbedaan Premier League dan J1 League
Perbedaan pertama yang dirasakan Justin Hubner adalah lawan-lawan yang dihadapi. Jika di Premier League 2, Justin Hubner lebih sering bermain dengan dan melawan pemain yang lebih muda, sementara di Cerezo Osaka tentu bermain dengan pemain yang sudah masuk dalam level profesional.
"Saya bermain untuk Wolves U-21, sangat berbeda dengan bermain untuk tim utama Cerezo OSaka, karena Anda bermain menghadapi pemain yang lebih senior. Sementara di tim U-21, lebih banyak bermain melawan pemain berusia 16-17 tahun. Ini perbedaan yang besar," ujar Justin Hubner.
"Selain itu, level tim utama jauh lebih tinggi daripada tim U-2. Intensitasnya sangat tinggi. Saya sangat terkejut saat kali pertama datang ke latihan Cerezo Osaka. Intensitasnya sangat tinggi dalam latihan, sangat bagus," lanjutnya.
Advertisement
Selalu Dapat Pertanyaan, Mengapa Pindah ke Jepang?
Justin Hubner pun mengungkapkan alasannya untuk menerima pinangan dari Cerezo Osaka. Bahkan yang menarik, Justin Hubner ternyata banyak mendapat pertanyaan terkait kepindahannya ke Liga Jepang dan meninggalkan Premier League.
"Semua orang berkata, 'Mengapa Anda pindah ke Jepang? Padahal Anda sudah masuk bench di Premier League ketika menghadapi Arsenal'. Namun, saya bermain untuk tim U-21. Tim utama tidak benar-benar menggunakan saya, jadi saya sama sekali belum dekat untuk menjalani debut di tim utama," beber Justin Hubner.
"Cerezo Osaka menginginkan saya, jadi saya berpikir saya mendapatkan kesempatan dan saya akan mendapatkan waktu untuk mengembangkan diri dan kembali ke Wolves setelah itu. Mungkin setelah itu saya akan bisa bermain di Premier League," lanjutnya.
Tak Masalah dengan Perbedaan Kultur
Justin Hubner juga tidak mempermasalahkan perbedaan budaya di Jepang yang tentunya berbeda dengan Inggris. Justru Justin merasa sangat senang karena melihat orang-orang di Jepang menaruh rasa hormat lebih baik.
"Orang-orang di Jepang sangat bersahabat, sangat berbeda dengan di Eropa. Saya merasa orang-orang di sini lebih respek terhadap orang lain. Saya sangat senang bertemu semua orang di Jepang, semua sangat baik hati dan itu perbedaan besar yang saya sukai," ujar Justin Hubner.
Sementara untuk kultur sepak bola, menurut Justin Hubner merasa tidak akan ada masalah. Bahkan menurutnya, adanya perbedaan gaya bermain justru akan menguntungkan dirinya.
"Saya rasa bagus bagi saya bermain dengan gaya sepak bola yang berbeda. Semua gaya sepak bola berbeda. Jika Anda bermain untuk tim utama, Anda perlu memastikan Anda bisa berubah dengan cepat dan bermain dengan gaya yang berbeda. Saya merasa bagus untuk hal ini, jadi saya rasa bagus untuk saya bermain dengan gaya yang berbeda," tegasnya.
Advertisement