Bola.com, Jakarta - Bek AS Roma, Evan Ndicka telah keluar dari rumah sakit, setelah terjatuh di lapangan pada babak kedua, dalam pertandingan kontra Udinese.
Evan Ndicka, terjatuh lemas dimenit ke-71 babak kedua, saat Roma bertandang ke Udinese dalam pertandingan Liga Italia Serie A.
Baca Juga
Advertisement
Tim medis dengan sigap menghampiri bek asal Pantai Gading itu, dan menandunya keluar lapangan dengan keadaannya yang sangat lemas.
Melihat salah satu pemain dalam keadaan darurat, pemain Roma dan Udinese sepakat untuk memberhentikan lajunya pertandingan, dan dikabarkan tidak lama setelah itu Ndicka telah sadar ditengah perjalanan ke rumah sakit di kota Udine.
24 jam setelah terjatuh di lapangan, pihak Roma mengeluarkan pernyataan bahwa ia telah dipulangkan, dan mengungkapkan penyebanya.
Dokter mengatakan bahwa Evan Ndicka mengalami situasi medis yang menyebabkan paru-paru kirinya kolaps.
--
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kondisi Ndicka saat Ini
Setelah pertandingan dihentikan saat kedudukan imbang 1-1, manajer Roma, Daniele De Rossi memberikan semagat untuk Ndicka.
"Ayo, sembuh dan cepat karena saya membutuhkanmu pada hari Kamis [AS Roma vs AC Milan, leg kedua perempatfinal Europa League, Jumat (19/4/2024) WIB]."
Roma juga memberikan kabar terbaru lewat platform media sosial mereka di X, dengan menampilkan foto Ndicka yang mengangkat tinjunya di atas ranjang rumah sakit.
"Mengunjungi Ndicka di rumah sakit. Evan merasa lebih baik dan bersemangat. Dia akan tetap di rumah sakit untuk observasi lebih lanjut. Forza Evan!"
Advertisement
Nginep di Rumah Sakit
Direktur Udinese, Federico Balzaretti, juga angkat bicara tentang kejadian yang menimpa Ndicka, kepada Radio Serie con RDS.
"Pemain kami, Hassane Kamara, bersama Ndicka sepanjang malam hingga larut malam. Dia memberi tahu kami bahwa Ndicka tampak tenang dengan situasi ini," kata Balzaretti.
"Ketika Anda berada di dalam stadion, bernyanyi dan berteriak adalah hal yang normal, tetapi begitu salah satu paramedis meminta penonton harus diam, sehingga dia bisa mendengar detak jantungnya, ada tiga puluh detik keheningan yang terasa tidak nyata."
"Kemarin aspek kemanusiaan menang, yang merupakan hal terpenting, manusia diutamakan sebelum acara itu sendiri. Itu adalah hal yang benar untuk dilakukan,” ujar Balzaretti, dikutip dari Mirror, Selasa (16/4/2024).
Patut Diapresiasi
Tampak pemain dan penggemar Udinese memiliki hati besar yang patut diapresiasi, mengingat saat ini klub kesayangannya terdampar di urutan ke-15 klasemen Serie A, hanya dua tingkat diatas zona degradasi.
Sedangkan AS Roma, berada di urutan kelima pada klasemen Serie A, dengan skuat yang harus segera bersiap bermain tanpa Ndicka di lini belakang, ketika mengahadapi AC Milan pada leg kedua perempatfinal Europa League, Jumat, 19 April 2024.
Sumber: Mirror
Advertisement