Bola.com, Jakarta - Manajer Arsenal, Mikel Arteta, mengakui The Gunners masih harus belajar bagaimana cara melampaui batas di Liga Champions. Hal itu diungkapkan Arteta setelah Arsenal tersingkir dari Liga Champions di tangan Bayern Munchen.
Arsenal harus angkat koper setelah kalah 0-1 dari Bayern Munchen pada leg kedua perempat final Liga Champions. Bermain di Allianz Arena, Kamis (18/4/2024) dini hari WIB, gawang Arsenal dibobol oleh tandukan Joshua Kimmich pada menit 63'.
Baca Juga
Advertisement
Joshua Kimmich menjebol gawang Arsenal setelah menerima umpan dari Raphaël Guerreiro. Hasil 1-0 untuk kemenangan Bayern Munchen ini membuat Arsenal tersingkir dari Liga Champions dengan kalah agregat 2-3 di perempat final.
Kekalahan tersebut menutup empat hari yang mengecewakan bagi Arsenal setelah upaya mereka untuk mengejar trofi juara Premier League terganggu karena kekalahan dari Aston Villa pada Minggu lalu.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Ruang Ganti Jadi Sunyi
Seusai pertandingan, Arteta mengakui bahwa skuad Arsenal sangat terpukul di ruang ganti, setelah melihat harapan mereka di Eropa harus berakhir dengan antiklimaks.
"Percikan di sekitar kotak penalti adalah apa yang Anda butuhkan dalam laga seperti ini untuk meraih kemenangan," buka Arteta.
"Kami tidak berhasil memenangkannya pada menit-menit akhir dan kami seharusnya bisa menang. Pada beberapa momen, kami lebih baik dari mereka dan memiliki banyak momen dominasi."
"Saat ini, ruang ganti terasa seperti sebuah ruang yang hancur, sangat kecewa. Saya tidak dapat menemukan kata-kata yang tepat untuk meninggalkan mereka, saya berharap saya bisa," lanjutnya.
Advertisement
Petik Pelajaran Berharga
Kemudian, Arteta mengatakan bahwa Arsenal terus belajar setelah kembali ke Liga Champions untuk pertama kalinya dalam tujuh tahun terakhir.
"Kami sudah tidak memainkan kompetisi ini selama tujuh tahun dan kami sudah tidak berada di babak ini selama 14 tahun," ujar Arteta.
"Ada alasan untuk itu. Kami ingin melakukan segalanya dengan cepat, sangat cepat dalam satu musim. Saya pikir kami memiliki kapasitas dan kualitas untuk berada di semifinal karena marginnya sangat kecil."
"Margin itu berasal dari hal lain yang mungkin belum kami miliki. Kami harus mempelajarinya. Jika Anda melihat secara historis, klub-klub lain membutuhkan waktu 7, 8, atau 10 tahun untuk melakukannya. Hari ini, hal itu tidak akan membuat kami merasa lebih baik, itu sudah pasti," lanjut pelatih asal Spanyol itu.
Kesalahan Berujung Nestapa
Arsenal sekarang akan mengincar kesuksesan di Premier League, dan kembali beraksi di liga saat mereka menghadapi Wolverhampton, Sabtu (20/4/2024).
"Kami harus melaluinya. Kami mencoba melawan tim dengan banyak pengalaman. Melalui pertandingan itu, selisih gol menjadi sangat kecil. Ada beberapa momen di mana kami tampil lebih baik, kami memberi mereka dua gol, itu adalah keuntungan besar untuk diberikan," ujar Arteta.
"Anda dapat melihat bahwa itu adalah kesalahan dengan margin nol, kami melakukan kesalahan dalam bertahan di kotak penalti, kesalahan besar, dan kami memberikan gol."
"Sekarang adalah momen untuk tetap bersama para pemain, karena mereka membutuhkan dukungan kami. Merekalah yang telah membawa kami dalam perjalanan ini," pungkas Arteta.
Sumber: Sky Sports
Disadur dari: Bola.net (Yoga Radyan, published 18/4/2024)
Advertisement