Bola.com, Sardinia - Pelatih Juventus, Massimiliano Allegri menyalahkan para pemainnya yang tidak dapat menjalankan gaya permainan tiki-taka versinya saat bertanding kontra Cagliari.
Juventus harus puas berbagi angka 2-2 kontra tuan rumah Cagliari pada pekan ke-33 Liga Italia 2023/2024 di Stadion Sardegna Arena, Sabtu (20/4/2024) dini hari WIB.
Baca Juga
Advertisement
Gawang Bianconeri yang dikawal Wojciech Szczęsny jebol dua kali terlebih dahulu. Wasit dua kali memberikan hadiah penalti untuk tuan rumah di babak pertama. Hasilnya, Gianluca Gaetano dan Yerry Mina berhasil menyarangkan gol melalui titik putih menit ke 30 dan 36. Juventus baru bangkit di paruh kedua.
Striker Dusan Vlahovic sanggup memperkecil kedudukan di menit ke-61. Tiga menit menjelang waktu normal berakhir, bek Cagliari Alberto Dossena membuat gol bunuh diri yang memaksa laga berakhir 2-2.
Hasil ini masih menempatkan Juventus di urutan ketiga dengan nilai 64. Sementara Cagliari di posisi ke-14 dengan 32 poin. Alasan apa lagi yang diutarakan Massimiliano Allagri? Simak penuturannya di bawah ini.
==
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Berantakan
Secara umum, permainan Federico Chiesa dkk. masih jauh dari meyakinkan di Sardinia, meskipun mereka berhasil bangkit dari ketertinggalan dua gol menjadi imbang 2-2 melalui tendangan bebas Dusan Vlahovic dan gol bunuh diri Alberto Dossena. Juventus sebenarnya berharap lebih dari pertandingan ini.
Ini adalah pertandingan tandang keenam berturut-turut di Serie A tanpa kemenangan, rekor terburuk mereka sejak 2009/2010. Sebenarnya apa yang salah di babak pertama?
“Sederhana saja, kami membiarkan tujuh serangan balik dan terus-menerus mencoba umpan tik-tak ini kepada seseorang yang berjarak satu meter dan melakukan kesalahan,” kata Allegri kepada Sky Sport Italia.
“Melawan tim agresif seperti Cagliari, Anda perlu melakukan perlawanan. Kami tidak memahami situasinya, terutama karena bola tidak benar-benar bergulir di lapangan, kami malah lebih banyak tertekan."
“Kami membiarkan tujuh serangan balik, kami melakukan banyak kesalahan secara teknis."
Advertisement
Masalah Sikap
Ini bukan pertama kalinya musim ini Juventus mengawali pertandingan dengan lamban, hanya mampu meningkatkan permainannya di babak kedua. Membuat mentalitas para penggawa Juventus dipertanyakan.
“Kami kembali ke permainan, tapi ini harus membuat kami berpikir. Jika kita tidak berlari sekuat lawan, kita akan jarang bisa memenangkan pertandingan dengan kualitas teknis, terutama di awal," lanjut Allegri.
“Bagus sekali kami menunjukkan determinasi seperti itu, namun kami tidak bisa terus memberikan hadiah pada babak pertama. Kami kebobolan penalti kedua dari lemparan ke dalam, yang pertama adalah serangan balik dari umpan salah sasaran."
Jadi Pembelajaran
“Selalu sulit bermain bagus di Cagliari, karena permainannya cukup lambat dan bola tidak bergerak cepat. Selalu menjadi pertarungan bagi tim saya di sini dan kami tidak memahami situasinya.
“Ini adalah proses yang harus dilalui oleh kelompok muda ini, mereka harus belajar tampil lebih berani dalam duel. Selama Cagliari mempertahankan tempo tersebut, kami harus mengimbangi mereka dan setidaknya menjaga permainan tetap imbang sehingga ketika mereka lelah, teknik kami akan mulai membuat perbedaan. Kami tidak melakukan itu.”
Sumber: Football Italia
Advertisement