Bola.com, Jakarta - Bayer Leverkusen mencetak rekor baru di level Eropa setelah berhasil menahan imbang AS Roma dengan skor 2-2 pada leg kedua semifinal Liga Europa, Jumat (10/5/2024) dini hari WIB. Klub Jerman itu mencatatkan 49 laga tanpa kekalahan secara beruntun.
Sempat tertinggal 0-2 lebih dulu lewat dua gol penalti AS Roma yang dicetak oleh Leandro Paredes. Bayer Leverkusen berhasil bangkit dan menyamakan kedudukan lewat gol bunuh diri Gianluca Mancini dan gol Josip Stanisic.
Baca Juga
Advertisement
Hasil imbang 2-2 itu memastikan Bayer Leverkusen melangkah ke final Liga Europa dengan kemenangan agregat 4-2 atas AS Roma.
Namun, hasil positif di BayArena ini bukan hanya sebatas bermain imbang dan lolos ke partai puncak, tetapi Bayer Leverkusen mencetak rekor baru di level Eropa.
Bayer Leverkusen tercatat sudah menjalani 49 pertandingan berturut-turut tanpa kekalahan di semua kompetisi. Dari catatan tersebut, 40 laga di antaranya berakhir dengan kemenangan.
Catatan itu membuat Bayer Leverkusen mematahkan rekor Benfica asuhan Eusobio pada periode Desember 1963 sampai Februari 1985.
Klub asal Portugal itu memegang rekor tidak terkalahkan yang paling lama sejak dimulainya kompetisi Eropa, menurut UEFA, hingga musim yang luar biasa dilakukan Bayer Leverkusen saat ini.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Bayer Leverkusen Mendominasi, AS Roma Sempat Curi Momen
Bayer Leverkusen sebenarnya mendominasi jalannya pertandingan pada babak pertama. Namun, sejumlah peluang tidak dimaksimalkan, seperti tembakan Granit Xhaka yang hanya membentur tiang gawang, dan kemudian peluang Adam Hlozek dan Amine Adli yang digagalkan kiper AS Roma, Mile Svilar.
AS Roma seakan mendapatkan keberuntungan di tengah dominasi tim tuan rumah. Giallorossi mendapatkan penalti pertama karena kapten Bayer Leverkusen, Jonathan Tah, menjatuhkan Sardar Azmoun di dalam kotak penalti.
Sementara pada babak kedua, AS Roma mendapatkan penalti lagi karena handball yang dilakukan oleh Hlozek. Dalam dua penalti itu, Leandro Paredes maju sebagai eksekutor dan mampu menjalankan tugas dengan baik.
AS Roma pun punya peluang untuk bisa membalikkan kondisi setelah pada leg pertama mereka kalah 0-2 di Olimpico. Setidaknya, tim asuhan Daniele De Rossi itu punya kesempatan untuk memaksa laga berlanjut ke extra time dan adu penalti.
Advertisement
Stanisic Menuliskan Sejarah untuk Leverkusen
Â
Namun, motivasi AS Roma seakan berhenti ketika gawang mereka akhirnya bobol. Berawal dari sepak pojok, sang penjaga gawang gagal mengantisipasi bola yang kemudian mengenai wajah Gianluca Mancini.
Benturan bola ke wajah pemain Italia itu justru membuat gawang AS Roma terkoyak. Bayer Leverkusen berhasil membalas satu gol dan membuat mereka kembali unggul dalam agregat.
Stanisic pun muncul sebagai pahlawan Bayer Leverkusen dengan gol yang dicetaknya pada masa injury time. Gol yang dicetaknya membuat Bayer Leverkusen pun terhindar dari kekalahan di depan pendukungnya.
Selain itu, gol yang dicetak Stanisic memastikan Bayer Leverkusen menorehkan rekor tidak terkalahkan dengan rincian 40 kemenagan dan 9 hasil imbang dalam 49 laga secara beruntun.
Cetak Rekor!
WWWWDWWWWWWWWWWWWWWDWDWWWWWDWWWWWWDWWWWWWWWDDDWWDThe longest unbeaten run since the introduction of UEFA club competitions now belongs to Bayer 04 Leverkusen. pic.twitter.com/Rs3CfFdmRk
— Squawka (@Squawka) May 9, 2024
Advertisement