Sukses


Sensasi Como yang Dimiliki Konglomerat Indonesia: Tahun 2018 Masih Liga Amatir, 2024 Pastikan Promosi ke Serie A

Bola.com, Jakarta - Tim yang dimiliki pengusaha asal Indonesia, Como membuat sensasi dengan promosi ke Serie A pada musim 2024/2025. 

Kepastian di atas didapat usai Como bermain imbang 1-1 melawan Cosenza hari Sabtu (11/05/2024) dini hari WIB. 

Hasil imbang tersebut membuat Como menempati posisi kedua Serie B 2023/2024 dan lolos langsung ke Serie A musim depan. 

Yang menarik, prestasi Como untuk bisa kembali ke Serie A terbilang sangat instan. Bayangkan musim 2018/2019, tim ini masih mentas di Serie D, yang di Italia bukan liga profesional. 

Namun enam tahun kemudian, Como sukses memastikan tempat di Serie A. Kali terakhir mereka mentas di kasta tertinggi sepak bola Italia adalah musim 2002/2023. 

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Rekam Jejak Como

  • 2018/2019 - Juara Serie D Girone B dan promosi ke Serie C
  • 2019/2020 - Posisi 13 Grup A Serie C
  • 2020/2021 - Juara Serie C, dan promosi ke Serie B
  • 2021/2022 - Posisi 13 Serie B
  • 2022/2023 - Posisi 13 Serie B
  • 2023/2024 - Posisi dua Serie B, promosi langsung ke Serie A
3 dari 4 halaman

Faktor Sukses Como

Ada beberapa faktor kuat di balik sukses Como 1907 promosi ke Serie A. Selain materi pemain yang mumpuni, peran Indonesia juga punya pengaruh penting.

April 2019 menandakan sejarah baru buat Como 1907 dan juga Indonesia. Hartono Bersaudara atau Hartono Brothers, pengusaha Indonesia yang meng-handle Djarum, BCA, dan layanan streaming Mola, membeli klub tersebut.

Mola kemudian jadi sponsor utama klub sejak saat itu. Como 1907, perlahan namun pasti, mulai memperbaiki manajemen. Utang dihapus, struktur klub diperbaiki.

Hebatnya, Como 1907 langsung dibawanya promosi dari Serie D ke Serie C dalam hitungan beberapa bulan saja. Dua musim kemudian, Como promosi ke Serie B.

Penonton mulai berdatangan memadati stadion. Dinukil dari Telegraph, rata-rata fans yang ke stadion dari 400-an orang menjadi 7000 penonton.

4 dari 4 halaman

Deretan Nama Tenar

Hartono Brothers tidak main-main. Mereka tak sekadar menyuntikkan dana segar dan menstabilkan finansial saja. Mereka menggarap Como 1907 dengan sangat sangat serius.

Selain membongkar deretan manajemen, Como 1907 juga mendatangkan beberapa nama tenar di sepak bola Inggris. Dennis Wise adalah sosok yang meyakinkan Fabregas untuk 'berinvestasi' di Como, di mana Thierry Henry kemudian menyusul menyelipkan saham di sana.

Fabregas lantas menjadi pelatih Como U-19, dan naik jabatan ke tim senior setelah Moreno Longo mundur sebagai pelatih kepala.

Masih di jajaran direksi, Hartono Brothers memboyong Osian Roberts sebagai Head of Development. Roberts adalah mantan asisten Chris Coleman di Timnas Irlandia pada Piala Eropa 2016, asisten Patrick Viera di Crystal Palace, dan terakhir tergabung bersama Timnas Maroko pada Piala Dunia 2022.

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer