Sukses


Pernah Nyaman di Juventus Sebelum Gabung AS Roma, Paulo Dybala Sampai Rela Tolak MU

Bola.com, Jakarta - Paulo Dybala yang kini sukses bersama AS Roma pernah menjadi incaran Manchester United (MU) pada musim panas 2019. Saat itu pemain asal Argentina tersebut menolaknya. Apa penyebabnya?

Dalam wawancara eksklusif dengan The Athletic, Paulo Dybala menjelaskan secara mendetail proses tersebut dan alasan dirinya memilih tetap bertahan di Juventus pada saat itu.

Pada musim panas 2019, Dybala menjadi salah satu pemain yang paling dibicarakan sepanjang bursa transfer. Dua klub besar Inggris, MU dan Tottenham Hotspur, menunjukkan minat serius untuk mendatangkan penyerang asal Argentina itu.

Namun, ketertarikan MU terlihat lebih nyata, terutama karena Juventus juga mendukung langkah tersebut. Dybala pun mengakui kepindahan ke Old Trafford hampir saja terwujud.

"Musim panas itu, saya ingat ada pendekatan dari Manchester United dan juga Tottenham, tetapi lebih kepada MU karena Juventus yang ingin melakukan langkah tersebut," ujar Dybala.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 5 halaman

Lebih Memilih Bertahan di Juventus

Pemain berusia 30 tahun itu mengatakan bahwa Juventus tampak lebih condong untuk melepasnya ke Old Trafford. Namun, ada satu hal yang membuat Dybala mengambil pertimbangan sebelum memutuskan bakal ke MU atau tidak.

Saat itu, Juventus baru saja menunjuk Maurizio Sarri sebagai pelatih baru mereka. Dybala perlu merasa bicara langsung dengan Sarri untuk mengetahui posisi dirinya di bawah kepemimpinan pelatih baru itu.

"Saat ini adalah musim ketika Juventus menunjuk Sarri, jadi saya berbicara dengannya untuk mengetahui apakah dia benar-benar tidak menginginkan saya di tim," ujar Dybala.

Hasil dari pembicaraan tersebut ternyata sangat penting bagi keputusan Dybala. Setelah berdiskusi dengan Sarri, ia merasa masih memiliki tempat di tim dan memutuskan tetap bertahan. Keputusan ini didorong rasa nyaman dan kebahagiaan yang dirasakan di Turin.

"Setelah obrolan kami, niat saya adalah untuk bertahan. Saya tidak ingin pergi. Saya ingin bertahan karena saya bahagia di Turin. Itu adalah tahun terbaik saya," lanjut pemain asal Argentina itu.

3 dari 5 halaman

Keputusan Tepat

Musim 2019/2020 menjadi salah satu musim terbaik bagi Paulo Dybala bersama Juventus. Ia berhasil menunjukkan performa gemilang dan menjadi salah satu pemain kunci di bawah asuhan Maurizio Sarri.

Kontribusinya membantu Juventus meraih Scudetto dan memperkuat posisinya sebagai salah satu penyerang top di sepak bola Eropa.

Dybala juga menambahkan bahwa keputusan untuk bertahan di Juventus bukanlah hal yang mudah, mengingat besarnya daya tarik bermain di Premier League bersama klub sebesar MU. Namun, kebahagiaan dan rasa nyaman yang dirasakan di Juventus pada akhirnya jadi faktor penentu.

4 dari 5 halaman

Cemerlang juga di AS Roma

Kini setelah pindah ke AS Roma, Dybala masih menjadi pemain yang dihormati di Serie A. Keputusan yang dibuatnya pada 2019 telah membentuk kariernya hingga saat ini.

Bersama AS Roma, Dybala terus memperlihatkan kualitasnya sebagai penyerang kelas dunia, membantu timnya bersaing di level tertinggi.

Keputusan Dybala pada 2019 telah terbukti menjadi langkah yang tepat bagi kariernya. Ia berhasil membuktikan dirinya di Juventus dan kini melanjutkan kariernya dengan sukses di AS Roma. (Arraafi Adna Yudistira)

Sumber: Tribal Football

5 dari 5 halaman

Akhir dari Persaingan di Serie A Liga Italia

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer