Bola.com, Jakarta - Kylian Mbappe sudah mewujudkan transfer impiannya dengan bergabung bersama Real Madrid setelah tujuh tahun bermain di Paris Saint-Germain (PSG). Namun, ternyata perjalanan Mbappe di PSG masih menyisakan sengketa.
Kylian Mbappe sudah memulai petualangan barunya di Madrid dengan sangat baik. Ia mencetak gol dalam laga debut dan membantu Real Madrid memenangkan Piala Super Eropa.
Baca Juga
Persib Comeback Sempurna di Markas Lion City Sailors, Bojan Hodak Masih Optimistis di AFC Champions League 2
Dua Legiuner Asing Dapat Panggilan Negaranya di FIFA Matchday, Kapan Persik Sumbang Pemain ke Timnas Indonesia Lagi?
Atlet Triathlon, Ditto Percussion Berbagi Tips Lari untuk Pemula dan Ingatkan untuk Tidak FOMO
Advertisement
Namun, ternyata kepindahan Kylian Mbappe dari PSG tidak berjalan mulus seperti yang diharapkan. Menurut laporan Le Monde, hampir dua bulan setelah kontraknya berakhir di Paris, Mbappe kini terlibat sengketa dengan PSG dan pemegang saham utamanya, Qatar Sports Investments, terkait gaji yang belum dibayarkan.
Kylian Mbappe menuntut pembayaran sesuai dengan ketentuan kontrak, yang mencakup hampir 55 juta euro secara bruto, atau mencapai Rp940 miliar, yang belum dibayarkan oleh manajemen klub yang bermarkas di Paris itu.
Jumlah ini mencakup sepertiga akhir dari bonus tanda tangan senilai 36 juta euro, atau Rp615 miliar, yang seharusnya diterima Kylian Mbappe pada Februari 2024, gaji untuk tiga bulan terakhir yang tercantum dalam kontrak, yaitu April, Mei, dan Juni 2024, serta bonus etika dalam tiga bulan tersebut.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Lapor ke LFP dan UEFA
Kuasa hukum Kylian Mbappe telah mengirimkan pemberitahuan resmi kepada PSG pada pertengahan Juni, dan setelah gagal mendapatkan tanggapan, ia memutuskan untuk mengambil langkah lebih lanjut tanpa menimbulkan keributan yang terlalu besar dalam tahap ini.
Mbappe kini telah merujuk masalah ini kepada Komite Hukum Liga Profesional Prancis (LFP), dan melalui perantara Federasi Sepak Bola Prancis (FFF), kepada Konfederasi Sepak Bola Eropa (UEFA).
Pada 8 Agustus 2024, Kylian Mbappe untuk kali pertama melaporkan permasalahan ini kepada Komite Hukum LFP yang memiliki wewenang untuk mengeluarkan larangan merekrut pemain baru kepada PSG hingga situasi ini diselesaikan.
Advertisement
PSG Bisa Terancam Gagal Tampil di Liga Champions
Selain itu, pada 13 Agustus 2024, pihak Kylian Mbappe mengirimkan surat kepada FFF dan meminta mereka untuk memberitahukan UEFA mengenai fakta-fakta tersebut. Surat itu ditujukan kepada manajer Komite Lisensi Klub UEFA FFF.
Komite ini bertanggung jawab untuk memberikan lisensi kepada klub-klub Prancis yang berkompetisi di turnamen Eropa, seperti Liga Champions.
Dengan demikian, jika ditemukan ketidaksesuaian, mereka memiliki wewenang untuk membatalkan lisensi klub untuk berpartisipasi dalam turnamen tersebut.
Sengketa ini menambah drama di seputar transfer Mbappe yang seharusnya menjadi momen bahagia dalam kariernya. Sementara itu, PSG dan Mbappe harus menyelesaikan masalah ini agar tidak berdampak lebih jauh kepada reputasi klub dan perjalanan karier sang pemain di pentas Eropa.
Sumber: Madrid Universal