Vincent Kompany Bantah Pernah Sebut Prioritaskan Matthijs de Ligt di Bayern Munchen Sebelum Gabung MU: Saya Bodoh Kalau Bilang Begitu!

Sementara itu, Direktur Olahraga Bayern Munchen, Max Eberl, juga angkat bicara mengenai persoalan ini, dan menegaskan bagaimana mereka mengambil keputusan mengenai transfer pemain.

"Kami tidak membuat keputusan berdasarkan favorit penggemar. Kami harus memutuskan di mana kami merasa memiliki peluang terbaik untuk sukses. Kami adalah pihak terakhir yang ingin berbicara buruk mengenai Matthijs," ujar Max Eberl.

"Dia bermain sangat solid, tetapi kami membuat keputusan berbeda di posisi bek tengah, dan kami ingin memiliki pemain bertangan kiri, itulah sebabnya kami memilih Hiroki Ito," lanjutnya.

Matthijs de Ligt sangat ingin bergabung dengan mantan bosnya di Ajax, Erik ten Hag, setelah pernah bersama beberapa tahun lalu.

"Erik ten Hag membentuk tahap awal karier saya, jadi dia tahu cara memaksimalkan potensi saya dan saya tidak sabar untuk bekerja dengannya lagi," ujar Matthijs de Ligt.

"Saya tahu apa yang dibutuhkan untuk sukses di level tertinggi, dan saya bertekad untuk melanjutkan catatan itu di klub istimewa ini."

"Begitu saya mendengar bahwa Manchester United menginginkan saya, jelas saya merasa antusias tentang kesepakatan untuk tantangan baru di klub bersejarah ini."

"Dalam percakapan yang terjadi, saya terkesan dengan visi yang ditetapkan oleh pimpinan sepak bola dan peran yang mereka lihat untuk saya di dalamnya," lanjutnya.

Dengan bergabungnya De Ligt ke Manchester United, tampaknya masa depan bek tengah berbakat ini akan menjadi bagian penting dari proyek ambisius di Old Trafford.

Sumber: Manchester Evening News