Sukses


Ketika Jose Mourinho Mengubah Fred Menjadi seperti Kaka, Cetak Hattrick Pula

Bola.com, Jakarta Fred pernah membuat pernyataan yang menarik saat menggambarkan perannya di Manchester United (MU). 

"Saya membawa piano untuk artis yang akan tampil. Saya menyadari bukan pemain terbaik, bukan yang punya teknik terbanyak, tetapi saya akan memberikan darah saya dan hidup saya setiap diturunkan ke lapangan," kata Fred saat itu. 

Meskipun ia mampu mengidentifikasi keterbatasannya dengan tepat, Anda tidak akan pernah mendengar nama Fred muncul bersama Paul Scholes atau Roy Keane dalam diskusi tentang gelandang terhebat sepanjang masa MU.

Justru sikap tanpa pamrih itulah yang membuatnya disayangi oleh para pendukung Setan Merah, serta pelatih pertama kali membawanya ke Old Trafford pada 2018, yaitu Jose Mourinho

Namun, berkat kemenangan gemilang Fenerbahce atas Rizespor dengan skor 5-0, Fred telah bertransformasi dari roadie (teknisi panggung sebuah band) yang sederhana menjadi pemain piano yang luar biasa. 

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Tampak Seperti Maestro Lini Tengah

Fred tampak seperti maestro lini tengah ketika Fenerbahce mengalahkan Rizespor. Ia membuka skor ketika pertandingan baru berlangsung 15 menit dan mengemas hat-trick pertama dalam kariernya tepat setelah satu jam berlalu.

Gol pertama mungkin merupakan pilihan terbaik, sebuah tembakan jarak jauh yang melesat ke sudut bawah, menggeliat di bawah genggaman kiper malang Rizespor.

Tapi momen itulah yang benar-benar membuat banyak orang duduk dan memperhatikan. Fred bekerja sama baik dengan Allan Saint-Maximin, mengatur waktu larinya ke dalam kotak dengan luar biasa, secara klinis menyelesaikan ke sudut bawah gawang seolah-olah dia adalah Kaka dan bukan Casemiro.

3 dari 4 halaman

Berbagi Momen Indah

Mourinho berbagi momen indah dengan Fred setelah menariknya keluar. Keduanya hampir tidak bisa menghapus senyum dari wajah mereka setelah Fenerbahce mengamankan tiga poin.

Pelatih asal Portugal itu tidak mendapatkan banyak kesempatan untuk menikmati bekerja dengan Fred pada kali pertama. Fred direkrut dengan harga 47 juta pounds dari Shakhtar Donetsk pada musim panas 2018.

Mourinho menghabiskan musim panas itu dengan meratapi kurangnya perekrutan tambahan pemain di posisi lain. Ia ragu apakah MU setidaknya bisa menyamai catatan musim sebelumnya, yaitu finis di peringkat kedua. 

Pada musim pertama di sepak bola Inggris Fred menghabiskan waktu memadamkan api ketika manajernya berselisih dengan pers. MU menghuni peringkat keenam dan defisit 19 poin dari Liverpool ketika Mourinho dipecat pada Desember 2018. 

 

4 dari 4 halaman

Gelandang Berpengaruh di Turki

Tetapi, lihatlah cara mereka berpelukan setelah ha-trick Fred. Mourinho dan Fred akhirnya bisa menikmati kesuksesan bersama setelah kegagalan di Manchester. 

Gaya Fred yang sederhana dan tidak egois seringkali menjadi ciri khas anak kesayangan Mourinho di lini tengah.

Fred sukses besar di Stadion Sukru Saracoglu. Pemain berusia 31 tahun itu memenangi 22 pertandingan pertama berturut-turut yang ia mainkan musim lalu. Ia juga berpengaruh besar dalam prestasi Fenerbahce mencapai rekor klub 99 poin musim lalu.

Fred juga memenangi setiap derby Istanbul yang dia ikuti. Apakah ini sebuah kebetulan jika performa Manchester United menurun drastis, terutama di lini tengah, setelah kepergiannya?

Mourinho mewarisi tim Fenerbahce yang hebat, lengkap dengan seorang gelandang yang tampak betah bermain di Super Liga Turki.

Sumber: Planet Football

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer