Kisah Manis Reijnders Bersaudara: Adik Berlatih di Timnas Indonesia, Kakak Cetak Gol untuk Belanda

Eliano Reijnders baru saja mengambil langkah signifikan dalam perjalanan kariernya dengan memilih untuk menjadi Warga Negara Indonesia (WNI). Proses naturalisasi pemain berusia 23 tahun ini kini tengah berlangsung.

"Surat permohonan naturalisasi Eliano Reijnders sudah kami terima. Saat ini, kami sedang menyiapkan rekomendasi," ungkap Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Ariotedjo.

Meskipun Eliano belum memiliki paspor Indonesia, ia telah bergabung dalam sesi latihan Timnas Indonesia. Bersama rekannya, Mess Hilgers, Eliano berlatih dengan Skuad Garuda pada hari Sabtu, 7 September.

Setelah sesi latihan, Eliano segera kembali ke Belanda dan tidak akan menyaksikan pertandingan Indonesia melawan Australia di Stadion Gelora Bung Karno pada Selasa, 10 September.

Saat Eliano tengah fokus menjalani proses naturalisasi menjadi Warga Negara Indonesia dan berjuang di lapangan untuk Timnas Indonesia, Tijjani justru bersinar bersama Timnas Belanda.

Meski mereka menempuh jalur karier yang berbeda, keduanya tetap menunjukkan dedikasi yang luar biasa dalam sepak bola.

Di saat Eliano berlatih keras untuk Indonesia, Tijjani berhasil mencetak gol untuk Belanda dalam pertandingan UEFA Nations League melawan Bosnia-Herzegovina, yang berlangsung di Stadion Philips pada Minggu, 8 September 2024.

Dalam laga tersebut, Tijjani tampil gemilang dengan satu gol dan satu assist, serta hampir menambah pundi-pundi golnya ketika tembakannya mengenai mistar gawang.

Tentu saja, momen-momen ini akan menjadi bahan obrolan yang hangat di grup WhatsApp keluarga Reijnders.

Bagaimana ya, reaksi mereka saat membahas prestasi kedua pemain yang mereka cintai? Pasti seru dan penuh kebanggaan!

Tijjani dan Eliano Reijnders telah mengambil langkah yang berbeda dalam karier sepak bola mereka. Tijjani memilih untuk membela tim nasional Belanda, sementara Eliano berencana untuk memperkuat Timnas Indonesia di masa depan.

Keputusan yang diambil oleh Reijnders bersaudara ini memang menarik, namun bukanlah hal yang baru dalam dunia sepak bola.

Di masa lalu, kita juga mengenal kisah Jerome dan Kevin-Prince Boateng yang memilih untuk mewakili negara yang berbeda.

Begitu juga dengan Nico Williams dan kakaknya, Inaki Williams, yang memiliki pilihan yang kontras. Nico memutuskan untuk bermain bagi Timnas Spanyol, sementara Inaki membela Ghana dan telah mencatatkan 17 caps.

Kisah-kisah ini menunjukkan betapa kompleksnya identitas dan kebanggaan dalam dunia olahraga.