Bola.com, Jakarta - Usai kegagalan di Euro 2024, Timnas Italia menunjukkan tren positif bersama Luciano Spalletti. Terbukti pada dua laga terakhir di ajang UEFA Nations League, Gli Azzurri selalau menang.
Dalam kurun waktu sekitar satu pekan saja, Timnas Italia mengalahkan Prancis dengan skor 3-1, kemudian mengandaskan Israel 2-1.
Baca Juga
Soal Selebrasi Gol Berlebihan Zaniolo: Tak Hanya Gasperini, Pelatih Timnas Italia Sudah Lebih Dulu Beri Teguran
Namanya Masuk Bursa Kandidat Presiden Federasi Sepak Bola Italia, Alessandro Del Piero Buka Suara
Setelah Dipecat Timnas Arab Saudi, Roberto Mancini Mengaku Menyesal Mundur dari Timnas Italia
Advertisement
Yang menarik dari dua pertandingan ini, Spalletti mengubah skema 4-4-2 menjadi 3-5-2 yang terbukti efektif.
Lantas apa alasan Spalletti kini lebih suka memakai skema tiga pemain belakang? Ternyata hal ini berkaitan dengan kebiasaan mayoritas tim Serie A.
"Secara taktis, para pemain sudah tahu posisi mereka dengan baik saat memakai skema tiga pemain belakang, sekarang mereka mengikuti posisi yang mereka terapkan di level klub," Spalletti menuturkan.
"Mereka tahu di mana posisi lawan dan kami melihat umpan para pemain jauh lebih baik di babak kedua,” tambahnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pemain Muda
Pada pertandingan melawan Israel, Spalletti menurunkan lima pemain yang lahir tahun 2000 atau lebih. Eks pelatih Napoli ini memuji kematangan para pemain muda ini.
"Fakta bahwa para pemain terorganisir, teratur, dan menunggu saat yang tepat adalah tanda kedewasaan yang luar biasa," Spalletti menuturkan.
Kini Timnas Italia sedang memimpin klasemen dengan total enam poin, diikuti Belgia dan Prancis masing-masing tiga poin.
Advertisement