Sukses


5 Manajer yang Pernah Ribut dengan Cristiano Ronaldo: Nyinyir Banget ke Erik Ten Hag

Bola.com, Jakarta - Cristiano Ronaldo dikenal sebagai salah satu pemain sepak bola terhebat sepanjang masa. Namun, perjalanan kariernya juga dipenuhi konflik dengan beberapa manajer terkenal.

Di balik keinginan kuatnya untuk menang dan mentalitas elite, ego besar Ronaldo sering kali menjadi sumber ketegangan. 

Ronaldo yang selalu menjadi tumpuan rekan setimnya tentu memiliki suara besar di ruang ganti.  Bagaimana tidak, saat ini Ronaldo sudah mengemas 901 gol di sepanjang kariernya, klub maupun timnas.

Dengan kontribusinya, tentu saja ia memiliki jalan pemikiran yang kadang bergesekan dengan pelatih yang pernah berkerja sama dengannya.

Berikut adalah lima manajer yang pernah terlibat konflik dengan Cristiano Ronaldo, seperti dikutip dari Planet Football. 

 

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 6 halaman

1. Erik ten Hag

Ronaldo menghebohkan dunia sepak bola dengan wawancara bersama Piers Morgan pada akhir 2022. Ia melontarkan kritik pedas terhadap kehidupan di Manchester United selama periode keduanya di klub tersebut.

Ia kesal dengan Erik ten Hag, manajer yang menempatkannya di bangku cadangan dalam kemenangan melawan Tottenham. Ronaldo menolak dimainkan ketika Ten Hag memintanya masuk sebagai pengganti.

Pada November 2023, Ronaldo kembali menyinggung Ten Hag dalam wawancara dengan Rio Ferdinand. Ia mengatakan pelatih di Manchester United harus memiliki mentalitas berjuang meraih gelar. Menurutnya, Ten Hag tidak memiliki sikap tersebut.

 

 

3 dari 6 halaman

2. Ralf Rangnick  

Ronaldo juga mengkritik Ralf Rangnick dalam wawancara yang sama dengan Piers Morgan. Ia menilai Rangnick, yang menjabat sebagai manajer sementara MU setelah pemecatan Ole Gunnar Solskjaer, tidak pantas menjadi bos klub raksasa Inggris itu.

Ronaldo mengklaim tidak pernah mendengar nama Rangnick sebelumnya. Sebuah laporan dari Bild pada 2023 mengungkapkan Ronaldo pernah meminta kepada Rangnick agar dipasang sebagai starter dalam empat dari lima pertandingan MU, dan dibiarkan di rumah untuk satu pertandingan tersisa.

 

 

4 dari 6 halaman

3. Fernando Santos

Meskipun Fernando Santos berhasil memuaskan ego Ronaldo selama delapan tahun masa jabatannya sebagai pelatih Timnas Portugal dengan meraih gelar Euro 2016 dan Nations League 2018/2019, hubungan mereka memburuk di akhir periode tersebut.

Santos mengungkapkan kepada A Bola pada 2023 bahwa mereka belum berbicara sejak kekalahan Portugal di perempat final Piala Dunia 2022.

Santos menjelaskan keputusannya mencadangkan Ronaldo di pertandingan melawan Korea Selatan dan Maroko didasarkan pada alasan taktis dan kondisi fisik Ronaldo yang menurun.

 

 

5 dari 6 halaman

4. Andrea Pirlo

Andrea Pirlo mengalami kesulitan dalam mengelola Ronaldo saat melatih Juventus pada 2020. Pirlo menarik keluar Ronaldo dalam kemenangan Coppa Italia melawan Inter Milan pada awal 2021. 

Ia juga menegaskan tidak ada klausul kontrak yang melarang Ronaldo untuk diganti. Meskipun mencoba meredakan ketegangan, Pirlo mengakui sepak bola berubah dengan cepat dan usia juga berperan.

 

 

6 dari 6 halaman

5. Jose Mourinho

Ronaldo dan Jose Mourinho sama-sama dikenal punya ego besar. Rasanya aneh jika Mourinho dan Ronaldo tidak sering bertengkar.

Kedua pemain ini sering terlihat saling melontarkan kata-kata kasar di pinggir lapangan saat bekerja sama di Real Madrid. Namun, gesekan tersebut tidak pernah menjadi sesuatu yang terlalu serius, seperti yang dijelaskan Mourinho di saluran YouTube FIVE pada Februari 2024.

“Anda memiliki orang-orang seperti Cristiano, yang saat tim bermain melawan Levante dan menang lima-nol, kemudian menyuruhnya  bersantai dan beristirahat, tetapi tidak mau. Ia masih ingin mencetak satu gol lagi," kata Mourinho. 

“Ketika Anda memiliki orang-orang seperti ini, Anda tahu perahunya berada di dalam air dan Anda membiarkan perahu itu pergi dan pada akhirnya Anda menikmati pertarungannya." 

“Motivasi, tidak perlu diberikan padanya. Ambisi, Anda tidak perlu memberikannya. Tekniknya, Anda tidak perlu memberikannya. Anda memberikan beberapa penyesuaian taktis dan membiarkan orang itu bahagia," imbuh Mourinho. 

Penulis: Lutfi Galih Pawening

Sumber: Planet Football

Video Populer

Foto Populer