Bola.com, Jakarta - Girona mendapat "ucapan selamat datang" yang sungguh tak mengenakkan sekaligus pelajaran pertama dari Liga Champions.
Girona melakukan debut Liga Champions mereka pada Kamis (19/9/2024), dan ini merupakan awal yang sangat sulit, bahkan terasa kejam, untuk memulai kehidupan mereka di turnamen sepak bola terbesar di Eropa - sebuah gol di menit-menit akhir untuk Paris Saint-Germain memastikan kekalahan 0-1 bagi the Catalans.
Advertisement
Bermain di Parc des Princes, PSG mendominasi babak pertama, dengan Girona bahkan tidak mampu melepaskan satu tembakan pun di 45 menit pertama.
Namun, Blanquivermells juga tidak banyak menyerah. Pertahanan Girona secara efektif menetralkan serangan PSG di sepanjang babak pertama, menyebabkan rasa frustrasi yang memuncak bagi tuan rumah saat mereka berjuang untuk memecah serangan lawan.
Memasuki babak kedua, Achraf Hakim dkk. meningkatkan tekanan. Ousmane Dembele seharusnya dapat mencetak gol, tetapi sebuah tendangan keras di menit-menit akhir dari Ladislav Krejci - yang baru pertama kali tampil sebagai starter untuk Girona - menggagalkan gol tersebut.
Kiper Girona, Paulo Gazzaniga, juga melakukan penyelamatan besar, tetapi ia berubah dari pahlawan menjadi "penjahat" di menit-menit akhir.
Gol penentu kemenangan PSG tercipta di menit ke-90 saat Gazzaniga membiarkan sebuah umpan silang mendatar dari Nuno Mendes melewati kakinya dan masuk ke gawang. Gol bunuh diri. Kurang dari empat menit setelah gol menyesakkan itu, pertandingan selesai.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Statistik Jomplang
Dengan melihat statistik pertandingan yang jomplang, keberhasilan Girona menahan gempuran PSG hingga menit ke-90 sudah cukup baik. Hal itu juga diakui sang pelatih, Michel Sanchez, yang tetap bangga dengan penampilan skuadnya.
Dari statistik, total PSG melepas 26 tembakan berbanding tiga, lalu tuan rumah mendominasi penguasan bola hingga 64 persen. Belum lagi ada 640 operan, berbanding 364 milik Girona.
Sebuah hasil yang sulit bagi Girona, bikin patah hati seluruh pemain dan pendukung, tetapi merupakan hasil yang dapat mereka banggakan.
Blanquivermells kembali beraksi di La Liga akhir pekan ini, dengan pertandingan Liga Champion berikutnya di kandang Feyenoord dalam waktu dua pekan.
Advertisement