Bola.com, Jakarta - San Siro menghadirkan malapetaka bagi Inter Milan. Kali ini, ketika berstatus tuan rumah, pasukan Simone Inzaghi menerima tamparan keras, yakni kalah dari rival sekota, AC Milan, dengan skor 1-2.
Hasil tak menggembirakan membuat Interisti di seluruh dunia meradang. Maklum, ibarat idiom ; boleh kalah dari tim manapun, asalkan tidak ketika bersua AC Milan. Tadi malam, enam pertemuan terakhir tak terkalahkan, seolah tidak muncul.
Baca Juga
Pernah Hampir Gabung MU, Robert Lewandowski Ceritakan Penyebab Gagal Gabung Skuad Sir Alex Ferguson
Jarang Main di Real Madrid dan Jadi Bayang-bayang Jude Bellingham, Arda Guler Diminati Arsenal
MU Jadi yang Terdepan Dapatkan Wonderkid Liga Norwegia: Liverpool, Chelsea, hingga Dortmund Juga Berminat
Advertisement
Sinyal Inter Milan terpuruk sudah terlihat ketika mereka kebobolan lebih dulu pada menit ke-10, setelah Christian Pulisic merobek jala Yann Sommer. Tuan rumah membalas via Federico Dimarco, 17 menit berselang.
Sepertinya, hasil imbang sudah di depan mata. Sayang, pada menit-menit akhir, lini pertahanan Inter Milan lengah. Sang pencetak gol penentu kemenangan AC Milan datang dari Matteo Gabbia.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Inzaghi Jujur
Hasil ini membuat Inter Milan terlempar dari persaingan zona empat besar klasemen sementara Liga Italia Serie A 2024/2025. Dua persona penting Inter Milan, Simone Inzaghi dan Lautaro Martinez, mengakui jika tim mereka gagal berkembang dan tidak bisa mengendalikan situasi sepenuhnya.
Pelatih Inter Milan, Simone Inzaghi mengakui, AC Milan bermain lebih baik dan layak mendapatkan kemenangan pada Derby della Madonnina. Menurutnya, Inter Milan menunjukkan 'kebiasaan yang salah', dan seolah bermain tanpa pola alias 'kosongan saja'.
"Milan adalah tim yang sangat bagus. Mereka lebih baik dari kita, karena pasukanku juga salah dan tak cukup bermain sebagai sebuah tim. Saya sudah mencoba melakukan perubahan, tapi tak ternyata tak membantu," ujar Inzaghi.
Â
Advertisement
Tak Biasa
Saudara Filippo Inzaghi ini menegaskan, Inter Milan kebobolan dua gol dengan titik lemah yang sangat jelas. "Ketika Anda kebobolan melalui tendangan bebas, semuanya memberi perbedaan. Sekarang, kami harus belajar dari sesuatu yang sangat menyakitkan ini," tegas Inzaghi.
Kekalahan menyakitkan dari AC Milan, setelah sebelumnya selalu menang dalam enam pertandingan terakhir, membuat Lautaro Martinez merasa bersalah. Ia mengakui, strategi yang mereka rencanakan sejak awal tidak berjalan dengan baik alias gagal sesuai rencana.
“Pendekatan kami tidak tepat sejak awal, kemudian sedikit lebih baik di babak kedua, tetapi sekali lagi tidak cukup. Tim ini harus memperbaiki banyak hal," sebut Martinez.
Â
Gagal Maksimal
Penyerang utama Timnas Argentina itu juga mengakui bahwa dirinya merasa tidak dalam performa terbaiknya di musim ini. Lautaro Martinez belum mencetak gol di Serie A dan Liga Champions, dalam enam pertandingan terakhir.
Kebugaran menjadi faktor utama. Kondisi tersebut terlihat jelas saat Lautaro hanya menjadi pemain cadangan saat bertandang ke Etihad Stadium pada Liga Champions pekan sebelumnya. (Muhamad Luthfi Ma'ruf)
Sumber : Football Itala
Advertisement