Bola.com, Jakarta - Mantan bek Juventus, Leonardo Bonucci, berbagi kenangan mengenai kariernya di lapangan hijau, termask dengan siapa yang dihadapinya dalam duel secara langsung.
Sebagai salah satu bek terbaik di generasinya, Leonardo Bonucci memiliki banyak trofi juara. Ia pernah delapan kali menjadi juara Scudetto bersama Juventus, memenangkan Euro 2020 bersama Timnas Italia, dan dua kali mencapai final Liga Champions.
Baca Juga
Advertisement
Namun, tentu saja untuk bisa meraih begitu banyak trofi juara, Leonardo Bonucci harus menghadapi tantangan yang tidak mudah dalam prosesnya.
Tantangan tersebut termasuk menghadapi pemain-pemain hebat yang ada di lini depan tim lawan. Bahkan Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo pun pernah dihadapinya.
Namun, yang menarik, bukan dua pemain hebat itu yang menjadi mimpi buruk yang pernah dihadapinya. Lalu siapa pemain yang jadi mimpi buruk Leonardo Bonucci kala masih aktif bermain?
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Duvan Zapata Jadi Mimpi Buruknya
Menurut Leonardo Bonucci, penyerang yang paling sulit dihadapi dan dihentikan di lapangan hijau adalah Duvan Zapata dari Atalanta.
"Malam sebelum pertandingan melawan Atalanta, saaya tidak bisa tidur. Kekuatan dan fisiknya membuatnya menjadi mimpi buruk bagi saya," ujar Bonucci mengenai Zapata.
Tak hanya Zapata, Bonucci juga mengungkapkan salah satu momen paling menyenangkan dalam kariernya, yaitu ketika berhadapan dengan Luis Suarez.
"Kami berdua saling serang tanpa ada masalah," jelas Bonucci, menyoroti dinamika menarik dalam pertandingan melawan pemain-pemain hebat.
Advertisement
Dua Kali Menolak Man City
Selain membahas lawan-lawan yang tangguh, Leonardo Bonucci juga berbagi cerita mengenai keputusannya yang kontroversial ketika pindah dari Juventus ke AC Milan pada 2017.
Bonucci menjelaskan alasan di balik langkah tersebut dan mengapa ia sapai dua kali menolak tawaran dari Pep Guardiola untuk bergabung dengan Man City.
Setelah pensiun dari sepak bola pada musim panas lalu, Bonucci menutup kariernya dengan bermain untuk Union Berlin dan Fenerbahce.
Meski sudah menggantungkan sepatu, kenangan dan tantangan yang ia hadapi selama berkarier akan selalu menjadi bagian dari perjalanan hidup yang luar biasa.
Dalam setiap realita yang dibaginya, Bonucci memperlihatkan bahwa di balik kesuksesan terdapat kerja keras dan ketahanan menghadapi berbagai tantangan, menjadikannya salah satu sosok yang inspiratif dalam dunia sepak bola.
Sumber: Football Italia
Persaingan di Serie A Liga Italia
Advertisement